★Happily★

143 21 3
                                    

"Apa kau lapar?", ucap Tay setelah mendengar keributan hebat dari dalam perut pemuda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau lapar?", ucap Tay setelah mendengar keributan hebat dari dalam perut pemuda tersebut.

"Hehehe, sedikit", New menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa malu akan peristiwa yang terjadi beberapa detik yang lalu.

Tay menggenggam tangan mungil sahabatnya, lalu mengajaknya berjalan menuju tempat jual beli utama di kota kecil tersebut.

Kriinngg

Lonceng pada pintu bergetar, penanda pelanggan berdatangan.

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu", seorang perempuan dengan dress bunga bunga selutut tersenyum manis, menyambut kedua pelanggan di toko roti kecil itu.

"Aku ingin membeli dua roti isi dan satu air mineral", dengan cepat, kedua tangan gadis itu mengambil barang barang yang diinginkan Tay dan New.

"Totalnya lima belas baht", Tay menaruh tiga koin bernilai lima baht kepada gadis tersebut sambil tersenyum manis.

"Terimakasih atas kunjungannya", Tay dan New berjalan keluar dari toko roti itu lalu kedua manusia itu duduk di pinggir trotoar jalan yang masih sepi.

Tay tersenyum kecil ketika melihat New melahap roti isi yang berada di tangannya dengan lahap, sampai sampai noda saus tomat terlukis di ujung bibirnya yang masih sibuk mengunyah.

"Kayak anak kecil", Tay mengusapkan ibu jarinya ke bibir New, menghilangkan bekas saus tomat yang berantakan itu.

"Namanya juga belum makan, jadi berantakan sedikit", ucap New tanpa mengalihkan pandangannya kepada roti isi yang hanya tersisa beberapa gigitan lagi.

Uhuk uhuk

New menukul mukul dadanya, tersedak dengan makanannya sendiri.

"Kan kan", Tay segera membuka tutup botol air mineral lalu menyodorkannya kepada New.

"Hati hati, nanti tersedak", bibirnya melengkung keatas, bola matanya berputar sebal mendengar pernyataan itu.

"Telat", New menegakkan badannya lalu berjalan menuju tempat sampah, membuang bungkus roti isi yang sudah menghilang.

"Cepet banget makannya, aku aja masih sisa setengah"

"Yaudah sini aku bantuin", tanpa banyak bicara, New langsung mengambil roti isi yang semula berada di genggaman Tay dengan cepat sudah berpindah tangan.

"HEY! ITU PUNYAKU!", New menggigit sedikit ujung roti isi milik Tay lalu mengembalikannya kepada sang pemilik.

"Kan aku bantuin", tampang menyebalkan khas manusia itu tergambar jelas di wajahnya polosnya.

"Kin iki bintiin", Tay menggigit roti isinya dengan penuh emosi, mengingat kejadian beberapa detik itu menghilangkan beberapa senti roti isi yang seharusnya berada di dalam perutnya.

Little BallerinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang