(7) Sisi Manis

38 24 9
                                    

"Oppa ...."

"Hmm ...?"

Yura hanya diam dan memandangi wajah tampan Seokjin tanpa bicara.

"Kenapa? Memanggil tapi tidak bicara."

"Tidak ada."

"Ingin mengatakan sesuatu bukan?"

"Hm." Yura mengangguk. "Hanya ingin tanya," jawab Yura ragu.

"Tanya apa? Kenapa sepertinya susah sekali?" Seokjin yang tadinya berbaring di rumput duduk dan menatap Yura lekat.

"Kenapa oppa mendekati Yura waktu itu? Di saat anak-anak lain justru menjauhi Yura."

Seokjin tersenyum manis. "Kenapa?"

"Hanya penasaran. Yura teringat saat pertama kali datang ,semua anak menjauhi Yura karena selalu menyendiri, tapi oppa justru mendekati Yura, dengan katak itu. Kenapa?"

Seokjin tertawa mengingat hal itu. "Karena ...." Seokjin menghentikan ucapannya untuk menjaili Yura.

"Ahh ... kenapa ...? Oppa jangan membuat penasaran."

Seokjin tertawa kecil melihat Yura yang sudah memanyunkan bibirnya kesal. "Karena Yura cantik."

"Isshhh, bohong! Jelas bukan karena itu. Yura yang cantik ini bahkan tidak pernah menghiraukan oppa. Setelah katak itu pun Yura masih cuek kepada oppa.

"Bagaimana bisa oppa terus sabar dengan Yura karena alasan itu? Siapa yang tahan." Seokjin tertawa mendengar jawaban tak terduga Yura.

"Kenapa tertawa? Benarkan? Yura tidak pernah merespons oppa, kalau pun menjawab hanya sekedarnya. Kenapa oppa terus berusaha mendekati Yura? Padahal seperti bicara dengan tembok."

"Mau bagaimana lagi? Oppa sudah terlanjur melihat sisi manis Yura, rasanya tidak ingin berhenti sampai dapat melihatnya lagi." Yura tersenyum malu mendengar jawaban Seokjin.

Seokjin memang paling hebat dalam membuat Yura tersipu.

"Apa-apaan oppa ...." Tangannya sibuk menutupi wajahnya yang memerah karena malu.

"Aigooo ... lucunya. Kalau oppa langsung menyerah bicara sama tembok saat itu, oppa tidak akan lihat hal imut ini."

"Aaa ... oppa ...." 

❄️❄️❄️

"Di mana dia? Apa dia tidak makan siang?" Jungkook bergumam sambil terus berjalan mencari Yura.

"Apa dia di perpustakaan? Anak pintar tempatnya biasa di perpustakaan." Jungkook berlari secepat mungkin menuju perpustakaan. Begitu masuk ke dalam ruangan, matanya meneliti setiap siswi yang duduk.

"Oh? Yura chinggu?" Pengawas perpustakaan yang melihat Jungkook bersama Yura kemarin menandainya.

"Ah, iya Pak."

"Siapa namamu? Kau siswa baru bukan?"

"Iya? ahh ... iya pak, nama saya Jeon Jungkook." Dia berbicara dengan pengawas, namun matanya tak berhenti melihat sekeliling perpustakaan.

"Kau mencari seseorang?" tanya guru itu melihat gelagat Jungkook yang gelisah.

"Iya?"

"Kalau kau mencari Yura, dia baru saja keluar tadi tidak lama sebelum kau masuk."

"Hah?"

"Kim Yura, kau mencarinya bukan?'

"Ah, iya pak, kamsahamnida." Jungkook buru-buru keluar dari perpustakaan, dia berjalan cepat menelusuri lorong hingga menuju lapangan sekolah.

 ✔️Let Me Know [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang