Menjelang subuh, selfi sudah terbangun dan bergegas untuk bersih-bersih sekalian mengambil air wudhu untuk sholatnya.
"Ra, bangun yuk sayang,." ucap selfi lembut
"Eugh, ntar aja bunda sholatnya, five menit lagi rara bangun dah,." igau rara menutup mukanya dengan selimutnya
"Hmm! Memangnya kakak udah tua ya?." rajuk selfi, rara yang mendengar suaranya langsung membuka mata dan selimutnya
"Heheh, Upin! Rara kira siapa,." kekeh rara
"Emang kamu kira siapa?." tanya selfi
"Bunda!! Soalnya bunda bisanya jam segini bangunin anak-anaknya,." seru rara, selfi manggut-manggut paham lalu tersenyum
"Ya udah gih sana, bersih-bersih terus ambil wudhu, soalnya Abi udah nunggu kita,."
Rara mengangguk patuh lalu bergegas ke kamar mandi, selfi menyiapkan mukena dan pakaian untuk rara
"Dek, ini pakaian kamu! Kok gak di bawa,." seru selfi dari depan pintu kamar mandi
"Heheh, lupa,." kekeh rara yang nongol dari balik pintu lalu menerima pakaiannya
selfi hanya menggeleng lalu kembali duduk disofa kamarnya, tak lama rara telah selesai
"Udah?." rara mengangguk dengan gemetar
"Kenapa, hmm?." selfi menghampiri rara
"Belum biasa mandi sepagi ini,." timpal rara
"Nanti udah juga terbiasa,." bales selfi lalu membawa Rara kedalam dekapannya
"Gimana? Udah hangat,." rara mengangguk penuh semangat dengan senyum merekah
"Kalo kyk gini, rela deh mandi pagi juga,." celetuk rara, selfi tersenyum mendengarnya
Mereka meninggalkan kamar dan pergi ke musholla yang ada di dalam rumah Thebe, lalu sholat subuh berjamaah. Selesai shalat, mereka kembali ke kamar selfi.
"Kamu tidur lagi aja dek,." suruh selfi
"Kakak mau ke mana?." tanya rara
"Mau bantu mama bikin sarapan,."
"Rara ikut,." bales rara
"Emangnya kamu mau bantuin?."
"Mau,." bales rara enteng
"Bisa masak emang?." tanya selfi dengan nada yang sengaja meremehkannya
"Kalo soal masak!! rara emang gak bisa, tapi kalo soal makan, rara jagonya,." kekeh rara
"Dasar Ipin, betul betul betul,." seru selfi
#sementara di kediaman Abadi.
"Mm- bunda,." panggil faul pada bundanya yang sedang sibuk membuat sarapan bersama bi entih
"Eh! bang, tumben langsung turun, biasanya lanjut tidor sampai kesiangan,." sindir soimah, faul memutar bola matanya malas
"Salah lagi, bundo bundo,." seru faul pusing
"Heheh, ada apa bang?." tanya soimah
"Pulang dari kantor, kita ke rumah Abi ya,." ucap faul to the point, soimah tersenyum
"Bunda jangan senyum-senyum dulu!! Kita ke sana karna rara tadi telpon abang,." seru faul dan berlalu pergi sebelum sang bunda mulai curiga, padahal sebenarnya tidak.
"Jangan lanjut tidor bang, panggilin adik-adik kamu sana, tanya mereka kekampus gak hari ini,." faul mengacungkan jempol lalu pergi ke kamar lesti lebih dulu
Tok tok tok
"Dek?." panggil faul didepan pintu kamar lesti
"Iya, bang. Sebentar,." teriaknya dari dalam
"Ada apa?." bales lesti setelah melihat faul
"Ke kampus gak kata bunda?." tanya faul
"Iya ini lagi siap-siap,." bales lesti
"Mau di anterin atau bawa mobil sendiri?." lesti hanya menyengir tidak jelas
"Gak dua-duanya,." bales lesti tersenyum
"Terus?." ucapan faul sengaja menggantung
"Bareng kak billar, gpp kan,." ucapnya hati-hati, faul tersenyum lalu mengacak-acak hijabnya
"Iya, tapi jangan macem-macem,." tegasnya
"Siap bos,." lesti memberi hormat padanya
"Cepetan, abis itu turun sarapan,." ucap faul diangguki lesti, setelah itu ke kamar putri
Tok tok tok
"Iya siapa? Tunggu sebentar lagi siap-siap,." teriak putri dari dalam kamarnya
"Eh! Bang fauzul, ada apekah gerangan pagi-pagi ke sini?,." tanya putri
".........."
.
.
.
Jangan lupa vote share follow and coment.
Terimakasih atas supportnya kalian semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Dahlia
Ngẫu nhiênsebelum membaca follow me ya, dan setelah itu tinggalkan komentar dan vote agar aku semangat ngetiknya.