Unpredictable Feeling

20 3 0
                                    

New York selalu terinspirasi dengan gedung-gedung bertingkatnya. Kota yang identik gedung pencakar langit yang memberi definisi dari istilah tersebut. Tinggi, teknik dan desain terbaru. Bangunan untuk bergabung dengan cakrawala, luar biasa.

Seperti arsitek Rafala ini mendesain 432 Park Avenue menjadi gedung hunian mewah tertinggi di dunia. Dan bangunan tertinggi kedua di New York City

Aku tidak percaya bisa berada disini.
Walaupun menurutku menakutkan. Seperti tadi malam. Aku begitu kaget dengan petir yang menyambar begitu keras.
Setiap 12 lantai dikosongkan untuk arah angin dan untuk mengurangi guncangan.

Aku benar-benar kagum dengan arsitektur.
Pantas saja arsitek menjadi jurusan tersulit nomor satu. Dan jurusanku chemical sciens menjadi nomor tiga tersulit. Aku tidak heran dia begitu sulit untuk ku taklukan.

Carry tidak keluar dari ruang kerjanya semenjak mengeringkan rambutku dan sarapannya yang terburu-buru. Dia sedang berbicara dengan pria style CIA di ruang kerjanya. Dan ini sudah dua jam. Aku merasa bosan. Aku hanya memandangi langit New York yang biru, awan-awan berjalan mengitari gedung pencakar langit yang menjulang dengan gagahnya. New York adalah kota gedung pencakar langit. Banyak gedung tinggi dan ini sangat berbeda dengan Eropa. Di Eropa tidak ada gedung pencakar langit sepeti disini di US dan Asia.

***

Mobil kami membelah kota New York City
Topi baseball putihku berlambang NBA, sedangkan dia baseball berlambang NBA hitam.

"Carry, kau mau membawaku kemana?" Suaraku terdengar penasaran.
"Kau akan suka" jawabnya dengan seringai serigala.
Setelah membuatku menunggu berjam-jam, dia keluar dengan wajah yang suram. Seperti perang Berlin. Disusul pria style CIA.
Ada apa dengan mereka berdua. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi.

Tring..
Tring..

Ponselku menampilkan toolbar watsap
Aku mengusap iPhoneku dengan jari telunjukku.
Aku mulai mengetikkan balasan

"Siapa yang menghubungimu?" Tanyanya dengan nada sarkas dan berusaha mengambil ponselku.
"Tidak ada, ini hanya teman kuliahku" jawabku sambil menggenggam erat ponselku.
Tiba-tiba mobil kami berdecit karna dia mengerem di jalanan kota New York menuju Manhattan.
Ada apa dengannya!
Jatungku berdebam dengan cepat.

"Ada apa denganmu!" Tanyaku dengan kasar sedikit berteriak.
"Bisakah kamu menyetir dengan benar, aku tidak ingin mati muda denganmu disini" teriakku
Carry hanya menatapku tajam. Lalu mobil kami dengan gagah membelah kota New York
Suasana diantara kami sunyi. Aku tidak berusaha untuk mencairkan suasana begitupun juga dia. Kami sibuk dengan pikiran kami sendiri. Suasana canggung ini berlanjut hingga berbelok menuju arah rumahku. Danau Ontario terbentang. Dia memutar balik arah menuju rumahku. Setelah kejadian ponselku.

Ada apa dengannya!
Kenapa dia begitu marah padaku.
Apa salahku!
Kenapa dia begitu berubah sikap menjadi dingin padaku.
Aku tidak ingin bertanya padanya.
Perjalanan dari tengah kota New York ke Danau Ontario begitu melelahkan buatku, dengan suasana yang begitu canggung. Bahkan aku tidak berani menelan ludahku sendiri.

Mac larentnya terparkir didepan rumahku.
Akhirnya aku tiba di rumah.
Aku tidak akan mengalami kemalangan seperti kejadian tadi lagi, setelah ini.
Suasana danau Ontario membuatku lebih baik. Ini rumah orangtuaku. Setelah menginap satu malam di 432 Park Avenue miliki Mr Misterius Lee.
Alam mengurangi keteganganku setelah insiden tadi.

Aku Seperti Juli tadi malam
Dan aku sekarang seperti April

To be continue

Green-eyed MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang