■Memalukan🙈

39 11 3
                                    


.

.

.

Arif mengangguk kecil lalu memundurkan langkahnya hingga punggungnya bersandar ke dinding lorong. Arif memandang lurus tembok yang yang berjarak lebar didepannya. Dari gerakannya itu Arif seperti siap mendengarkannya. Poppy yang melihat Arif yang bersedekap tanpa memandangnya pun menarik nafas panjang.

Poppy mengusap telapak tangannya yang terluka atas tragedi jatuh cantiknya beberapa menit yang lalu itu sambil menahan nyeri. Lalu memandang Arif siap untuk bertanya.

"Kenapa? Kenapa harus aku?" Tanya Poppy. Poppy rasa Arif tahu kemana pembahasan ini.

Arif menegakkan tubuhnya. Menatap sebentar Poppy lalu dialihkannya.

"Apa karena aku ini kayak dajjal makanya kau mau merubah aku ya?" Tanya Poppy lagi.

"Kalo itu alasannya saya tidak perlu menikahi kamu." Jawab Arif tenang. Pandangan itu membuat Poppy gagal fokus sebentar.

"Lalu apa? Aku gak nyaman kayak gini. Kau tuh...bisa dapatkan yang jauh lebih baik kan?" Poppy sedikit frustasi.

"Saya beri tahu alasannya sekarang?" Tanya Arif.

Poppy mengangguk mantap. Menatap tidak sabar Arif yang sedang menatapnya.

"Situasinya tidak mendukung." Gumam Arif melihat ke arah belakang Poppy lalu ke ponselnya.

Poppy berbalik. Melihat cewek feminim dengan hoodie pink Dan cewek berjaket hijau army di ujung lorong berjalan ke arah posisi Poppy dan Arif.

"Saya pulang ya?" Pamit Arif sedikit tersenyum membuat Poppy pangling sejenak. Cowok itu melangkah menjauhi Poppy.

"Haii Poppy whassup girl?!" Sapa Gledisya ceria.

"Untuk pertama kalinya aku pen  bunuh orang pakek gergaji." Gumam Poppy membuat Gledisya yang mendengarnya terkejut.

"Baru juga datang udah disemprot."

"Siapa tadi Pop? Mojok lo ya?" Tanya Jesi menuntut setelah melihat punggung cowok yang sudah menghilang.

"Mojok sama siapa Pop?" Tanya Gledisya.

"Sama Bapakmu!"

"Ih calon mama muda gue dong. Gue sih acc aja lo jadi mama gue Pop, bisa jadi patner kita ntar." Ujar Gledisya senang. Mengingat Papinya yang duda bertahun-tahun.

"Abis ku porotin Papi kau, baru ku racuni hoho....jadi janda kaya akuu! Dimana-mana ada toko!" Ujar Poppy tersenyum iblis.

"Asal hasil bagi dua, oke ajalah." Celetuk Gledisya tanpa pikir.

"Anak setan!" Cibir Jesi ke Gledisya.

"Gara-gara kalian gagal semua!!" Teriak frustasi Poppy yang sudah penasaran alasan Arif di balik cowok itu menyukainya.

"Gagal Mojok?" Tanya Jesi.

"Jangan buat aku makan gratis di penjara ya Jes! Itu mulut bagusan Kau tutup dulu!" Ancam Poppy kesal.

"Oke sip gue diem."

"Pop, Gled mau ngadu nih." Ujar Gledisya mendekati Poppy lalu menarik-narik pelan tangan Poppy.

"Perasaanku gak enak." Gumam Poppy.

"Tadi gue lupa matiin kompor di Kosan Pop, soalnya abis manasin rendang dari camernya Fara. Tapi gue udah coba kok telpon kak Syafa, kak Sinta, Bidadari, Kak Maryam sama si Fara. Ya mereka semua gak pada jawab, Fara sih katanya ada kelas." Adu Gledisya membuat darah Poppy mendidih dengan kepikunan Gledisya.

STAY HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang