"Kau ... siapa?" Kata pertama yang keluar dari mulut Yura setelah diam beberapa saat.
"Iya?" tanya Jungkook tak mengerti.
"Aku?" ucapnya berjeda. "Jeon Jungkook," sambungnya diiringi dengan tawa canggung. Dia jelas tidak bisa menyembunyikan ekspresi kagetnya karena pertanyaan Yura.
"Kau tidak mengenalku? Aku sudah memperkenalkan diri di depan kelas waktu itu."
Yura tak merespons jawaban Jungkook dan hanya menatapnya, karena jelas bukan itu maksud pertanyaan Yura.
"Yura-ya ...," lirih Jungkook, wajahnya memelas seperti dia bisa menangis sekarang juga.
"Apa yang kau lakukan?"
"Iya?" Jungkook benar-benar tidak mengerti maksud dari pertanyaan Yura. Gadis itu hanya bicara sepenggal-penggal. Semua yang dikatakan Yura terasa ambigu di telinga Jungkook.
"Apa yang kau maksud? Mengapa kata-katamu sulit sekali dicerna otakku?" Dia mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Aku menyukaimu!" ucapnya lantang dengan penuh kesungguhan.
Semua orang yang menyaksikan percakapan kedua orang itu membelalakkan mata. Selama ini banyak siswa yang mendekati Yura, namun tak satu pun dari mereka yang pernah mengatakan bahwa mereka menyukai Yura seperti Jungkook.
"Aku menyukaimu dan yang aku lakukan adalah mendekatimu, jika kau tidak tahu."
Tidak seperti orang-orang yang terkejut dengan perkataan Jungkook, Yura tetap dengan ekspresi datarnya. Sesaat kemudian ia meninggalkan Jungkook, berjalan tenang menuju kelas seperti tidak terjadi apa pun.
"Wahhh!!" Jungkook berteriak frustasi segera setelah Yura pergi.
"Dia benar-benar tidak mengenalku? Aku duduk tepat di sebelahnya," tanya Jungkook pada beberapa siswa yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Mereka hanya mengangguk pelan seakan dapat bersimpati dengan Jungkook.
.
.
.
"Jungkook-ah, apa yang baru saja aku lihat?" Soobin langsung heboh saat melihat Jungkook memasuki kelas.
Dia menunjukkan ponselnya yang dipenuhi dengan foto dan video kejadian di koridor sekolah tadi. Jungkook tidak menanggapi dan hanya berdiri di sebelah meja Yura yang kosong.
"Yaa, ada apa denganmu?"
"Soobin-ah, apa dia benar-benar tidak tahu aku?"
"Hah?"
"Mengapa dia bertanya siapa aku?" Jungkook memuar badannya ke arah Soobin.
"Sudah aku bilang jangan menyukainya."
"Ahh, kenapa ...?"
"Kau masih tidak mengerti? Setelah apa yang terjadi tadi?"
"Kenapa dia tersenyum begitu manis hari itu?" Tubuhnya terduduk di bangkunya, dia membenamkan kepalanya di atas meja.
"Ayooo, kau tidak ganti baju? Ini jam olahraga. Kau tidak perlu bersedih-sedih, dia bukannya memberikanmu harapan."
Soobin menarik tangan Jungkook yang sudah terlihat tidak ada semangat hidup itu.
.
.
.
"Oke class, hari ini kita akan lari estafet, seperti biasa kelompoknya acak dari undian, jadi jangan ada yang mengeluh."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️Let Me Know [END]
FanfictionFollow dulu yuk!! Happy reading 💜 [SUDAH REVISI] *** "Tidak ada yang berubah, Yura tetap peri kecil oppa yang manis." ~Seokjin "Bagaimana bisa? Hanya dengan berdiri di bawah langit yang sedang hujan kau bisa tersenyum selebar ini. Padahal selama i...