Shitday√

31 3 2
                                    


💨💨💨

Poppy menguap lebar. Cewek itu sebenarnya sudah terlalu capek karna semalam baru kembali dari camping. Tetapi sebagai anggota Creator for documentary kampus dia tidak bisa absen lagi karna Cakra sebagai ketuanya tidak memberi dispensasi untuk Poppy dan Gledisya. Karna ada orang dalam,  dua cewek ini ngelunjak.

"Gled pliz Lo tuh disini perannya jadi rakyat yang tertindas!  Bukan malah koar-koar kayak Emak-emak jagoan pasar!" Ujar Deril, sebagai sutradara mereka. Cowok itu frustasi menggaruk kepalanya kasar.

Poppy ngakak membuat lainnya ikut tertawa. Ngantuknya hilang saat melihat ke 18 kali take di scene yang sama.  Gledisya dikasih peran yang gemulai sangat tidak cocok dengan mulut cewek itu.  Cakra menghela nafas sambil duduk disebelah Poppy. 

"Masa gue diam aja pas dia bilang harga BBM semua dinaikin?! Ya gak bisa!  Mana bisa gue terima gitu aja!" Ujar Gledisya dengan style perannya. Daster dan sandal jepitnya.

"Yakan Lo disini mainin peran Gled! Astaga ya Allah ya rahman ya rahim!" menghela nafas kasar lalu menatap Gledisya dengan wajah lugunya.  Cowok itu memegang kedua bahu Gledisya sebelum berucap.
"Gled tunjukin Lo punya bakat diperan ini Gled Plis tolong Gled. Cuman Elo satu-satunya yang cocok megang peran ini,  muka Lo dukung tapi mulut Lo enggak."

Deril merasa wajahnya begitu menyedihkan hingga Gledisya menatap cowok itu terenyuh.
"Lo liat muka-muka mereka Gled,  Liat satu-satu. Muka mereka antagonis semua Gled gak cocok kaya muka Lo yang Tindasable banget." Ujarnya setelah menunjuk anggota yang lain.

"Gue gak tau harus bangga atau marah sama Elo yang ngatain gue Tindasable. Tapi oke gue kasian sama Lo pasti capek kan jadi Lo?  Oke Deril,  Gled berusaha ya?" Ujar Gledisya kembali memegang bahu Deril.

Yang lain pada tertawa,  Poppy malah mendelik.
Cewek itu untungnya tidak dikasih peran apapun sehingga tugasnya hanya menonton. Melihat Gledisya seperti itu, mood Poppy turun. Harusnya kan Gledisya terus aja bersikap seperti itu biar dia terhibur. Dan akhirnya short film mereka tidak jadi,  atau peran Gled dialihkan ke yang lain.

"Yaudah kita mulai lagi. Kameramen mana nih?" tanya Deril mencari-cari sosok kameramen.

Khadafi yang tadinya duduk langsung bangkit. Cowok itu menyetel kameranya sebelum memposisikan diri untuk memulai merekam.
"Gled,  mohon kerja samanya ya Beb?  Gue capek tapi gak bisa marah sama Lo,  induk Lo nyeremin soalnya." Ujar Khadafi mengedikkan dagunya ke arah posisi Poppy yang nyantai.

Gledisya menoleh. Melihat bestienya yang mengawasinya dari jauh. Cewek itu melempar kiss dari jauh yang disambut tangan yang brutal melambai seakan menghancurkan Fly abstrak love  milik Gledisya. Dari ekspresinya Poppy begitu geli dan jijik.

👄👄👄

"Komuk kau Gled astaga haha.."Poppy tertawa lebar untuk kesekian kalinya melihat hasil video pendek mereka tentang demonstrasi. Melihat kondisi wajah Gledisya didalam video itu, cewek itu sering mempause videonya lalu di zoom hingga dengan jelas menampilkan ekspresi Gledisya.

"Cari celah gue Pop ampe Lo puas ngehujat gue." Kesal Gledisya sambil meminum boba nya.

"Fyp ini kalo masuk ke tiktok ku Gled!"

"Don't fucking do it! Sampe Lo masukin, gue coret Lo dari KK Rafles." Ancam Gledisya membuat Poppy langsung menoleh.

"Berani emang?" Tanya Poppy dengan alis terangkat sebelah.

STAY HALALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang