Disclaimer: I do not own Harry Potter or any of it's ideas, themes, characters, books, movies, images, etc.
SOAP OPERA
.
.
.
~Flashback~
.
Saat usia 12 bulan, Scorpius sudah mengenal perbedaan wajah orang-orang di sekitarnya. Bukan mana wajah yang enak untuk dipandang dan yang tidak, tapi dia menyadari adanya rambut wajah, seperti kumis dan janggut, pada wajah kakeknya, Charlie, Percy, dan Bill. Terkadang, Arthur, George, Harry, dan Ron juga memilikinya. Tapi dia tidak menemukan tumbuhnya rambut seperti itu pada wajah ibunya, neneknya, Molly, Ginny, Fleur, dan Angelina.
Lalu, menginjak usia 2 tahun, dia sudah bisa membedakan mainan, misalnya boneka Barbie untuk Victoire dan action figure untuknya. Dia juga lebih suka bermain kejar-kejaran dengan Teddy, daripada bermain rumah-rumahan dengan Victoire.
Setidaknya, ada dua tipe manusia, menurut Scorpius. Rasa ingin tahu membawanya pada sang ibu.
"Mommy,"
"Ya, Scorpius?," jawab Hermione sambil membaca buku di ruang tamu.
"What am I? And what are you?,"
Hermione menutup bukunya dan menatap Scorpius heran, "Apa maksudmu?,"
"Aku dan Teddy sama, tapi aku dan Victoire berbeda. Kau dan Bibi Ginny sama, tapi kau dan Paman Harry berbeda. Kenapa seperti itu?,"
Hermione menggigit bagian dalam pipinya sebelum mulai berbicara, "There are male and female in this world, Scorpius. You are male and I am female," dia menunggu Scorpius untuk mencerna perkataannya dahulu.
Scorpius menggigit bibir bawahnya dan menyipitkan matanya, berpikir, "So, the same as me and Teddy are male, and the same as you and Victoire are female?," simpulnya.
"Yes," Hermione tersenyum senang, dia bersyukur memiliki anak yang cerdas seperti Scorpius. Dia ingin memberitahu tentang perbedaan konsep gender dengan jenis kelamin, tapi sepertinya terlalu dini untuk Scorpius memahaminya.
Laki-laki dan perempuan, pria dan wanita. Sama, tapi berbeda. Kepala kecil Scorpius merangkai setiap hari yang dia lewati selama ini, kemudian mulai memisahkan orang-orang yang pernah ditemuinya ke dalam dua kriteria yang baru diketahuianya.
"Lalu, kenapa ada laki-laki dan perempuan? Kenapa tidak semua laki-laki saja?," tanya Scorpius semakin penasaran.
"Jika semua orang laki-laki saja atau perempuan saja, maka manusia akan punah, Scorpius,"
"Kenapa?,"
"Karena dibutuhkan laki-laki dan perempuan untuk membuat bayi,"
Kening Scorpius sidikit mengkerut, "Bagaimana caranya laki-laki dan perempuan membuat bayi?,"
Hermione ingin terkikik geli, tapi dia berusaha menahannya, "Mommy akan memberi tahumu ketika kau sedikit lebih dewasa,"
Mendengar jawaban ibunya membuat bibir Scorpius mengerucut dan hal itu membuatnya terlihat sangat menggemaskan. Hermione segera mengangkat Scorpius ke pangkuannya dan menggelitiknya.
***
Saat memasuki usai 3 tahun, Scorpius pindah bersama ibunya ke Paris, Prancis. Tapi setiap akhir pekan, mereka akan mengunjungi kakek dan neneknya di Australia. Setiap sore, ibunya akan membawanya bermain di taman yang berada tak jauh dari rumah kakek-neneknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soap Opera
FanficHermione and Draco are just two broken pieces glued together by a string called fate. Is it a blessing or a curse? What kind of soap opera is this?