#2 Player

1.3K 145 1
                                    

Run Away
By: Yoora Kin




Sungguh hari yang melelahkan di sekolah baru. Rasanya dia harus segera pindah sekolah lagi. Karina memutar bola matanya jengah melihat orang yang berdiri di depannya. Haruskah dia bertemu orang menyebalkan ini lagi? sungguh dia ingin mencakar wajah sombong pemuda di depannya. Oh ayolah! Karina korban disini.

"Hai Karina!", sapa Sungchan mengedipkan sebelah matanya.

"Hai! darimana tahu nama gue?", ketus Karina.

"Eh... ah itu kita sekelas kalo lo lupa", jawab Sungchan dan Karina mengangguk mengerti.

"Hai cantik!", sapa orang lain yang kali ini agak familiar di mata Karina. Karina mengangkat sebelah alisnya berpikir.

"Lupa? gue yang tadi malam", katanya tersenyum membuat dua bulan sabit di mata sipitnya.  Karina ingat senyum itu!

"Oh yang mau nyulik gue", cerocos Karina sambil menunjuk Jeno. Maksudnya orang yang mengantarnya pulang tadi malam adalah Jeno. Tapi dia salah memilih kalimatnya.

"Nyulik?", tanya Haechan heboh. Tentu saja, siapa yang tidak salah paham dengan kalimatnya itu.

"Gue nggak nyangka kelakuan lo kayak gitu!", Renjun tak kalah heboh sambil menunjuk-nunjuk Jeno.

"Nggak gitu konsepnya!", protes Jeno.

"Excuse me! bisa minggir? gue mau lewat", ucap Karina menyela perdebatan mereka.

Yah sejak tadi mereka berdiri menghalangi jalan Karina. Tubuh bongsor mereka membuat Karina terlihat sangat kecil.

"Mau kemana? gue temenin, yah?", Jeno seenaknya merangkul Karina dan membantunya menerobos tembok teman-temannya itu. Mereka terlihat akrab sekarang.

Terserahlah. Lagipula Karina memang butuh penunjuk jalan atau tersesat dan berakhir sial karena salah ruangan seperti pagi tadi. Sepertinya dia akan trauma masuk ke ruangan sembarangan.

Sesuai permintaan Karina, Jeno mengantar Karina ke tempat yang jarang didatangi murid atau guru. Pemuda Lee itu membawanya ke kolam renang indoor. Fasilitas sekolah itu memang tergolong mewah. Tak heran Aunty-nya memilih sekolah itu untuknya.

"Tenang... gue ketua ekskul. Nggak ada yang bakal datang kalo jam istirahat", kata Jeno melihat Karina tampak ragu.

Karina mengambil tempat di kursi pinggir kolam. Meronggoh sakunya, mengeluarkan sebatang rokok elektrik dan menyalahkannya. Jeno hanya bisa menggeleng memperhatikan gerak-gerik gadis cantik di hadapannya. Dia tidak peduli hal lain selain kesenangannya.

"Mau? tapi gue cuma punya satu", tawar Karina tapi Jeno menggeleng lalu masuk ke ruang ganti.

Tidak lama Jeno kembali sudah mengganti seragam sekolah dengan baju renang. Karina menatap takjub melihat tubuh bagian atas pria itu. Pemandangan yang menyegarkan mata. Otot perut dan bisep yang menggoda imannya sebagai wanita normal.

Karina menikmati rokoknya sambil menonton Jeno berenang. Entah berapa putaran hingga Jeno akhirnya keluar dari kolam renang.

"Lo lagi tebar pesona? pamer? apa gimana yah?", tanya Karina tersenyum miring menatap Jeno yang berjalan menghampirinya masih dengan bertelanjang dada.

"Dua-duanya", goda Jeno sambil tersenyum membuat matanya semakin sipit membentuk dua bulan sabit.

Jeno mengambil handuk lalu duduk di samping Karina. Aroma strawberry sweet langsung menyapa penciumannya.

"Gue udah denger dari anak-anak soal tadi pagi", Jeno membuat Karina kembali teringat kejadian gila tadi pagi. "Tadinya si Jaemin mau ngerjain gue eh malah kena lo. Sorry yah!"

Run AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang