In Contract

532 51 4
                                        


Disclaimer: I do not own Harry Potter or any of it's ideas, themes, characters, books, movies, images, etc.

SOAP OPERA

.

.

.

"Uhuk...Ehem..." Draco berdehem untuk mengatasi ketidaknyamanan pada tenggorokannya yang tiba-tiba mengering. Who is this woman in front of him, pikirnya. Well...Hermione yang memulai, jangan salahkan Draco, "Oh, humor me, Granger," Draco mengamati wajah Hermione sambil menjilat bibirnya menggoda, "I didn't know that I satisfied you until you...are craving for more..."

One point for Draco.

Mata Hermione melotot, pipinya memanas. Namun karena jiwa kompetitifnya yang tak ingin mengalah dari Draco, Hermione berpikir untuk membawa percakapan mereka lebih jauh.

"Am I?," Hermione berpura-pura polos, "But a little bird told me that I gave you blue balls. Enlighten me, is that before or after we..." Hermione menggantung kata-katanya.

"I'll kill Blaize," ucap Draco dengan tatapan dingin.

Hermione win.

Hermione hanya bisa mendengus, seperti Draco yang menyeringai padanya. Dia menggeleng pelan sebelum berkata, "Let's stop this and back to business," kemudian dia berdiri dari kursinya menuju ke arah meja di sudut ruangan dengan mata Draco yang terus mengekorinya.

"Are we gonna do some homework?" ucap Draco, it's bring back memory. Hermione mengangguk ke arah lipatan perkamen yang dia bawa dan meletakkannya di atas meja di antara mereka.

Draco tertawa dengan mudahnya, Hermione hanya meliriknya dan berkata, "Fear not. I have a method to this madness. Let's make a contract,"

Draco bersandar di kursinya, tampak lebih nyaman daripada sebelumnya, "I'd expect no less, Granger," Draco mengamatinya, mengangguk sebagai tanda untuk Hermione melanjutkan.

"There are other things I want to add for our agreement,"

Seringai tersungging di bibir Draco. Dia tampak geli sambil bersandar di kursinya, "Do tell,"

Hermione mempertimbangkan cara terbaik untuk menjelaskannya. "First, I want to learn how to get what you want,"

Seringainya berubah menjadi senyuman jahat, "In bed, or?,"

Hermione mendengus, "Malfoy," suara Hermione dalam memperingatkan. Dia menutup mata dan memijat pelipisnya, kemudian berkata, "It's about how Scorpius have the Malfoy surname," suaranya pelan karena berusaha menahan amarah.

"Oh, Granger," Draco hanya tersenyum geli, seperti seekor predator yang sedang bermain dengan mangsanya, "That is something I can absolutely help you with. I know some people and you are acquainted with Kingsley. It will be easy,"

Draco menegakkan tubuh di kursinya. Memang benar, jika ada yang tahu bagaimana cara merayu (dalam hal ini seperti investor dan tokoh politik penting), bagaimana cara bermain catur dengan menggunakan orang sebagai bidaknya, itu adalah Draco Malfoy.

Dia bisa belajar bagaimana caranya mengubah dunia. Anaknya di masa depan akan dibesarkan sebagai bangsawan sihir. Cara orang-orang memandang anaknya... Draco bisa mengubah semuanya dalam semalam. Dia yakin akan hal itu. Namun, permintaan kedua adalah permintaan yang lebih besar. Hermione tidak mau mengambil risiko. Dunia sihir adalah dunia patriarki yang sudah ketinggalan zaman.

Hermione memaksa dirinya untuk menatap mata dingin Draco, "Second, I don't want people to think that I'm a whore,"

Draco mengerutkan kening. "You most certainly would not be a whore,"

"I appreciate that you don't see it that way, but I think people will talk,"

Ruangan menjadi sunyi lagi ketika Draco melihat cincin yang melingkar di jari manisnya, "We could make people think that you are my fiancée," Draco melihat Hermione yang tampak terkejut.

Bukankah itu adalah alasan terbaik yang tidak akan berakibat buruk pada Hermione? Hubungan yang tidak terlalu mengikat seperti pernikahan, dan tidak pula rapuh seperti berpacaran.

Hermione tampak menimbang perkataan Draco. Lalu dengan berat hati Draco menambahkan, "You could break up with me in whatever fashion you saw fit, whenever you want to end this relationship," hati Draco terasa retak, tapi jika itu yang dibutuhkan untuk Hermione dapat menyetujui kontrak ini, maka tak masalah bagi Draco, setidaknya dia sudah mencoba. Kemudian dia melanjutkan, "It's up to you to add more details, I will follow.,"

Hermione kembali berpikir. Apakah dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan? Mungkin iya. Dia bisa menghabiskan seumur hidup untuk membuat daftar pro dan kontra dari kesepakatan ini. Namun dia ragu hal itu akan membawanya lebih dekat ke apapun hasil yang dia inginkan.

Hermione menggelengkan kepalanya dan berkata, "Fine,"

Hermione melihat wajah Draco berubah dari khawatir menjadi terkejut lalu berubah menjadi senyuman cerah. Hermione jarang melihatnya tersenyum selebar dan setulus ini. Giginya yang putih rapi dan sedikit lesung pipit di sisi wajahnya juga tak luput dari pandangan.

"You're in?,"

"Yes. I'm in,"

Soap OperaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang