[BL] The Scum Shou's Survival Guide (Arc 3 - END)

Arc 4.8

0 5 4

*****

[Ye Ming: Wow! Bayi keluarga ku benar-benar tahu cara bermain! Sangat menarik!]

[888: Kamu bisa diam terima kasih.]

Ye Ming sangat bersemangat sampai dia gemetaran. Dia menyukai perkembangan yang kacau dan penuh dengan pasang surut. Semangat melodramatiknya sudah mengambil alih tubuhnya sekarang, dan dia membayangkan segala macam skenario yang mungkin terjadi selanjutnya. Saat itu, pintu terbuka dengan derit.

Jiang Ci berjalan ke dalam dan melihat pria itu tergeletak di lantai, tubuhnya sedikit gemetar. Dia mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan tatapan yang menakutkan dan rumit. Dia sepertinya tidak mengerti mengapa Jiang Ci muncul di sini, dan sepertinya sulit baginya untuk menerima.

Bam: .....tolong, penerjemah yang lemah ini ingin membunuh tokoh utama, fck....

Jiang Ci berjalan dan dengan lembut mengangkat Ye Ming, menempatkannya di tempat tidur, ekspresi lembut. "Kamu sudah bangun."

Ye Ming akhirnya tampak pulih dari keterkejutannya sebelumnya. Kemarin, dia tak sadarkan diri dan dibawa pergi. Ternyata Jiang Ci telah menangkapnya kembali. Pada akhirnya, dia tidak bisa membebaskan dirinya dari semua ini ... Dia telah melarikan diri lagi; Jiang Ci pasti sangat marah.

Tapi sekarang, Jiang Ci bertingkah sangat normal. Dia sepertinya tidak akan marah sama sekali. Tapi ini malah membuat Ye Ming tidak bisa memahami pikirannya. Pikiran anak ini sudah sepenuhnya tidak dapat dipahami olehnya sekarang, tetapi kadang-kadang, hal yang tidak diketahui itu bahkan lebih menakutkan ...

Dia memikirkan rantai di pergelangan kakinya. Dia tidak berpikir sedikit pun bahwa Jiang Ci benar-benar tidak marah.

Jiang Ci melingkarkan tangannya di bahu Ye Ming, menyandarkannya di dadanya. Ujung jarinya menyentuh dagunya. Dia menunduk untuk menciumnya.

Ye Ming tiba-tiba memutar kepalanya, menghindari ciuman Jiang Ci. Matanya menunjukan kemarahan yang tak tertandingi.

Jiang Ci mulai sejenak, tetapi kemudian tertawa rendah. Dengan ringan, dia berkata, "Kamu akhirnya pulang; mengapa kamu tidak bahagia? Apakah itu karena kamu tidak ingin melihat ku? Ayah."

Pupil Ye Ming berkontraksi. Dia belum pernah mendengar Jiang Ci memanggilnya seperti itu selama bertahun-tahun sekarang. Bahkan setelah mereka bertemu lagi, Jiang Ci tidak pernah memanggilnya seperti itu, dan memperlakukannya seperti musuh, memanggilnya dengan nama atau memanggilnya Dokter Chen.

"Ayah" ini akhirnya membuatnya tidak bisa tenang lagi. Bibirnya bergetar.

Mata Jiang Ci sedih. Suaranya rendah dan serak, dan membawa beban yang tak terlukiskan. "Tahukah kamu? Selama ini, aku telah menyimpan tempat ini untuk mu... hanya berharap bahwa ketika kamu kembali suatu hari nanti, kamu tidak akan tanpa rumah ... kamu akan tahu bahwa aku sedang menunggu mu. Sering sekali, aku akan kembali ke sini untuk melihat apakah kamu kembali. Aku menunggu di sini selama delapan tahun, menjaga semuanya seperti sebelumnya ... "

"Tapi kamu tidak kembali. Kamu tidak pernah berpikir untuk kembali sama sekali. "

Ye Ming sangat marah dan kecewa dengan perilaku Jiang Ci baru-baru ini, tetapi anak ini tiba-tiba mengungkapkan sisi rapuh dirinya, dan ketika dia mendengarkannya secara pribadi berbicara tentang keputusasaan dan kesedihannya, kesedihan dan rasa sakit tiba-tiba muncul dari kedalaman hatinya.

Sebenarnya, dia tahu waktu itu ... Dia tahu betapa sakitnya Jiang Ci baginya untuk pergi tanpa pamit, tapi dia masih melakukannya. Dia hanya ingin menebus beberapa kesalahan masa lalunya, sebaik mungkin, dan membiarkan Jiang Ci kembali ke tempat dia seharusnya kembali. Dia memiliki orang tua kandung yang mencintainya, dan suatu hari, lukanya akan sembuh, dan dia akan melupakannya.