■Terjungkal💃

29 7 2
                                    


.

.

.

Poppy menggulung rambutnya lalu dilepaskannya kembali. Melakukan hal tersebut berulang kali didepan cermin bulat didinding Kosan.
Poppy sesekali memasang wajah jelek dengan memeletkan lidahnya lalu mengembang kempiskan hidung mancungnya.

"Gilak, muka jelek aja tetap goodlooking Akuh! Perasaan Ayak sama Mamak dirumah jelek, kenapa aku bisa mempesona gini?!" Ujar Poppy tak habis pikir.

"Ciri-ciri Akhlakless ya gini! Bonyok sendiri dikatain jelek."cibir Sinta sambil menyetrika.

"Eh Pop lo merasa cantikkan?" Tanya Jesi tiba-tiba. Padahal cewek itu tadi sibuk dengan tugas-tugas praktikum yang mulai ia kerjakan.

"Woilah jelas!"

"Nah coba lo godain mantan suaminya kak Sinta, mana tau kepincutkan dia!" Usul Jesi membuat Sinta menghentikan kegiatannya.

"Enak di dia dong! Ko pikir aku mau sama duda bekas si Janda kita ini!" Balas Poppy menunjuk Sinta dengan dagunya.

"Ya bukan buat serius maksud Jesi kali yak, mungkin buat balas dendam aja atas nama sohib kita. Abis dia baper baru di ghosting Nah mantep tuh!" Timpal Maryam.

"Gak! Nanti aku pulak yang khilaf!" Tegas Poppy sangat mengerti ukuran imannya.

"Ah cemen lo Pop! Katanya Cantik. Belum Cantik namanya kalo belum sikat duda!" Pancing Jesi dengan sisi BitchNya.

"Wes Duda bukan tantangan. Suami orang baru tantangan. Jadi gini, kekmana kalo Bokap kau aja Jes? Setuju kau? Kalo setuju kita Gas!" Tanya Poppy menantang.

Jesi mencibir. "Di tampar duit ntar lo sama Nyokap gue."

Poppy terkekeh. "Ku tampar balek lah pakek Tas gucci modal dari bokap kau hoho.."

"Gak ada akhlak." Balas Jesi manyun. Kalah telak dengan Poppy si mulut bar-bar.

"Iya Poppy emang gak berakhlak." Timpal Bidadari.

"Gak usah nyenggol akhlak! Kau nyontek ya pas ujian pelajaran agama di SMA dulu!" Sindir Poppy mengungkit masa lalu.

Bidadari mendengus.
"Iya makanya kita remedial. Orang benernya cuman 3 dari 30 soal. Bodoh banget gue nyontek sama lo."

"Pop!! Woy Pop!! Kita ada kelas! Hurry up! Make out fess!" Teriakan Rada dari Kosan sebelah terdengar panik.

"Make it Fast! Malu gue dengernya sebagai jurusan Bahasa inggris!" Koreksi Maryam memijat pelipisnya.

Poppy melirik Rada yang memunculkan kepalanya di pintu.
"Heh Pop ayok! 3 menit lagi waktunya!"

Poppy mendatarkan wajahnya. Hidup cewek itu memang tak pernah santuy menurut Poppy.
"Santuy Cok!"

"Tapi Pop bukannya semalam lo bilang mau ujian kelas Pak Rian ya hari ini?" Tanya Gledisya baru keluar dari kamar mandi.

Poppy terbelalak.
"Eh setan! Serius kau? Ini hari apa?"

"Friday Beb!"

"Demi Oppungku yang sudah tinggal rangka di kuburan! Aku tak bisa santuy lagi!" Heboh Poppy berlari ke ruangannya secepat mungkin untuk bersiap-siap.

"Pop gue duluan yak! Entar gue bilangin lo sembelit pas terlambat ntar!" Teriak Rada dari teras.

"Wess gila! Cepat banget lo beres-beres Pop!" Takjub Maryam melihat Poppy yang sudah rapi.

"Gak lupa pake kutang kan lo?" Tanya Jesi memastikan.

"Salah makek kutang malah! Kutang Bidadari nih, besar anjirr! Gak ada waktu lagi! Bid minjam!!" Poppy bergegas secepat kilat.

STAY HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang