[BL] The Scum Shou's Survival Guide (Arc 3 - END)

Arc 8.3

1 1 1

*****

Yang Qian menatap Ye Ming, wajahnya dingin, kebencian yang mengakar di matanya yang gelap. Sudut bibirnya sedikit terangkat, dan dia berkata, “Mengapa kamu tidak makan? Mungkinkah kamu tidak puas?”

Tepi mata Ye Ming sedikit memerah. Apakah kamu harus mempermalukanku seperti ini?

Dia sedang melihat wajah Yang Qian yang muram dan kejam, tapi apa yang sebenarnya muncul di depan matanya adalah pria lembut di masa lalu. Dia tiba-tiba teringat kembali ketika mereka melarikan diri, ada satu waktu ketika mereka sudah kelaparan selama beberapa hari, dan belum makan cukup untuk mengisi perut mereka. Tepat ketika mereka putus asa, mereka akhirnya menemukan supermarket kecil yang bobrok. Tapi, supermarket itu sudah dirampok oleh orang lain. Mereka telah memeriksa beberapa kali, tetapi tidak dapat menemukan apa pun.

Akhirnya, Yang Qian menemukan roti di bungkus plastik di sudut. Untuk mendapatkan sepotong roti, dia dikelilingi oleh zombie. Dalam kekacauan, dua orang telah dipisahkan.  Yang Qian telah menghadapi sekelompok zombie sendirian dan mempertaruhkan nyawanya untuk membunuh mereka, lalu akhirnya melarikan diri, tetapi dia bertemu dengan manusia lain.

Orang-orang itu ingin mengambil barang-barang Yang Qian, tetapi mereka dibunuh oleh Yang Qiang, sementara dia juga terluka parah. Ketika Yang Qian kembali ke tempat pertemuan yang mereka sepakati, dia hampir sepenuhnya berlumuran darah.

Tapi roti yang akhirnya dia dapatkan, tersembunyi dengan baik di tangannya. Dia dengan sangat hati-hati mengeluarkannya dan meletakkannya di tangan Ye Ming, tersenyum, dan mengatakan kepadanya bahwa itu untuk dia makan.

Ye Ming tidak akan pernah melupakan sorot mata Yang Qian pada saat itu... wajah berlumuran darah itu, cahaya lembut dan stabil di matanya yang gelap.

Kontras tajam dari Yang Qian saat ini sekarang.

Ketika aku membuat keputusan itu, ketika aku memilih untuk berkompromi dengan Huo Yi, aku sudah tahu bahwa kamu akan membenciku.

Tapi aku tidak punya pilihan lain, aku ingin kamu hidup... selama kita masih hidup, selalu ada harapan. Saat kita hidup, ada masa depan. Kita telah melalui begitu banyak kesulitan, jadi haruskah kita mati begitu saja?

Tapi yang tidak aku duga adalah, bahwa hidup terus tidak akan selalu mengantarkan harapan.

Itu juga mungkin untuk binasa dengan dunia ini.

Kesedihan muncul di mata Ye Ming. Dia perlahan menekuk lututnya dan berlutut, mengulurkan tangan, dan mengambil roti di samping kaki Yang Qian.

Dia memegang roti, jari-jarinya sedikit gemetar…

Jika ini membuatmu bahagia, biarlah, ba... dua tahun lalu, dia sudah melepaskan martabatnya dan berkompromi dengan kenyataan. Orang di depannya juga bukan lagi orang yang mencintainya... karena mereka tidak lagi memiliki hubungan seperti dulu, lalu kualifikasi apa yang dia miliki untuk bertindak munafik di depan Yang Qian.

Akan datang suatu hari ketika mereka semua akan belajar mengambil makanan di tanah.

Ye Ming menurunkan matanya, mengangkat tangannya dengan kaku, dan memindahkan sepotong roti lebih dekat ke mulutnya.

Yang Qian duduk di sana, menyaksikan pria itu perlahan berlutut di kakinya, akhirnya masih memungut sepotong roti dari tanah. Bahkan dalam menghadapi penghinaan seperti itu, tidak ada kemarahan atau ledakan, dan dia tetap memilih untuk berkompromi pada akhirnya.

Wajah yang akrab dan dicintai ini telah lama kehilangan kejernihannya. Itu hanya mayat berjalan yang bisa mengorbankan apa saja untuk hidup.

Dia tidak percaya bahwa Ye Ming di masa lalu adalah palsu. Orang yang dia cintai benar-benar ada sebelumnya, hanya saja dia juga berubah. Waktu dan kenyataan akan selalu membuat orang berubah.