0.4 Matahari Yang Baik Hati Itu Seseorang Yang Pernah Bersamaku

51 23 3
                                    

Ini adalah hari yang sama ketika aku menulis tentang Heeseung Hyung, sudah aku katakan. Banyak kejutan yang aku dapatkan di hari pertama aku masuk sekolah, bertemu Heeseung Hyung dan juga teman satu kelas yang sangat aku rindukan.

"Perkenalkan nama mu,"ucap guru membuatku terkejut dan mengalihkan pandanganku dari orang yang sedari awal menjadi pusat perhatian ku.

"Ah, perkenalkan nama saya Kim Jungwon,"ucapku.

Seperti perkenalan biasa, aku dipersilahkan untuk duduk dan aku memilih duduk di belakang, dekat dengan orang yang sedari tadi menjadi perhatianku.

"Hai, bagaimana rasanya menjadi anak baru?"

Jujur aku terkejut saat dia memulai pembicaraan, ternyata dia tidak berubah sama sekali, dia masih baik dan ramah. Aku tersenyum sebentar dan mempersiapkan kata-kata yang hendak aku ucapkan.

"Biasa saja,"jawab ku.

"Jangan canggung, panggil saja aku Sunoo. Kita bisa berteman mulai sekarang,"ucapnya.

Aku tersenyum lagi, bahkan kata-kata ku tidak cukup untuk menjawab ucapannya. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkahnya. Seketika ingatan saat aku berlari membawa Sunoo Hyung terputar. Seburuk itu aku hingga tidak bisa menjaga Hyung ku.

Waktu berjalan dengan cepat, kini jam istirahat sudah tiba. Aku hanya berdiam di kelas, jujur aku tidak tau struktur sekolah ini bagaimana sekarang. Kenapa terlihat begitu rumit? Aku berani taruhan pasti kantinnya berada jauh di bawah sana sedangkan kelas yang aku gunakan berada di entah lantai berapa ini.

"Kau tidak makan siang?"tanya Sunoo Hyung.

Aku hanya menggeleng pelan, saat itu aku ingin berteriak pada Sunoo Hyung, jangan tersenyum di depanku. Senyumannya membuatku benar-benar sakit, entah kenapa.

"Eiii, kau sudah punya teman. Jangan seperti ini, ayolah,"bujuk Sunoo Hyung.

Kalau sudah seperti ini bagaimana aku bisa menolaknya? Aku hanya mengangguk, mengikuti langkah Sunoo Hyung yang membawa kami turun ke lantai dasar. Aku tidak se-kuno itu tapi sekolah ini benar-benar membuatku pusing.

"Kau pindahan dari mana?"tanya Sunoo Hyung.

Aku bingung, apa yang harus aku katakan? Pindahan dari masa lalu? Yang benar saja, mana mungkin aku mengatakan itu. Aku melamun sebentar untuk memikirkan jawaban yang tepat, dan netra ku memandang sesuatu.

"Apakah menu sekarang roti isi?"tanyaku.

"Benarkah? Kalau begitu ayo cepat!!"

Setidaknya dengan roti isi topik sekolahan terkubur. Aku harus membiasakan diri berada di sini. Aku juga harus pintar mencari jawaban saat tiba-tiba pertanyaan datang padaku. Saat jam makan siang selesai, pelajaran kembali dilakukan. Tapi kini berbeda, karena guru tidak masuk jadi pelajaran hari ini kosong.

Sunoo Hyung menghampiriku dan duduk di bangku depan mejaku. Aku tidak keberatan, aku hanya menatapnya sesekali, karena bayangan itu pasti akan datang kepadaku.

"Aku masih ingin bertanya tentang mu, boleh?"tanya Sunoo Hyung.

"T-tanyakan saja,"jawabku. Aku takut jika saja aku tidak bisa menjawab pertanyaan Sunoo Hyung.

"Kita pernah bertemu?"

Aku menatap Sunoo Hyung, bertemu? Bahkan pernah tinggal bersama. Aku menggeleng dan tersenyum, nampak raut bingung di wajahnya.

"Tapi aku seperti tidak asing dengan mu."

Aku tersenyum tipis, tidak asing? Apakah Sunoo Hyung tau? Tidak mungkin, kami sudah berbeda generasi. Tidak mungkin ingatan itu sampai sekarang masih ada.

"Mungkin kita pernah bertemu, di generasi sebelumnya,"jawabku dengan senyuman yang masih aku pertahankan.

"Aku serius."

Aku juga serius. Andai saat itu aku berani mengatakan itu, apa yang akan terjadi? Mungkin akan banyak pertanyaan menghujani ku. Aku hanya tersenyum melihat Sunoo Hyung yang masih berfikir keras mencoba mengingat, kapan bertemu denganku.

Waktu Sunoo Hyung berfikir sangat lama, hingga bel pulang dinyalakan. Aku sudah mengatakan beberapa kali, ini adalah kali pertama pertemuan kami tapi dia tidak percaya juga. Baiklah lupakan, besok aku rasa Sunoo Hyung masih akan berfikir keras.

Dan aku harus siap dengan semua pertanyaannya.

Yang Jungwon 22 September 2042

Copyright ©210730

MY JOURNAL : RUNNING THROUGH TIME [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang