★Barbie and ken★

138 18 0
                                    

Mesin kopi terus bergerak, menjadi pusat sang raga yang masih melayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mesin kopi terus bergerak, menjadi pusat sang raga yang masih melayang.

"Jadi ketua tim untuk pertama kali capek juga ya ternyata", kantung besar di bawah matanya mulai berganti warna menjadi kehitaman, ia sudah sangat lelah.

Tangannya meraih roti gandum yang tersisa satu di dalam plastik bening yang sudah tak berbentuk itu. Beberapa oles selai coklat diatasnya menjadi penambah nafsu makan untuk pria muda sukses tersebut.

"Kao, apakah kau tidak tidur semalam?", wanita berkemeja biru tua lengkap dengan jas hitam mendekati tubuh tegap yang mulai tak stabil.

"Ah iya, semalam aku hanya tidur 3 jam saja. Banyak bagian yang harus aku revisi sebelum diserahkan pada tuan direktur", kopi instan hangat diseruput nya perlahan, menikmati rasa dan aroma yang membangunkan jiwa yang tertidur.

"Sebaiknya kau mengambil izin untuk pulang lebih cepat, sebelum kau ditemukan tewas diantara dokumen dokumen ini", tawa kecil menyelimuti percakapan singkat tersebut. Kedua manusia dewasa tersebut melempar senyuman lalu berjalan berlawanan arah, melanjutkan tugas mereka yang sempat tertunda.

Kao membuka file dokumen yang berisi list perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja, TG home shopping.

"Selamat pagi bos", pria berambut pirang dengan beberapa tattoo yang tertutupi oleh kemeja berwarna putih rapih dan celana panjang berwarna hitam, Boun noppanut.

"Lesu banget bos, lembur?", jari jari terampil itu mulai bergerak diatas keyboard laptop miliknya.

"Iya, kemarin harus revisi beberapa berkas", senyum kecil terulas rapih pada wajahnya yang menawan.

Kriiing kriing...

"Selamat pagi dengan Kao noppakao disini"

'Ia benar benar seorang bos yang sibuk', batin Boun.

"Maaf, tetapi seperti apa yang kepala direktur ucapkan, kami tidak bisa menerima tawaran tersebut kembali. Jika tidak ada hal lain, saya permisi", telepon berwarna hitam ditaruhnya begitu saja, tak ada niatan untuk melanjutkan percakapan.

"Boun, apakah ada file dari perusahaan PK Boutique?", Kao membolak balik isi file berwarna biru tua dengan teliti.

"File itu ada di Ohm, kemarin ia melakukan reset ke gedung perusahaan itu"

"Sekarang Ohm dimana?", tanpa disangka-sangka, orang yang sedang dibicarakan itu datang dengan kemeja rapih berwarna biru tua lengkap dengan dasi yang menggantung di lehernya, Ohm thitiwat.

"Nah, itu baru dateng bos", Kao berjalan mendekati meja Ohm yang baru saja sampai.

"File dari PK Boutique udah selesai di revisi?", Ohm mengeluarkan map file berwarna kuning dari dalam laci meja miliknya.

"Sudah selesai semuanya, informasi penting sudah ku tambahkan di map file itu", Kao mengangguk pelan mendengar perkataan Ohm sebelumya.

"Kita akan meeting mengenai penambahan produk baru hari ini pukul sepuluh pagi", kedua anak buahnya tersebut mengangguk pelan sebagai tanggapan.

Little BallerinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang