More Arguments

1.7K 180 27
                                    

Disclaimer: I do not own Harry Potter or any of it's ideas, themes, characters, books, movies, images, etc.

SOAP OPERA

.

.

.

Setelah mengutarakan kebodohan masing-masing dan meminta maaf satu sama lain, Draco dan Hermione saling terdiam. Rasa canggung menyapa keduanya. Kepala Draco menunduk malu. Kesunyian tampaknya sama sekali tak cocok dengan mereka yang notabennya selalu berteriak dan berargumen di setiap kesempatan. Sunyi sepuluh kali lipat lebih buruk daripada saling memaki, pikir Draco lemas.

Tak lama Draco mendongak, bibirnya telah setengah terbuka ketika melihat bola mata Hermione menatap balik dirinya. Siluetnya terpantul disepasang iris coklat Hermione dan dia bisa melihat betapa idiot tampang canggungnya itu, "No...I mean..." tergagap Draco ingin mengutarakan perasaannya.

"Scorpius ingin kau di sini. He needs you," ucap Hermione seperti telah membaca isi pikiran Draco.

Draco merasa tak yakin. Memangnya bisa semudah itu seorang anak menerima kehadiran orang asing yang baru mereka kenal sebagai orang tua atau dalam hal ini sebagai sosok 'ayah'. Dia saja sebelumnya tidak memiliki figur ayah yang pantas menjadi panutan (call Lucius).

Melihat Draco yang tampak ragu membuat Hermione ingin tertawa. Sudah lama rasanya dia tidak melihat Draco canggung seperti ini. Kali pertama Hermione melihatnya adalah ketika Draco mengajaknya berbicara di depan perapian setelah dia terbangun dari mimpi buruknya. Nostalgia.

.

'Demi Merlin! Malfoy canggung? Persiapkan diri, kiamat sebentar lagi!' adalah hal yang terbersit dalam benak Hermione kala itu.

.

"Ganger...aku..."

Bosan mendengar gumaman tak jelas Draco membuat Hermione berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan Draco untuk berdiri juga, "Brace yourself, Malfoy. He is not poisonous," ujar Hermione sambil menarik Draco menuju pintu.

"But...Granger..." perkataan Draco diabaikan begitu saja oleh Hermione.

Saat keluar, mereka menemukan Scorpius yang tengah duduk di sudut ruangan menghadap tembok, "Are you playing hide and seek, Scorp?," tanya Hermione sambil mendekati anaknya dengan Draco yang mengekor di belakangnya.

"No," jawab Scorpius singkat dan terdengar merajuk.

Hermione kemudian berjongkok di belakang anaknya, "Scorpius," panggilnya lembut.

"Aku juga ingin ikut berbicara dengan kalian," ucap Scorpius dengan masih menghadap ke tembok.

Hermione tersenyum melihat tingkah anaknya, sementara Draco merasa déjà vu.

.

'Dimana aku pernah mengalami scene ini?' tanya Draco dalam hati (call Lucius (twice)).

.

Hermione menatap Draco seperti menyuruhnya melakukan sesuatu. Mata Draco melihat Hermione dan Scorpius bergantian, kemudian dia menarik napasnya dalam.

"Ehm," Draco berdehem, memecah kesunyian. Nyaris serupa Umbridge andai saja suara Draco tak lebih berat. Tapi Scorpius tak bergeming. Berbalikpun tidak. Draco menatap Hermione lagi dan hanya mendapat tatapan bosan sebagai balasan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soap OperaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang