-sepuluh.

2.6K 439 34
                                    

"lo kayaknya harus maklum deh"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"lo kayaknya harus maklum deh"

Jihoon menoleh pada Hangyul saat sebuah kalimat diucapkan Hangyul.

"hah? maklum kenapa?" Jihoon mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud ucapan Hangyul. Keduanya masih berjongkok di dekat pintu masuk, tempat yang sama saat Hyunsuk menabrak dinding sebelumnya.

"calon pacar lo banyak tingkah"

Jihoon kembali mengerutkan keningnya. Calon pacar? Siapa?

"siapa calon pacar gue?"

"Hyunsuk"

"ngaco"

"aminin aja, siapa tau beneran jodoh"

"gak lah"

"mungkin aja, Hoon. Lagian lo sama Anyelir juga kagak ada harapan"

"bangsat, gak usah diingetin"

Hangyul tertawa.

Jihoon baru saja mengetahui hari ini kalau Anyelir ternyata punya kekasih. Jihoon kesal, tentu saja. Dia sudah melakukan pendekatan hampir satu semester pada perempuan yang punya pacar.

Dan lebih sial lagi, Jihoon mengetahui itu saat Hangyul sedang bersamanya. Hangyul mengejek Jihoon habis-habisan tadi.

Entah Anyelir terlalu polos sampai tidak tahu maksud Jihoon mendekatinya atau Anyelir memang sedang memanfaatkan Jihoon lima bulan kebelakang. Jihoon tak mengerti.

"Karena ga bakal sama Anyelir, mending pertimbangin anak bayi gue, Hoon. Gitu-gitu dia beneran bucin lo"

Jihoon terdiam.

Hyunsuk masih berlari menjauhi kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hyunsuk masih berlari menjauhi kelas. Nafasnya sudah tersengal karena terlalu banyak berlari. Tapi Hyunsuk harus terus berlari, takut Hangyul malah mengerjarnya, atau malah Jihoon yang mengejar Hyunsuk?

Lima menit berlari, Hyunsuk kelelahan. Akhirnya berhenti di Warung Bu Rina, sudah cukup jauh dari kelasnya.

Hyunsuk memutuskan untuk duduk sebentar. Disana ternyata ada beberapa teman seangkatannya yang Hyunsuk kenal. Yang paling familiar buat Hyunsuk yaitu Jaehyuk, Junkyu sama kakak tingkatnya Byounggon.

"eh Hyunsuk" sapa Jaehyuk saat melihat Hyunsuk duduk di salah satu kursi yang disediakan Bu Rina.

"halo Jaehyuk.. hhh" Hyunsuk balik menyapa Jaehyuk, masih dengan nafas yang belum teratur.

"bukannya ada kelas, Suk?"

"iya, nanti aja mepet jadwal masuknya hehe" Hyunsuk tersenyum lebar sampai matanya menghilang. Tidak tahu saja tindakannya itu membuat Jaehyuk, Junkyu bahkan Byounggon pusing karena menahan gemas.

"mau makan nak Hyunsuk?"

"mau yupi, ada?"

"ada, itu" Bu Rina menunjuk kotak berisi jelly kesukaan Hyunsuk.

Hyunsuk langsung tersenyum dan mengambil beberapa bungkus, kembali membuat lelaki lain di tempat itu pusing.

Hyunsuk langsung tersenyum dan mengambil beberapa bungkus, kembali membuat lelaki lain di tempat itu pusing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"si Hyunsuk kagak kelas?"

"kenapa nyariin, udah mulai suka?" Jihoon mendecih dengar pertanyaan Hangyul. Masa cuma tanya temannya kelas atau tidak, dibilang suka? aneh.

"kalo gue nanya lo kelas atau engga artinya gue suka sama lo?"

"lo dilarang suka sama gue. Lo mending suka sama Hyunsuk"

"kenapa sih gencar banget ngedeketin gue sama Hyunsuk?"

"gue Hoonsuk shipper soalnya"

"Hoonsuk apaan lagi?"

"Jihoon Hyunsuk"

"bener kata Hyunsuk, Hangyul orang gila"

Hangyul tertawa kencang, mengundang beberapa orang yang sudah hadir di kelas menengok ke arahnya.

"lagian lo kenapa sih, kok gak suka banget sama si Hyunsuk?"

"gue ga pernah bilang gue gak suka Hyunsuk?"

Kepala Hangyul mengangguk-angguk pelan.

"lo takut ya?"

"takut? kenapa takut?"

"soalnya banyak yang ngejar si Hyunsuk?"

"kagak lah, ngapain?"

"tapi, Hoon, tenang aja. Si Hyunsuk sukanya sama lo" Hangyul berbisik pelan di telinga Jihoon, takut ada orang lain yang mendengarnya. Kalau sampai ada, bayinya bisa mengamuk.

"apa sih lo, enyah"

Jihoon mendorong Hangyul cukup keras, sekeras tawa yang keluar dari bibir Hangyul setelah Jihoon mendorongnya.

Selaras dengan itu, pintu kelas kembali terbuka untuk kesekian, menampilkan sosok mungil dengan dahi memerah. Kepalanya tertunduk, merasa malu kalau sampai ada yang menyadari jika dahinya sebentar lagi akan benjol.

"SUK"

Hadeuh, males ketemu Hangyul.

"HYUNSUK"

"diem bisa? gausah teriak, malu-maluin" Hyunsuk berkata dengan nada kesal saat ia sudah sampai di kursi Hangyul.

"sini duduk" Hangyul menepuk kursi kosong di sebelah kirinya, dan di sebelah kanan kursi itu ada Jihoon yang sedang memainkan ponselnya, sambil memasang telinga untuk mendengar percakapan Hyunsuk dan Hangyul.

"sini duduk" Hangyul menepuk kursi kosong di sebelah kirinya, dan di sebelah kanan kursi itu ada Jihoon yang sedang memainkan ponselnya, sambil memasang telinga untuk mendengar percakapan Hyunsuk dan Hangyul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

tbc

aku gatau ngetik apa tapi pengen update sesuatu, jadi ya, selamat membaca!

semoga suka sama ceritanya!

-star. ; HoonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang