9

464 54 12
                                    

"Ck, lo sebagai Abang.. (nada mae) gimana sih, masa adeknya pacaran gak tau,." seru ridwan sambil bersedekap tangan

"Gue emang gak tau, kan tadi gue gak bareng sama kalian,." bales faul dengan tampang polosnya seperti anak kecil baru lahir, yelah bang anak kecil aja gak gitu-gitu amat bang.

"Oh iya ya,." bales ridwan

"Dede, kamu benaran pacaran sama bill-"

"Abang faul, dede lupa masih banyak tugas numpuk, dedek masuk dulu ya,." pamit lesti yang berlari masuk ke dalam diikuti putri

Kini tatapan faul tertuju pada billar, yang tengah menggaruk pelipis lalu tersenyum canggung, faul menaikkan sebelah alisnya menunggu klarifikasi dari billar

"Jadi tadi tuh,."

Flashback.

"Mm- dedek, boleh ikut kakak sebentar?,." tanya billar dengan nada canggung, lesti melihat kanan kirinya, semua orang pada sibuk dengan urusan mereka masing-masing

"Mau ngomong apa emangnya kak?."

"Soal masa depan kita,." bales billar, lesti menganga mendengar ucapannya

billar menggenggam tangan lesti lalu mengajaknya ke taman depan halaman abadi, disana tak ada siapa-siapa sepi, sunyi.

"Kakak tau mungkin ini terlalu cepat, apa lagi kita baru kenal beberapa jam yang lalu, tapi lesti aku pengen ngajak kamu ta'aruf,." ucap billar yang menggenggam kedua tangan lesti, lesti kaget dengan ucapan pria di depannya lalu menepuk-nepuk pipinya

"Bukan mimpi kan ya?." billar menggeleng

"Gimana?." billar menunggu jawaban lesti, lesti melepas tangannya dan membuang muka tanpa ada ekspresi di wajahnya

"Ya Allah, billar. Sepertinya lo bakal di tolak, udah di tinggal nikah, nembak cewek pun dan ngajak dia ta'aruf pasti di tolak, terima nasib ajalah." batin billar pasrah yang juga membuang muka kini pikirannya sudah tak percaya kalo niat baiknya mengajak lesti bakal di terima

"Kakak,." panggil lesti datar

"Ya-ya a-da apa dek?." tanya billar gugup

"Lesti.. lesti.." billar menunggu jawaban dari nya dengan rasa penasaran

"Lesti mau dan lesti terima,." bales lesti, billar menggeleng tak percaya padanya

"Serious? Will you marry me,." tanya billar masih tak menyangka dengan jawabannya

Lesti hanya mengangguk kecil dengan senyum yang memperlihatkan gigi gingsulnya, membuat billar terpana-pana

"Jadi kapan ngomong sama bunda dan abang? Kalo kakak mau ajak dedek ke pelaminan?." tanya lesti dengan nada serius

"Kamu siap nya kapan?."

"Hmm, kalo besok gimana? Cepet lebih baik dari pada lama-lama,." bales lesti

"A- mm, tapi kan abang kamu belum nikah, emang dia mau di lompatin,."

"Yaudah, nunggu dia kelar nikah, terus besoknya kakak nikahi dedek,." bales lesti

"Oke deh, jadi kita pacaran dulu nih?." goda billar, pipi lesti bersemu merah karnanya

"Iya, eh tapi jangan terlalu posesif ya, karna kan dedek masih kuliah dan masih ngurusin sidang skripsi atau lain lain dan juga jangan nuduh dedek dulu kalo nanti dedek jarang atau telat ngasih kabar sama kakak, karna kan jadwal dedek bakal padat jadi kurang waktu megang handphone, kalo pun kakak kangen, langsung temuin,." ucap lesti panjang lebar, billar menanggapi ucapannya dengan anggukan dan senyuman

Flashback off.

"Jadi gitu,." billar mengakhiri ceritanya

"Gilak, padahal mereka baru pada kenal ya. Nyali lo banyak juga bi,." seru hari sambil menepuk-nepuk pundak billar

"Thanks bro,." bales billar lalu menatap faul yang masih menatapnya tanpa ekspresi

"Selamat,." faul mengulurkan tangannya

Saat billar ingin membalasnya, faul langsung menarik dia kedalam pelukannya

"Akhirnya ada yang bisa bikin adek gue, senyum lagi karna seseorang cowok,." bales faul sambil menepuk-nepuk pundak billar

"Emang kenapa sebelumnya?." tanya billar bingung setelah melepas pelukan mereka

"Pernah di tinggal nikah sama pacarnya,."

"Sama dong kek gue,." seru billar

"........"

.

.

.

Jangan lupa vote share follow and coment.
Terimakasih atas supportnya kalian semua.

Bunga DahliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang