DEAR READERS...
APA ARTI BAHAGIA UNTUK KALIAN?
YUK, SALING SHARING!
______________________________________
MAAF, UNTUK BAGIAN INI MUNGKIN CERITANYA AKAN PANJANG, SEMOGA KALIAN BISA MEMBACA SAMPAI AKHIR DAN MENGAMBIL HIKMAHNYA.
______________________________________
TINGGALKAN PENGALAMAN MEMBACA KALIAN DI KOLOM KOMENTAR!
"Lavita.."
Karena merasa namanya dipanggil, Lavita pun menoleh ke arah suara tersebut. Tepat di belakangnya, berdiri seorang cowok yang jelas ia mengenalnya.
"Loh, lo ngapain di sini?" tanya Lavita yang heran.
Cowok di depannya merespon dengan mengerutkan keningnya. Merasa bahwa pertanyaan yang dilontarkan oleh Lavita adalah pertanyaan aneh. Kenapa aneh? Bagaimana bisa Lavita bertanya ia sedang apa sedangkan jawabannya sudah jelas, jika ia ada di peron dalam stasiun artinya ia akan naik kereta. Hal yang tak sepatutnya dipertanyakan tapi cocok untuk berbasa - basi.
Lavita nampak bingung melihat perubahan ekspresi orang di depannya itu. Ia pun sama, mengerutkan keningnya.
"Kenapa lo?" tanyanya kembali dengan sinis.
Cowok itu bergeleng. "Nggak. Nggak."
"Serius?" tanya Lavita semakin penasaran.
"Pertanyaan lo aneh."
"Loh, kok, aneh?"
"Orang kalau udah di dalam stasiun mau ngapain?"
"Naik kereta."
"Itu tahu."
Lavita terdiam sejenak. Sepersekian detik otaknya telah selesai mencerna dan seketika itupun ia justru tertawa. Menertawai pertanyaan bodohnya itu, sementara cowok di depannya hanya tersenyum.
"Ya udah, gue ralat pertanyaannya. Lo mau ke mana, Gusti?" tanya Lavita kemudian.
"Pulang."
"Hah? Pulang ke mana? Emang rumah lo di mana?" Lavita menyerang Gusti dengan pertanyaan.
"Di Manggarai."
"Serius?" cicit Lavita dengan membelalakan matanya, kaget. "Gue kira selama ini rumah lo nggak jauh dari kampus kaya Kiara. Ternyata lebih jauh dari gue, ya," sambungnya.
"Lumayanlah, kalau dilaju naik motor," jelas Gusti. "Lo, sendirian?" tanyanya.
"Nggak, kok. Gue sama kakak gue. Itu dia di sana." Lavita menunjuk ke arah tempat Dhika menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
OK, FINE [On Going]
Teen Fiction"Tak apa jika tak baik-baik saja, karena tak semua kata sesuai rasa." - Author "Karena setiap pertanyaan hanya butuh jawaban, Kak. Bukan Alasan." - Lavita "Nggak ada kalimat yang menyatakan bahwa kami pacaran. Gue sama dia nggak ada yang saling nga...