#4 Karina

824 132 1
                                    

Run Away
By: Yoora Kin




Sudah lebih dari seminggu Karina berada di sekolah barunya. Dia bahkan sudah mendapat julukan 'Berandalan Cantik'. Tidak usah tanya alasannya. Dalam seminggu sudah banyak kenakalan yang dilakukannya. Terlambat, bolos, tidur di kelas, berkelahi dan kenakalan anak sekolah lainnya. Dalam seminggu juga, dia sudah merasakan hampir semua jenis hukuman di sekolah itu. Tersisa satu. Drop Out.

"Apa?", sinis Karina saat Jaemin dan teman-temannya melewati dirinya yang sedang dihukum menghormati bendera. Jaemin sengaja berhenti untuk sekedar mengejek gadis itu. Yah, mereka menjadi musuh sejak kejadian di hari pertama sekolah.

"Jauh-jauh dari New York cuma buat hormat bendera. Wahh luar biasa!", ejek Jaemin.

"Tahu nggak kenapa gue pindah dari New York?", mereka semua menggeleng tidak tahu jawaban pertanyaan Karina. "Nginjak masa depan seseorang!", Karina sengaja melirik bagian bawah Jaemin, membuat mereka bergidik ngeri.

"Mampus lu Jaem! udah ditandai", ucap Haechan ngeri.

.....

Karina mengendap-endap menuju belakang sekolah. Melihat sekeliling lalu berjalan lebih cepat ke arah tembok. Wajahnya masam melihat tembok yang menjulang tinggi.

"Ngapain lo?"

"Eh, setan!", umpat Karina reflek karena terkejut.

"Ngatain gue setan? mau bolos yah lo!", omel Jaemin. Sungguh Karina benci orang yang berisik.

"Kayak lo nggak bolos aja!", sinis Karina.

Mereka berdua berada di luar kelas padahal pelajaran sedang berlangsung. Apalagi namanya kalau bukan bolos?

"Tapi, gue bolosnya elit nggak kayak lo", cibir Jaemin. "Sini ikut gue!"

Jaemin menarik tangan Karina ke sebuah pintu tak jauh dari mereka. Dia mengeluarkan kunci dan membuka gemboknya. Dan mereka langsung bisa keluar. Karina melongo menyaksikan kekuatan seorang anak pemilik sekolah. Jaemin tersenyum sombong.

Tak...

Karina merebut kunci dari tangan Jaemin membuat pria itu menatapnya bingung.

"1... 2... 3... masih banyak... 1 buat gue yah! thanks!", kata Karina tersenyum setelah mengambil satu kunci.

Jaemin sempat terdiam sebentar. Terpesona mungkin. Hingga akhirnya menggeleng lalu mengejar Karina yang sudah keluar duluan.

"Awas aja lo salah gunain! ntar gue yang kena", omel Jaemin.

"Iya... iya bawel banget sih jadi cowok. Palingan buat bolos doang", Karina berdiri di trotoar menunggu taxi.

Jaemin mengambil motor sport-nya. Mengendarainya mendahului Karina. Sudah lumayan jauh hingga akhirnya dia berbalik.

"Ayo naik!", ajak Jaemin.

"Nggak, thanks!", tolak Karina tapi Jaemin masih belum pergi.

Karina jengah dengan pria keras kepala di depannya. Dia merasa kasihan dengan wanita yang akan menikah dengan orang ini di masa depan. Kalau ada yang mau. Karina tersenyum sekilas saat menaiki motor Jaemin. Mengejek Jaemin dalam hatinya.

Jaemin mengantar Karina pulang sesuai arahan Karina tentunya. Yah, dia bolos untuk berbaring seharian. Dasar kaum rebahan! kegiatannya di malam hari terlalu melelahkan. Berpesta juga butuh tenaga bukan?

"Thank's! mau mampir?", tawar Karina.

Jaemim tampak berpikir. Sebenarnya dia tidak berniat bolos hari ini. Tadinya dia hanya ijin ke toilet tapi malah melihat Karina yang mengendap-endap. Jadi dia tidak punya tempat tujuan.

Run AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang