"Maksud Elo apa nih! Lo suka sama bunda gue? Oh jadi lo manfaatin adek gue biar lo bisa deket sama bunda gue gitu!! Biar lo di undang ke rumah terus makan malam bersama, lo ngambil celah iya!! Ih, gila yak billar gue gak nyangka ternyata lo suka sama emak-emak, mulai sekarang jauhin adek gue dan keluarga gue,." ucap faul dengan nada tegas
"Satu lagi, gue sih ogah lo jad- kwtscsjsug"
Billar menyumpal mulut faul dengan tissue.
"Cih, brtttt. Ekh tisu bekas ape tuh,." celetuk faul membersihkan lidahnya dengan tisu baru
"Tisu bekas ngelap keringet gue,." polosnya
"Aiss, bangke kau billar!!." amuk faul dan mengejar billar yang sudah berlari pergi
Semua gadis menatap heran keduanya.
"Hei hei hei, berhenti,." lerai rara dan putri
Lesti menjegat jalan mereka membuat billar reflek ngerem mendadak sedangkan faul tak seimbang karna kaget dan akhirnya
Brukk!
"Aiss, billar lo kenapa ngerem mendadak sih,." dengus faul yang kini di bantu berdiri oleh TriRa sementara billar dibantu oleh lesti
"Ck, tadi itu dedek ngehalangin jalan kita, ya gue reflek ngerem lah,." seru billar kesal
"Maaf, baby,." ucap lesti sambil cengengesan
"Baby baby baby, gak ada baby baby-an,." celetuk faul lalu menarik tangan lesti agar mendekat dengan dia dan si kembar TriRa
"Lah emang kenapa sih bang,." bingungnya
"Lesti sadar, dia lagi manfaatin kamu,." faul menunjuk billar hanya mendengus geram
"Sayang beneran kamu?." lirih lesti
"Eh enggak sayang, si Mr. Panjol salah paham nih,." ucap billar dengan gelengan cepat
"Salah paham gimana? Orang tadi lo ngomong jelas banget pengen gantiin posisi bokap gue,." sahut faul memutar bola matanya malas
"What!!." pekik TriTySelRa kaget
"Kakak/bang bi beneran,." ucap TriTyRa tak menyangka dengan jalan pikirannya billar
"Eee, semua gak benar!! Maksudnya bukan jadi suaminya bunda soimah, bukan,." ujar billar
"Terus,." tanya mereka -(fausel)
Billar menyuruh mereka untuk mendekat, lalu ia membisikkan sesuatu yang membuat ketiga gadis itu manggut-manggut paham
Fausel sama-sama menoleh membuat mata mereka bertemu dan tidak sengaja saling pandang, mereka pun memalingkan wajahnya dan menundukkan kepala seperkian detik setelah melempar senyum canggungnya
"Kalian bisik-bisik apa sih,." tanya faul kepo
"Kepo!! Udah bang faul diem dulu, kalo gak ajak ngobrol kakak ipar aja sono,." usir rara
Faul menghampiri selfi yang sedikit menjaga jarak padanya, faul terkekeh kecil melihat tingkah selfi yang salting dan hampir ingin menabrak sofa ruangannya
"A-apa kabar,." ucap selfi tanpa melihat faul
"Kabar baik, udah lama ya kita gak ketemu,."
"Bu-bukannya kemarin kita ketemu di rumah bunda, kok udah lama gak ketemu,."
"Bukan kemarin! Tapi sebelumnya,."
Selfi tersenyum kecil dan masih menunduk.
"Seakan waktu berjalan cepat sekali, padahal baru kemarin aku bertemu dengan seorang gadis kecil yang menangis di taman dan sekarang gadis kecil itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis dewasa yang cantik, tangguh dan strong woman, Masya Allah,." puji faul dengan senyuman manisnya
"T-terimakasih,." ucap selfi tersenyum kecil
Faul melirik sekilas kearah selfi terlihat pipi sang empu merona merah padam membuat faul terkekeh dalam diamnya. Sementara LesLar, Putri dan Rara tengah tertawa geli memperhatikan interaksi mereka, yang sama-sama menjaga diri dari pandangannya
"Bhuahaha, mereka so sweet ya,." bisik billar sambil merangkul sang kekasih pujaannya
"Iya, udah gitu sama-sama pemalu lagi,." seru lesti masih terkekeh menatap fausel
"Ya Allah, tolong hamba-Mu ini,." ratap putri
"Lo ngapa? Mput,." bingung rara pada putri
"Yee, liat dong sekeliling kita pada pacaran,."
"Ck, lo udah punya pacar juga,." ketusnya
"Tapikan di sini Rara!! Emang bang ai ada di sini,." putri memutar bola matanya malas
"Yee, gue aja gak pacaran,." ucap rara melas
"Lah bang gun? Bukannya,."
"Iye kemarin gue pacaran tapi cuma sehari aja,." bales rara, putri mengernyit heran
"Kenapa kok bisa sehari?."
"Setelah gue pikir-pikir, kyknya enak kalo langsung cap cus ke pelaminan,." ucap rara tersenyum sambil menaik turunkan alisnya
"Ck, gue kira ada apa lo berdua putus,." ketus putri sambil bersedekap tangan menatap rara yang cengengesan dengan watados-nya
.
.
.
Jangan lupa vote share follow and coment.
Terimakasih atas supportnya kalian semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Dahlia
Acaksebelum membaca follow me ya, dan setelah itu tinggalkan komentar dan vote agar aku semangat ngetiknya.