BAGIAN 23 : Ujian Perasaan

1.3K 432 63
                                    

PLAY MUSIC : Runtuh - Feby Putri ft. Fiersa Besari


*


Sore itu hujan turun mengguyur, rinai-rinainya membasahi permukaan tanah kering dan pepohonan, rintik-rintiknya terdengar seperti senandung nada sendu, mengiringi suasana hati pemuda yang tengah duduk merenung di salah satu kursi tribune.

Pemuda itu adalah Yoshi, seseorang yang telah jatuh cinta selama 3 tahun kepada seseorang yang tidak memiliki perasaan yang sama padanya.

Dia sudah lama menunggu waktu sampai dia benar-benar siap menyatakan perasaannya. Namun, selalu berakhir urung dilakukannya karena perasaan ragu.

Kemarin-kemarin, dia pikir sudah bertemu dengan waktu dan kesempatan itu. Namun, takdir memaksanya untuk melepas kesempatan itu lagi, sebab akhirnya tahu bahwa bukan dirinya yang diharapkan gadis itu.

Rasanya sakit, hatinya hancur dari dalam, tapi wajahnya tetap tersenyum bila bertemu gadis itu.

Bagaimana pun, Yoshi sudah sering disakiti, sudah sering dikecewakan, sudah sering dipupuskan harapannya oleh realita kejam. Jadi, meskipun dia tidak suka, sudah lelah dengan keadaan seperti ini yang telah sering kali terjadi dalam hidupnya, Yoshi masih bisa tersenyum walau tak sampai mata.

Dan berkata pada dirinya sendiri, Gue baik-baik aja.

Walau kenyataannya, jiwanya telah hancur sebagian, hancur oleh kelurga dan cinta pertamanya.

Siang ini pun, dengan mengesampingkan perasaan, Yoshi menemani Somi yang latihan taekwondo di lapangan indoor.

Dari sudut pandangnya, Somi terlihat semakin cantik dan berkharisma dalam balutan dobok taekwondo.

Wajah yang akan sangat Yoshi rindukan bila perempuan itu pergi dari sisinya suatu hari.

Atau mungkin Yoshi yang akan pergi dari sisinya.

Mengeluarkan ponsel, Yoshi membuka aplikasi kamera dan mengarahkannya ke Somi.

Mungkin ini perbuatan tidak sopan, tapi untuk kali ini biarkan Yoshi egois memiliki satu potret perempuan itu, sebagai kenangan.

Beberapa saat berlalu, latihan taekwondo selesai.

Yoshi berdiri saat Somi menghampirinya dengan senyum malu-malu. Yoshi tidak tahu kenapa perempuan itu tersenyum begitu.

Mungkin efek jatuh cinta, pikirnya. Karena Yoshi juga sering seperti itu dulu.

Membuka tutup botol minum, Yoshi menyerahkannya pada Somi.

Somi menerimanya dengan kaku dan terlihat sedikit menghindar dari Yoshi.

Yoshi mengernyit, merasa Somi seperti menjaga jarak darinya.

Tapi kenapa?

"Gue kira lo udah pulang." Seseorang dari pintu berujar.

Somi dan Yoshi sontak menoleh, mendapati Hwall yang datang menghampiri mereka.

"Lah, lo sendiri kenapa belum pulang?" tanya Somi.

"Tadi ada rapat OSIS, terus gue ingat hari ini anak taekwondo ada latihan makanya gue ke sini, kalo lo pulang kan bisa bareng gue," jelas Hwall. "Gak taunya ternyata ada Yoshi yang nemenin, tapi syukur, deh."

Somi yang terlihat malu-malu terlihat merona.

Yoshi yang berdiri di antara keduanya hanya menyimak dalam diam. Meski wajahnya tidak menunjukkan ekspresi, nyatanya hatinya perih dari dalam.

A Thousand Star for YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang