Disclaimer: I do not own Harry Potter or any of it's ideas, themes, characters, books, movies, images, etc.
SOAP OPERA
.
.
.
Hermione dan Draco berada di ruang baca yang bersebelahan dengan ruang keluarga dimana mereka meninggalkan Scorpius. Tentu saja sebelumnya Hermione sudah memantrai area sekitar ruangan agar aman dari tangan jahil anaknya dan Scorpius juga sudah ditemani oleh penjaga kepercayaan Hermione, Crookshanks.
Mari kembali pada pertengkaran ibu dan ayah.
"He is my son," mata Draco tajam menatap Hermione yang duduk disalah satu sofa. Sementara dia berdiri dengan gelisah.
"O-U-R son," jawab Hermione dengan penekanan.
"Wha... Why... you didn't tell me? Why now?," dengan terbata Draco bertanya.
"I didn't know how to tell you," Hermione menghela napas.
"He never known me," Draco berhipotesis, "And you never told him anything about me,"
"I told him that you're still alive," jawab Hermione lirih.
"But still, you never showed him my pictures?,"
"He never asked," mata Hermione menatap lantai.
"Granger, tell me the truth," Draco menatap Hermione nanar, "You don't want him to know me, right?,"
Hermione mengangkat kepalanya, "It's not like that,"
"If he never asked about me, you'll never told him,"
"Malfoy... it's always the wrong timing..."
"Is it because of my past?," Draco menatap Hermione, "Is it because of my family?,"suaranya melemah, "Is it because it's 'me'?,"
"No..."
"You want everything to be perfect, always. That's include him now. And you don't want me to interrupt it," jari Draco menunjuk-nunjuk Hermione, menyalahkan.
"No,"
"He is not your exams, Granger," nada suara Draco meninggi.
"MALFOY!" seru Hermione, "Dengarkan aku..." dia mengambil napas dalam-dalam, "Aku mengetahui kehamilanku setelah tiga bulan kelulusan kita dari Hogwarts. Saat itu, aku sudah menemukan kedua orang tuaku, tapi kau masih berjuang keras membangun kembali usaha keluargamu. Aku tahu itu pasti sangat berat untukmu. Lalu, aku ingin memberi tahu saat Scorpius lahir, tapi saat itu Narcissa sedang dirawat di Saint Mungo. Seluruh artikel berita dunia sihir membicarakannya. Kau pasti sangat khawatir dan takut akan kehilangan ibumu, mana mungkin aku memberi tahu bahwa saat itu anak kita lahir. Setelah itu, ayahmu keluar dari Azkaban. Kau tahu betapa takutnya aku jika Lucius tahu bahwa dia memiliki seorang cucu berdarah campuran? Itu jauh sebelum kau mengatakan kalau dia sudah berubah. Tapi Scorpius masih sangat kecil dan lemah. Seberapa pun hebatnya aku sebagai penyihir, aku masih sangat takut kemampuanku ini tidak bisa melindunginya. Apa kau tahu betapa beratnya ini untukku?," Hermione menekan dadanya kuat, "And now you blamed it all on me?," mata Hermione berair.
Draco diam tidak sanggup berbicara. Mulutnya terbuka dan tertutup, tapi tidak ada sepatah kata pun yang keluar darinya. Kemudian dia mengusap wajahnya, frustasi. Dia melihat Hermione dan merasa bersalah. Tak terbersit dipikirannya bahwa pertemuannya kembali dengan Hermione justru berakhir seperti ini. Dia mengatur napasnya dan mencoba berpikir jernih.
'They made a baby'
'They have a baby'
'HE and Hermione'
'Together'
'HIS false'
'Their false'
Draco menghela napas berat, kemudian dia mendekati Hermione dan berlutut di hadapannya.
Sambil meraih tangan Hermione, Draco berkata, "I know I am not a good person. But please don't treat me like a trash human being," dia menggenggam tangan Hermione erat, "Maaf aku menyalahkanmu, maaf aku tidak di sampingmu saat kau membutuhkanku, maaf aku seorang pecundang,"
Hermione menggeleng, "No, I'm the coward," air mata berlomba keluar dari pelupuk matanya, tapi suaranya terdengar sangat jelas, tanpa isak dan getar, "I bet mumbles are what you'd expect to hear, but I'm just so tired to run and hide from everything,"
"Apa kau selalu ingin bersaing, Granger?," alis kanan Draco terangkat, "I'm a coward, guess I best make myself clear," gurau Draco yang membuat Hermione tersenyum. Jarinya menyeka air mata Hermione, kemudian wajahnya berubah serius kembali, "It's a miracle I dare breath. Even when I close my eyes, I like to think that I'm hiding. I need a confidant, who can see past my faults, and take the time to save me from myself," Draco menatap mata Hermione dalam, "Aku selalu ingin menemuimu, tapi aku terlalu takut jika kau terlihat berdua denganku, maka aku akan menghancurkan citra baikmu. 'The ex-Death Eater and The Brightest Witch of The Golden Trio'. Aku selalu berpikir bahwa alasan kau mau berhubungan baik denganku saat tahun ketujuh adalah karena kasihan. Jadi aku kira kelulusan kita dari Hogwarts adalah saat terakhir kau mau berhubungan denganku. Dan dari suratmu juga menyiratkan kau ingin menjauh, tapi aku tidak ingin kehilanganmu. Karena itu aku selalu melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun. Bodohnya aku yang tak melakukan lebih dari itu. Seharusnya egoku sudah lebih dari cukup untuk membuatku berlari menyeberangi lautan untuk bisa berdiri dan mengetuk pintu rumahmu, tapi aku takut kau akan semakin menjauh. Lagipula, siapa yang ingin orang yang paling mereka benci bertamu ke rumah dan bersikap layaknya sahabat yang sudah lama tidak bertemu. How dare I? So I just wait, and wait. Saat aku sadar, itu adalah hal yang paling kusesali. I am so sorry,"
.
~Meanwhile ~
-Living Room-
.
"Did you see him, Crookshanks?,"
(Meow)
"He is big, right,"
(Meow)
"Aku tidak sabar membawanya ke hadapan Mrs. Short,"
(Meow)
"But I don't know if I like him, though,"
(Purrrr)
"Well, we'll see,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Soap Opera
FanfictionHermione and Draco are just two broken pieces glued together by a string called fate. Is it a blessing or a curse? What kind of soap opera is this?