#9 Valentine

669 125 0
                                    

Run Away
By : Yoora Kin



Karina menatap heran mejanya saat masuk ke kelas. Sungguh pemandangan baru. Karina melirik sekilas teman sebangkunya tapi temannya malah mengangkat bahu yang artinya dia juga tidak tahu.

Ada tumpukan cokelat, bunga, boneka dan hadiah lainnya di atas mejanya. Sejak kapan dia punya banyak penggemar? Dia bahkan tidak bergaul baik dengan teman sekelasnya.

"Wow! cecan baru sekolah kita"

Prok....prok...prok....
Sungchan yang baru datang bertepuk tangan sambil geleng-geleng. Padahal di mejanya sendiri tak jauh berbeda dengan meja Karina. Bahkan saat jam istirahat ada banyak siswa yang datang menambah tumpukan hadiah milik Karina. Gadis itu hanya bisa tersenyum menerima.

Dan sekarang dia menatap bingung semua hadiah di mejanya. Bagaimana dia membawanya pulang?

"Butuh bantuan?", Karina menoleh mendapati Jeno bersandar di depan pintu kelasnya.

Jeno membantu Karina mengangkut semua hadiah itu ke mobil dan mengantar Karina pulang.

"Iuw!", Karina sedang membaca surat-surat yang isi sangat menjijikan.

"Ngapain dibaca? kalo gue... langsung masuk tong sampah", kata Jeno terkekeh melihat ekspresi Karina.

"Kan gue kepo. Bisa-bisa nya gue dapat banyak. Perasaan gue main sama lo terus anak-anak absurd di geng lo doang"

"Hahahaha Karina... Karina... lo itu cantik... yah pasti banyak yang naksir", kata Jeno gemas mengacak rambut Karina. Karina menatap Jeno heran melihat kotak hitam dengan pita pink. "Dari gue", kata Jeno cuek.

Karina membukanya lalu tersenyum kemudian. Jeno sangat paham apa kesukaannya.

"Tahu aja lo!"

"Hehehe... cokelat favorite mah gampang", kata Jeno bangga.

Isi kotak itu adalah 2 botol kecil berisi liquid rasa cokelat. Benar-benar cokelat favorite Karina.

"Wah stok cemilan gue sebulan... Hai lemak!", Karina menatap tumpukan cokelat di atas meja. "Jen, gue nggak beli cokelat. Pilih aja satu!", Karina menunjuk tumpukan makanan manis itu.

"Nggak usah... gue juga dapat banyak. Palingan Mark hyung bawa banyak dari kampus"

"Iyain aja yang sekeluarga visual semua", cibir Karina.

"Ngaca Kar!", balas Jeno.

Ting... tong...

Karina dan Jeno saling menatap. Siapa yang datang? Karina berdiri dan membuka pintu. Dan langsung disambut senyum Jaemin yang agak menyebalkan karena dia menaik-turunkan alisnya.

Tapi sedetik kemuadian senyuman Jaemin langsung luntur melihat kehadiran makhluk tak diharapkan duduk manis di sofa sambil memeluk cemilan ukuran XL.

"Ngapain lu kesini?", tanya Jeno dingin.

Jaemin mengabaikan Jeno malah mengekor Karina ke dapur. Jaemin membawakan kue strawberry untuk Karina.

Mereka berdua saling melempar tatapan tak suka. Duduk di masing-masing ujung sofa. Dan Karina di tengah tepatnya duduk di lantai beralas karpet.

Plak...

"Punya gue!", Karina memukul tangan Jeno yang mau mengambil satu potong kue. "Makan yang itu aja!", tunjuk Karina ke tumpukan cokelat yang sudah membuat mereka kenyang hanya dengan melihatnya.

"Ini dari siapa?", tanya Jaemin menunjuk 2 botol liquid rasa cokelat.

Karina tidak menjawab hanya menunjuk Jeno dengan garpu nya sekilas lalu kembali melanjutkan makannya. Jaemin menatap Jeno garang. Bisa-bisa nya dia memberi Karina hadiah seperti itu. Yang ditatap bodoh amat. Yang penting Karina menyukainya.

Run AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang