13

786 55 1
                                    

Di sepanjang jalan tidak ada lagi yang memulai percakapan, hingga tiba-tiba lampu jalan berubah menjadi warna jingga, engga deng merahlah.

"Dir berapa lama lu pacaran ama dia?" Tanya bara tiba-tiba.

"Eum sekitar satu tahunan lah, kenapa emng?"

"Gak, gue pikir ga bakal ada yang suka sama lu, lu 'kan galak"

"Enak aja" uharnya sambil menabok pugung bara "cewe cantik kaya gue tuh yah banyak yang mau, emangnya lu ga pernah punya pacar" sombong dira.

"Gue ga pernah punya pacar, ya karena gue sukanya sama lu dir" batin bara

Apa salah dan dosaku sayang
Cinta suci ku kau buang buang
Lihat jurus yang kan ku berikan
Jarang goyang jarang goyang

Terdengar dentruman musik yang berasal dari banci lampu merah, dan banci itu kini tepat berada di hadapan bara dan dira.

"Heh yuu ituhh bukannya  mas ganteng yah" ujar banci tersebut yang bernama dini.

"Ih iya itu mas ganteng" sahut teman seperbanciannya yang tak lain adalah santi.

Sedangkan bara yang di bicarakan hanya diam tak mau merespon para banci-banci tersebut.

"Bar lu kenal ama ni banci-banci" bisik dira

"Hemmm"

"Eh yu mas ganteng, kemana aja nichh  ga pernah nongol lagi?" Tanya baci yang bernama santi tersebut.

"Sibuk" balas bara datar

"Mas ganteng bawa siapa tuh di belakang? Pacar yu yah" tanya banci yang bernama dini sambil mengibaskan wig berwarna ungu miliknya.

"Hmm"

"Ih mas ganteng ko yu begitu sih sama ay, ay kan juga suka sama yu, ko yu bikin ay potek sih mas ganteng" ujar santi sabil memilin wignya dan memasang wajah sedih so imut.

Sedangkan dira menahan tawanya sedari tadi, melihat kedua banci yang kini ada di hadapannya apa lagi banci yang bernama santi, yang kini tengah patah hati karena mas gantengnya itu ternyata mempunyai pacar.

"Hey yu kenalin nama ay santi, mantan gebetan pacar yu si mas ganteng" sambil menjulurkan tangannya kepada dira dan menunjuk bara dengan lidahnya.

"Kalo ay namanya dini"

Sedangkan dira hanya tersenyum dan membalas menjabat tangan si banci santi itu.

Tak lama kemudian lampu jalan berubah menjadi hijau, tanpa basa basi bara langsung melajukan motornya menuju cafe yang akan dira datangi.

Sedangkan kedua banci itu mendengus kesal pada bara yang tak sama sekali menggubris keadaanya apalagi santi sangat kesal sekali kepada si mas gantengnya itu.

Dan sampailah kini kedua pasutri itu di depan cafe.

dira menyatukan alisnya heran, paslanya dia tidak menyebutkan nama cafe, tapi bara sudah tau dia mau kesini, apa si bara cenanyang?

"Bar ko lu tau gue mau ke cafe ini?" Tanya dira sambil turun dari motor bara.

Bara melepaskan helemnya dan melihat ke arah dira " kan lu bilang mau ke cafe yang lagi viral, yah gue taulah!"

Dira hanya mengagukan kepalanya sebagai jawaban.

Dira langsung masuk kedalam cafe dan meninggalkan bara yang masih di parkiran.

Bara pun menyusul dira masuk ke dalam cafe tersebut dan mensejajarkan langkahnya dengan dira.

"Lu ngapain ikut masuk?" Tanya dira

"Ya terserah guelah" ujarnya sambil melangkah
Meninggalkan dira.

"DIR" teriak abel sambil melambaikan tangannya

Dira hanya tersenyum tipis dan mendekat arah teman-temannya.

"Dira sama siapa ke sini?" Tanya lala

"Gu-e ke sini sa-a-ma taxsi, iya taxsi!" Balasnya gugup

Mereka hanya beroh ria atas jawaban yang di berikan dira.

"Yaudah lu pada pesen apa?" Tanya abel pada kedua temannya itu

"Gue milkshake coklat aja"

"Lala juga deh"

"Oke!"

"Pelayan" teriak abel dan datanglah seorang pelayan menghampiri mereka.

"Iya mau pesan apa?" Tanya pelayan tersebut.

"Kita pesen milkshake coklatnya 3 mba"

"Oke, ditunggu yah" ujar pelayan ramah, lalu pergi.

"Eh pantesan cafenya viral, orang tematnya juga instagramabel gini yah" ujar abel kagum sabil matanya melihat sekeliling.

"Iya bagus baget, lala suka deh" balas lala sambil berselfi ria.

"Heem bagus baget" ujar dira

"Eh- ehh liat noh ada si zidan woy" ujar abel sambil menepuk tanggan lala.

"Mana mana?" Tanya lala yang matanya langsung mencari keberadaan zidan.

"Itu ituuhhh" tunjuk abel

"Kita gabung aja gimna?" Tanya lala pada kedua temannya itu.

"Ga!" "ayo!" Ujar abel dan dira berbarengan membuat lala bingung.

"Ini mau engga atau ayo? Jadi bingung" ujarnya sabil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ayo!" Ujar abel semangat 76

"Ga mau ah gue!" Balas dira

" ada si zidan pasti si bara nanti juga kesana"-batin dira

"Ayo ih dira biar rame, yah kan bel?" Tanya lala

"Ah mbung aing mah" balas dira dengan raut wajah ogah ogahan.

"Dira pake bahasa nasional aja yah, jangan pake bahasa sunda lala ga ngerti tau" ujarnya sambil mengerucutkan bibir.

"Yaudah deh ayo!" final dira sambil berjalan menuju meja tempat zidan dan teman-temannya.

"Dan kita boleh gabung ga?" Tanya abel to the point

Zidan yang sedang asik dengan teman temanya pun menoleh ke arah abel sekilas dan melihat lala, langsung ia mengangguk semnagat 76.

"Boleh dongg apa lagi ada neng lala" balasnya sambil mengedipkan matanya genit

"Zidan matanya kenapa? Cicingan yah?" Tanya lala yang melihat zidan mengedip ngedipkan matanya.

"Heeh si zidan mah cacingeun" ujar salah satu temannya, yang langsung mendapat toyoran pada kepalanya oleh zidan.

"Yaudah neng lala sini duduk deket aa zidan" ujarnya sambil menepuk nepuk tempat duduk si seblahnya.

"Engga ah lala mau disana aja!" Balas lala yang langsung duduk di sebelah temannya zidan, yang membuat zidan mendengus sebal.

"Si bara ke mana sih? ko lama amat, perasaan tadi katanya udah nyampe" gumam salah satu teman spergengannya.

"Biasalah mungkin dia keruangannya" balas ken

Dira yang menyimak pembicaraan mereka mengernyit heran, keruangannya maksudnya apa?

BARA NARENDRA [ ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang