#18 Brosist

513 94 0
                                    

Run Away
By : Yoora Kin



Karena Jaemin bangun kesiangan. Jadilah Karina pasrah dijemput Taeyong dari apartemen untuk sarapan. Jungwoo? dia juga masih betah di bawah selimutnya.

"Kenapa nggak di rumah aja sih? kan ribet harus bolak-balik gini", protes Taeyong.

"Ntar gue minta mobil ke Papa biar nggak repotin orang-orang", jawab Karina dingin.

Taeyong mendengus sebal. Selalu saja mereka begitu. Dia tidak tahu bagaimana harus bicara dengan adik bungsunya. Berbeda dengan Jungwoo yang lebih easy going dan ceria. Karina sendiri tidak tahu bagaimana menanggapi Taeyong. Mereka selalu berakhir dengan perdebatan sengit.

Permasalahan lainnya karena sejak kecil Taeyong selalu menganggap Karina sebagai saingannya. Mereka sama-sama memiliki IQ di atas rata-rata. Bukan berarti Jungwoo bodoh yah. Hanya saja Jungwoo tidak terlalu peduli dengan nilai atau prestasi. Dia hanya belajar sesukanya. Tidak ingin menyiksa diri hanya untuk nilai di rapornya. Sudah lewat rata-rata cukup untuknya.

Taeyong sebagai anak pertama dan tentunya pewaris perusahaan Ayahnya selalu berusaha untuk membuat Ayahnya bangga. Sedangkan Karina yang menginginkan perhatian juga berusaha melakukan terbaik untuk mendapat pujian. Tapi, pada akhirnya gadis itu menyerah dan karena merasa tidak pernah dihargai.

Perjalanan mereka hening sampai tiba di rumah. Karina langsung turun tanpa menunggu Taeyong. Dan Taeyong ? Dia tidak peduli.

"Gimana caranya biar mereka bisa deket?", Tiffany melihat kedua anaknya dari jendela kamar.

"Kita kunciin aja Ma mereka berdua di satu ruangan", usul Jungwoo. Yah Jungwoo juga ada disana.

"Yang ada pas dibuka anak Papa berkurang satu", tolak Siwon. Siwon juga disana.

Sebenarnya mereka sengaja menyuruh Taeyong yang menjemput Karina. Jungwoo sendiri hanya berpura-pura tidur. Siwon? mana bisa Taeyong menyuruh Papa nya yang pergi menjemput.

"Mending kita turun sebelum mereka bertengkar lagi. Mama masih sayang piring-piring cantik Mama", ajak Tiffany.

Dan firasat seorang Ibu selalu benar. Saat tiba di ruang makan mereka berdua sedang beradu mulut. Dan Karina bersiap-siap melempar gelas ke Kakak pertamanya itu.

"Manja bener lo! nggak malu sama umur?", cibir Taeyong.

"Eh nggak sadar diri yang lebih tua!", balas Karina tidak mau kalah.

"Cih, sok-sok-an lu badgirl makan aja pilih-pilih"

"Suka-suka gue. Lagian bukan lo yang masak juga"

Tiffany mengelus dadanya mencoba sabar. Ini masih pagi untuk emosi. Yah, mereka bertengkar hanya Karina meminta sup jamurnya diganti dengan sup lain.

"Taeyong! Jimin! berhenti dan makan sarapan kalian! Papa tidak ingin marah. Ini masih pagi oke?", kalimat Siwon yang tegas membuat Kakak-Beradik itu diam.

"Tolong ganti sup-nya! lain kali jangan beri Jimin jamur dia tidak suka jamur", perintah Jungwoo ke pelayan.

"Makasih Oppa! Emang Jungwoo Oppa the best lah! nggak kayak yang itu", Karina menyindir Taeyong. Yang disindir ingin membalas tapi tertahan oleh pelototan Mamanya.

Mereka akhirnya makan dengan tenang. Sesekali diselingi pertanyaan Siwon dan Tiffany soal sekolah dan kuliah anak-anaknya.

"Karina berangkat bareng Papa aja yah?"

"Bareng Taeyong aja! Papa buru-buru. Lagian kampus Taeyong searah sekolah kamu"

Karina menatap Jungwoo yang asik menonton infotainment dengan Tiffany. "Gue kelas siang. Udah bareng Taeyong hyung aja!", tolak Jungwoo.

"Mau berangkat apa nggak? gue tinggal nih!"

Dengan terpaksa Karina berangkat dengan Taeyong. Sepanjang perjalanan mereka saling diam. Karina sibuk dengan HP nya dan Taeyong fokus menyetir.

