16

726 40 1
                                    

    Bingung itu manusiawi, tapi kalo orang       yang bikin bingung itu manusia babi;)

Kini ulangan terakhir pun selesai, semua murid keluar dari kandang kesengsarannya, berbondong bondong menuju kantin.

Zidan yang dari tadi jalan sempoyongan, membuat para teman-temannya tidak kuat untuk menahan tawa.

"Kulon mana kulon?" Ujar zidan dengan jalan yang masih sempoyongan.

Jangan tanya kenapa?, karena mereka baru saja selesai ujian Matematika, zidan tidak kuat melihat deretan angka pada soal ujian, rasanya ingin muntah, belum juga mengerjakan sudah pusing duluan.

"Dahlah dan, lu gausah ngerasa paling stres deh" ujar juan sambil terus tertawa melihat zidan.

"Lu mah gitu wan, ga bagi bagi jawaban sama gue!" Jawabnya kesal.

"Pala gue nih rasanya pengen pecah dah"

"Lu mah enak wan punya otak lah gue, otak gue ga ada isinya!" Lanjutnya membuat semua yang mendengarnya tertawa terbahak bahak.

Sesampainya di kantin, tanpa basa basi  "MBA BASO SETANNYA DUA MANGKUK, SAMA ES TEH" teriak zidan kemudian melungkupkan wajahnya disela sela tangan.

"Jadi kapan nih kita liburan bareng?" Tanya ken

zidan mendongkak "iya nih otak gue butuh refreshing"

"Kaya yang punya otak aja lu butuh refreshing!" Balas bara sambil terkekeh.

"Eh kemaren abis lu balik dari markas, itu anak anjing bikin ulah bar" ujar zidan tiba tiba.

"Ko lu baru bilang dongo!" Ujar bara sambil menoyor kepala zidan.

"Lupa gue" cengirnya.

"Gue kira mereka ga akan buat ulah" ujar juan yang sedari tadi diam membisu;v

"itu anak anjing kelakuannya emang ga bisa di tebak" gumam zidan yang masih terdengar oleh teman-temannya itu.

tiba-tiba zidan mengeluarkan tusuk gigi dari saku bajunya, yang membuat semua orang menatapnya malas.

"kebiasaann lu, kumat lagi!" ujar juan saat melihat zidan mengeluarkan tusuk gigi dari sakunya.

"kangen gue ama nih tusuk!" balas zidan sambil memandangi satu tusuk gigi yang kini telah singgah ke dalam mulutnya.

"geleh sia teh zidan!" ujar bara memandang jiji pada zidan.

"yahh gimana yah" balasnya sambil menghela nafas.

"ke ada yang kurang kalo ni tusuk gigi ga ada di mulut gue" lanjutnya.

"DASAR LO YA MANUSIA TUSUK GIGI" ujar ken, juan dan bara berbarengan.

Zidan terlonjak kaget hingga tusuk gigi yang ada di dalam mulutnya keluar "Yah jatoh" ujarnya "Untung masih ada banyak" lanjutnya sambil mengeluarkan satu pak tusuk gigi dan mengambilnya.

"NAJIS" ujar mereka yang melihat kelakuan zidan.

Zidan memandangi mereka dengan mata yang menyipit, bibir yang melengkung kebawah "Kalian tuh yah, kalo masalah nistain gue kompak amat!" ujarnya dengan dramatis sambil memegang dada.

                                         ******
"Ra kekantin yu" ujar abel sambil menarik-narik tangan dira.

"Bentar gue lagi ngapalin dulu ini!" balasnya sambil tetap fokus pada buku yang ia pegang.

"Iya ih dira, ayo ke kantin lala juga laper ini" ujar lala sambil memegangi perutnya.

Dira memandang kedua temannya dengan tatapan pasrah sambil menghela nafas panjang, lalu ia memasukan bukunya kedalam tas, lalu melengang pergi menuju kantin bersama teman-temannya.

Keadaan kantin kini sangat ramai, banyak siswa siswi yang tengah mengisi perutnya, mereka melirik kesan kemari untuk mencari temat yang kosong, karena kini semua temat telah di penuhi oleh semua murid.

"Meja bara tuh ada yang kosong!" ujar lala, menunjuk tempat bara dan para sahabatnya.

"Yaudah yu!" ujar dira sambil mendahului mereka berjalana menuju meja bara.

Sesampainya di dapan meja bara dan kawan kawan, ia langusng duduk berama teman-temannya.

"Ko kalian baru keluar?" tanya zidan yang kini sedang memakan baso.

"Si dira nih rajin amat, gue ajakin keluar susahnya minta ampun!" kesal abel sambil menyerput es milik zidan.

"Lu kesel-kesel aja, gausah minum es punya gue juga kali!" sewot zidan mentap tajam pada abel.

"Ajaran gue tuh, makanya dia rajin" ujar bara dengan wajah tengilnya.

"Apaan ga ada yah, yang ada tuh lu menyesatkan!" balas dira sambil mentap malas bara.

                                        ******

Kini ujian terakhir sudah selesai, semua murid SMA GARUDA berbondong-bondong menuju parkiran untuk segera pulang ke habitannya masing-masing.

Begitu pula dengan bara kawan-kawan yang kini temgah menyusuri koridor yang menuju ke parkiran, sesampainya di parkiran bara menyapu pandangannya ke seluruh area parkiran mencari sang pujaan hati.

Juan yang melihat bara seperti sedang mencari seseorang "Cari siapa lu bar?" tanyanya.

"Dira"

BARA NARENDRA [ ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang