"Ana (saya) dengan lapang hati menerima,." bales ramzi kemudian menatap zaskia dan puteri semata wayangnya bergantian, Selfi? Ya selfi sedang mengintip dari balik pilar bersama dengan Rara, putri, lesti dan aulia.
"Tergantung dengan keputusan si wanita, karna nanti dia yang akan menjalani, bukan ana (saya) ataupun istri ana,." sambungnya
"Bagaimana Ma?." zaskia hanya tersenyum lalu pergi menghampiri selfi dan mengajak dia untuk bergabung dengan yang lain.
"Bagaimana abnty (puteriku)?." tanya ramzi pada selfi yang berdiri di belakangnya
Selfi membisikkan sesuatu ke telinga Abi-nya
"Faul,." panggil ramzi, faul mendongakkan kepalanya menatap sekilas calon mertuanya, eaeaeaea calon mertua, amin insyaallah.
"Na'am Abi,." bales faul sopan
"Maaf ya,." ucap ramzi dengan helaan nafas
Semua orang kaget mendengar ucapannya, faul mendongakkan kepala, memberikan senyum paksaanya dan kembali menunduk
"la beas (tidak apa-apa) Abi,." pasrah faul
"Masya Allah, haza ma tantazer abnty (itu yang di tunggu puteriku),." ucap ramzi, selfi mengangguk mengiyakan ucapan Abi-nya
"Na'am Abi,." seru selfi
"Jadi?." tanya faul yang reflek menegakkan badannya menatap ramzi dan kembali menunduk saat melihat seulas senyum selfi
"Abnty (puteriku),." selfi mengangguk kecil
"Bismillah, Ana aqbal eltatabiq akhi faul (saya menerima lamaran kak faul),." ucap selfi
"Alhamdulillah,." ucap syukur semua orang, fausel sama-sama merundukkan kepalanya
Soimah menyenggol lengan putra sulungnya.
"Mana cincinnya,." bisik sang bunda
Faul mencari-cari kotak cincin yang sudah lama sekali ia simpan untuk siapa pun calon pasangan masa depannya nanti dan gadis itu ternyata adalah gadis sahabat masa kecil nya dulu, faul masih mencari-cari kotaknya.
"Astaghfirullah, faul lupa membawanya,." gumam faul yang di dengar oleh bundanya
"Terus gimana bang?." soimah ikutan panik
"Pemakaian cincin! Akan di wakil dari salah satu adik dari nak faul,." ucap ramzi
"Rara aja Abi, Rara yang pakaikan,." teriak Lesti, putri, aulia, gunawan, billar, ridwan dan hari yang menunjuk rara, yang reflek mendongakkan kepalanya dan menggeleng cepat, padahal dalam hatinya sangat happy karena namanya di sebut apalagi di acara sepesial abang dan kakak kesayangannya.
"Mau kan?." tanya selfi yang mengedipkan sebelah matanya pada rara, lesti dan putri, yang juga melakukan hal yang sama.
"Ayo Ra,." TriTy menarik tangan rara
"Eee tunggu, bar-" ucapan faul dan soimah terhenti kala melihat kotak yang sedang mereka cari ternyata sudah ada di tangan rara yang menaik turunkan alisnya dengan senyum mengembang dari ketiga gadis itu.
Rara menyematkan cincin di jari manis selfi dan mewakili sang abang ia pun mengecup sekilas punggung tangan dan kening selfi.
"Oh no, wkwkwk. Mr. Panjol, you kalah sama adek you,." tawa billar pecah di iringi dengan gelak tawa semua orang -(fausel)
"Lagi pula kalau pun abang boleh ngecup punggung tangan kak ceppy, belum tentu abang bisa ngecium keningnya, Hahah,." timpal lesti dengan nada meledek faul
"Cup cup cup,." ledek putri pada babangnya
"Ututututu,." sahut ridwan dan hari
"Eh udah dong jangan godain sahabat kita,." ucap gunawan sambil merangkul faul
"Iya tau, kasian nih dia udah ngebet pengen ketemu malam pertama,." tambah billar
"Astaghfirullah,." ucap faul pelan tapi bisa di dengar oleh semua orang termasuk Selfi
"Abang gpp kan?." faul mengangguk kecil
"Abi. Boleh pinjam kamar mandinya,." ucap faul, setelah mendapat izin dia bergegas lari dari banyaknya godaan adik dn sahabatnya.
"Astaghfirullah, faul. Bisa-bisanya mereka ngomong kyk gitu di depan calon mertua dan calon istri ku, aduh,." ucap faul yang kini bersandar di pilar sambil menstabilkan detak jantungnya yang berdegup kencang.
"Shttt! Shuttt! Lagi ngapain?." bisik TriRa dari samping kiri kanan sang abang tercinta
"Ya Allah, tolong kuatkan hamba,." ratapnya sambil mengangkat kedua tangannya ke langit
"Hahah, lagian katanya mau ke kamar mandi tapi kok malah ngomong sendiri di sini, pasti lagi meratap ya,." ejek putri
"Shuttt, udah mput tapi emang benar sih,." timpal rara tertawa sambil menstimulasi pundak abangnya membuat dia terdorong dan hampir tersungkur ke lantai karnanya
"Ups,." tawa rara dan putri sambil bertos'ria
"Awas ya kalian,." faul mendengus kesal
.
.
.
Jangan lupa vote share follow and coment.
Terimakasih atas supportnya kalian semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Dahlia
Aléatoiresebelum membaca follow me ya, dan setelah itu tinggalkan komentar dan vote agar aku semangat ngetiknya.