Saat sampai sekolah. Karina tidak mengatakan apa pun atau sekedar pamit. Dia langsung turun bahkan menutup pintu dengan kasar lalu berlari melewati gerbang sekolah. Taeyong? dia menatap garang adiknya.

"NA JAEMIN! LU MAU GUE PECAT JADI TUNANGAN HUH?", suara Karina mengagetkan seisi ruangan itu. Karina langsung mencari Jaemin saat jam istirahat.

"Mampus lu Jaem!",-Yangyang.

"Salah gue apa?", Jaemin mencoba berpikir salahnya dimana.

"Buruan mikir, hyung!",-Jisung.

Karina berjalan mendekat sesekali menghentakan kakinya kesal. Jaemin akan menanggung kemarahan Karina pada Taeyong.

"Gara-gara lo nggak jemput gue jadi bareng Taeyong Oppa yang super duper nyebelin. Masih pagi udah ngajak gelut!", oceh Karina.

"Yah maaf! janji nggak bakal bangun telat lagi!", Jaemin membujuk Karina.

"Lain kali telepon gue aja kalo nih orang nggak bisa jemput", tawar Jeno menyerigai licik.

"Cih, nyari kesempatan lo!", cibir Jaemin.

"Kenapa sih Kar? perasaan lo sama Taeyong hyung nggak ada akur-akurnya. Beda sama Jungwoo hyung", tanya Sungchan.

"Yah, salahin dia. Kerjaannya sewot mulu ke gue. Gue ngomong, ngelakuin sesuatu sampe gue nafas aja bakal diprotes tuh orang. Nyebelin banget sumpah! Muka sok gantengnya pengen gue jorokin ke got", celoteh Karina.

"Jangan gitu Kar! gitu-gitu Kakak lo juga. Sedarah loh kalian. Contoh Jaemin akur banget sama Jaehyun hyung", nasihat Haechan. Tumben waras.

"Jaem tukaran Kakak yuk! Mending Jaehyun Oppa. Udah ganteng baik juga"

"Lu pikir mainan minta tuker-tuker",-Jaemin.

"Daripada emosi! mending makan", Chenle dan Shotaro datang membawa banyak makanan. Bahkan ada pizza.

.....

"Kenapa lo ? muka kek baju nggak disetrika", tanya Yuta saat Taeyong dan Johnny datang.

"Abis perang mulut sama  Princess", Jungwoo yang menjawab.

Mereka sedang berada di kampus. Kelas Taeyong dan Johnny sudah selesai. Sedangkan yang lain baru datang untuk kelas siang.

"Berantem mulu perasaan!",-Kun

"Bukan perasaan lo doang, hyung! emang udah dari jaman batu mereka kerjaannya gelut mulu. Hampir aja tadi pagi gelas cantik kesayangan nyokap jadi korban", oceh Jungwoo.

"Salahin tuh adek laknat! nggak ngehargai gua. Kan gue Kakaknya"

"Lah trus dia harus sungkem gitu ke lo? Jimin itu kalo dilembutin pasti dia juga lembut ke lo. Lah lo hyung baru ngomong satu kata udah ngajak tawuran. Yah ngamuklah dia", omel Jungwoo.

"Woo lu curhat apa gimana?",-Doyoung.

"Capek gue hyung. Tiap hari denger mereka saling maki udah kek ngerap, lancar!", keluh Jungwoo.

"Sabar, orang sabar disayang Papa Siwon",-Jaehyun.

Taeyong mendengus kesal mengingat adik bungsunya itu.

"Taeyong hyung, lu nggak boleh gitu! emang lo nggak sayang?",-Hendery

"Yah sayang lah! tapi tetep aja nyebelin sampe ke ubun-ubun. Heran gue dapat adek nggak ada yang nggak bikin emosi"

"Apa barusan? ulang hyung, gue rekam ntar send ke Jimin", Jungwoo sengaja menggoda Kakaknya dan mendapat pelototan Taeyong.

Tentu saja sayang. Waktu Karina menghilang dia uring-uringan mencari adiknya. Dia bahkan sampai bolos kelas mencari keberadaan Karina. Dan tidak ada yang tahu. Taeyong sering datang ke kamar Karina sekedar untuk membuka jendela agar ada udara yang masuk padahal memang ada pelayan yang selalu datang untuk membersihkan kamar itu. Dia tidak pernah sungguh-sungguh membenci adiknya.

.
.
.
.
.
.tbc

Run AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang