19

377 56 7
                                    

Keluarga besar Abadi sudah tiba di depan pintu masuk keluarga Thebe, para prajaka dan para gadis membantu membawakan seserahan lamaran untuk sang mempelai

Sedangkan soimah membantu menenangkan jantung anak laki-laki nya, yang berdetak kencang lebih dari biasanya

"Lo tenang aja bos, rileks,." ucap hari sambil menepuk-nepuk pundak faul memberikan semangat untuk bos sekaligus sahabatnya

"Tarik nafas keluarin, tarik lagi keluarin,." ucap billar sambil memijat pundak faul dengan sebelah tangannya

"Lo kira dia mau lahiran,." celetuk ridwan

"Ya siapa tau brother,." kekehnya

"Hutss, jangan bercanda!! Situasi lagi tegang ini,." tegur lesti menatap tajam mereka yang langsung kicep karena tatapannya

Faul mengehela nafas panjang, bersamaan dengan terbukanya pintu kelurga Thebe dan memperlihatkan sepasang suami-istri yang sudah tersenyum manis, pintu pun terbuka sangat lebar dan menyambut kedatangan tamu dari jauh dengan tangan terbuka, setelah itu mengajak mereka masuk kedalam

"Silakan silakan,." ramzi mempersilahkan mereka semua untuk duduk

"Ayo, mbak,." ucap zaskia yang merangkul soimah dan mengajaknya duduk di sofa

"Om! Ini taruh di mana tak?." tanya billar

"Ya Allah, apa ini? Banyak sekali bawaan kamu faul!! Memangnya tidak takut jika nanti sang cewek menolak lamaran kamu,." ucap ramzi dengan nada menggoda calon menantunya, faul menggaruk pelipisnya perasaannya kini bercampur aduk dan was-was karena takut jika niat baiknya di tolak.

"Jika di tolak tidak apa-apa Abi,." bales faul dengan tenang dan senyum paksaannya

"Tak usah di dengarkan nak, Abi cuma pengan mengetesmu,." bales ramzi terkekeh

Mereka mengobrol-ngobrol lalu datanglah zaskia yang tadi pergi kebelakang untuk membuatkan minuman, dia tak datang sendiri melainkan datang bersama dengan puteri semata wayangnya yang membantu membawakan minuman serta cemilannya.

"Silakan, Abi, Bunda soimah, Faul,." ucap selfi menawarkan pada mereka

"T-terimakasih, selfi." ucap faul gemetar dan tanpa menatap sang empu yang sedang menyalimi bundanya yang berada di sebelah kanannya

"Kok cuma faul yang di tawarkan? Mereka enggak,." ucap ramzi dengan nada menggoda

"Abi!! Sudahlah itu,." tegur zaskia

Selfi berlalu menghampiri rara, mengecup sekilas keningnya. Rara membalas dengan sebuah pelukan dan senyum merekahnya.

"Kangen lah sama akak ku ini,." ucap rara setelah melepas pelukan mereka

"Rara doang yang di peluk cium? Kita nggak ah malas sama kak ceppy mah,." rajuk TriTy memalingkan wajahnya dari mereka.

Selfi tersenyum lalu memeluk dan mencium pucuk kepala mereka penuh kasih sayang sama seperti rara.

"Kamu juga mau?." tanya selfi pada aulia

"Ee nanti saya di kasih surat lagi sama ibu,." ucap aulia dengan polos membuat mereka tertawa, selfi memberikan perhatian yang sama pada aulia yang tersenyum haru

"Ternyata ibu gak galak ya kyk kemaren,." ucap aulia di balas anggukan oleh TriTyRaSel

Selfi mengajak para gadis untuk mengobrol di ruang keluarga, tinggallah di ruang tamu faul, bundanya, kedua orang tua selfi dan para sahabat-sahabatnya

"Langsung di mulai saja faul,." ucap ramzi, faul mengangguk pelan dengan senyumnya.

Billar membuka sambutan dengan salam.

"Bismillah, saya selaku saudara dari pihak laki-laki secara resmi menyampaikan tutur kata mewakili orang tua kami Alm. Bpk Irfan Aditya Abadi, Selain dalam rangka bersilaturahmi, kami ingin menyampaikan hajat dari saudara kami Fauzul Aditya. Untuk anak Abi yang bernama Selfi Annisa. Izinkan kami mewakili saudara Faul, untuk menyampaikan niat tulus untuk melamar puteri Abi. Untuk itulah maksud dan tujuan kedatangan kami pada hari ini,." ucap billar

Ramzi tersenyum tipis dan mengangguk.

"Mudah-mudahan anda berkenan meridho’i niat baik saudara kami, dengan menerima lamaran ini. Hanya itu yang dapat kami utarakan sambil menanti sambutan dari sekeluarga mempelai apakah lamaran kami ini diterima atau mungkin ditolak, kami sekeluarga mohon maaf apabila dalam menyampaikan maksud dan tujuan ini ada tutur kata yang kurang berkenan di hati. Begitu pula hantaran hari ini yang ala kadarnya sebagai wujud keseriusan hati kami,." ucap billar mengakhiri

Billar menutup sambutannya dengan salam.

"..........."

.

.

.

Jangan lupa vote share follow and coment.
Terimakasih atas supportnya kalian semua.

Bunga DahliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang