17

683 43 1
                                    

Malam ini, bara mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, membelah ramainya malam ini dengan seorang gadis cantik di sampingnya.

Bara mengajak dira untuk berkencan malam ini, untuk mengetes perasaan dira kepadanya seperti perkataanya tadi saat di sekolah.

"Bar ngapain sih gue harus pake baju kaya gini?" Tanya dira heran, pasalnya bara hanya menyuruhnya memakai dress dan berdandan secantik mungkin.

"Kita bakalan kencan malam ini!" balasnya sambil terus fokus menyetir.

"HAH? NGAPAIN?" bingungnya.

Bara refleks mentutup telinganya, karena teriakan dira mempu membuat telinganya terasa sakit.

"Gausah teriak juga!" Ujarnya menatap sekilas pada dira.

"Ya-a gue bingung ngapain lo ngajak gue kencan!" balas dira.

"Guekan udah bilang, gue bakal tes persaan lo sama gue!" ujarnya.

Dira hanya mengguk anggukan kepalanya pertanda ia mengerti akan maksud bara.

                                ********

Sesampainya mereka di sebuah cafe yang bernuansa clasic mereka di sabut dengan alunan biola yang begitu merdu menambah kesan romantis pada tempat ini.

Dira menutup mulutnya yang membulat melihat tempat yang ia datangi terlihat begitu romantis, ia melirik bara sekilas "Bar ini elu yang nyiapin?" tanyanya.

Bara hanya membalasnya dengan deheman, tanpa basa basi ia langsung menyodorkan tangannya untuk mengajak dira berdansa.

"Gue ga bisa dansa bar"

"gapapa sini gue ajarin"

Akhirnya dira menerima uluran tangan bara "gimana?" tanyanya.

"kalungin tangan lo di leher gue" ujarnya, yang di turuti oleh dira.

Bara pun memegang pingang dira, dan kini jarak wajah dira dan bara begitu dekat membuat keduanya gugup.

"Sekarang tingal langkahin kaki lo ke kanan, kiri, depan sama samping" ujarnya.

                                 ******* 
"Bar kayanya gue suka sama lo!" ujar dira tiba-tiba di sela makan malamnya kini dengan bara.

bara yang tengah fokus memakan makannya pun mendongkak "Serius?" tanyanya.

Dira mengagukan kepalanya, bara mengukir senyumnya kala mengetahui bahwa istrinya kini juga menyukainya.

Bara tiba-tiba merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah, menyodorkannya pada dira.

Dira membulatkan mata serta mulutnya. ia kaget atas apa yang di berikan bara. Sebuah cincin permata yang begitu indah.

"Dir will you merry me?" ujar bara.

Dira semakin kaget dengan apa yang di ucapkan bara padanya. bukankah ia dengan bara telah menikah? lantas apa maksud laki-laki yang ada di hadapannya ini.

"Ma--aaksud nya?" tanya dira dengan perasaan campur aduk antara senang, dekdekan dan bingung.

"Gue ngelamar lo" ujarnya.

"buakannya kita udah nikah yah" jawabnya semakin di buat bingung oleh perkataan bara.

"Hmm, tapi pas gue nikahin lo. lo ga ada perasaan apa apakan sama gue?"  ujarnya.

"Yaudah gue terima lamaran lo" finalnya dengan lengkungan di bibirnya.

Bara tersenyum atas jawaban yang di berikan dira, lantas ia menyematakn cin-cin permata itu pada jari manis dira. Akhirnya cita-citanya kini tercapai untuk membuat seorang Nadira jatuh cinta kepadanya.

"Dir lo masih ingetkan cita-cita gue waktu kecil?" Tanyanya pada sang istri.

Ingatan dira menerawang kembali ke masa dimana dirinya saat berumur 7 tahun.

"Dira cita- cita kamu apa?" tanya seorang anak laki-laki yang seumuran dengannya.

"Cita-cita aku mau jadi dokter, kalo bara mau jadi apa nanti kalo udah berar?"

"Aku mau menikah sama kamu!" jawabnya dengan begitu semangat.

"Bar" ujar dira dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Bara membalanya dengan anggukan dan senyuman yang begitu tulus "Ingetkan!" Tanyanya.

Dira mengaguk semangat "Kenapa?"

Bara mengerutkan dahainya "Kenapa apanya?" ujar bara bingung.

"Apa karena lo suka sama gue. lo setuju buat dijodohin?" Tanyanya.

Bara yang mendapat pertanyaan seperti itu dibuat bingung, apakah dirinya harus mengatakan yang sebenarnya pada sang istri? Apakah ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan semua kebohongannya.

Dira semakin heran karena bara tak kunjung menjawab pertanyaannya itu "Bar" ujarnya.

"H--ah iya" jawabnya.

"Iya, jadi maksud lo. lo terima perjodohan kita karena lo suka sama gue?" tanyanya lagi.

"Bukan"

Dira yang kini tengah bingung pun semakin di buat bingung oleh jawaban bara padanya. Sebernya laki-laki yang menjabat sebagai suaminya ini kenapa? apakah ada sesuatu yang di sembunyikan olehnya?.

" Yaudah kita lanjut makan aja" ujar dira yang di angguki oleh bara yang kini fikirannya telah berkelana ke mana mana.
      

11.09.21

Gimana? Ada yang penasaran ?

Jangan lupa komen and vote yah manteman.
jangan lupa follow juga biar pas aku up kalian biasa tahu.

babay lov u

             

BARA NARENDRA [ ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang