BAGIAN 8 : Kebenaran

3K 1K 266
                                    


Selagi Ibu Sam terus-terusan menghardiknya, memaki tanpa memberi kesempatan untuk pembelaan, Yoshi melirik tajam Sam yang seolah tidak merasa bersalah, malah mengejeknya melalui kerlingan celaan.

"Kejadiannya masih di wilayah sekolah, anak saya nyaris tewas gara-gara dipukulin anak setan itu dan kalian nggak ada yang turun tangan misahin?" maki Ibu Sam dengan amarah yang meledak. "Gak becus! Percuma suami saya jadi pendonatur tetap di sekolah ini kalo anak saya diperlakukan buruk sama salah satu anak murid kalian yang sikapnya melebihi binatang!"

Pak Hanbin bimbang harus merespons bagaimana. Ibu Sam terlihat marah besar. Sekali pun dia memberi penjelasan atau menyuruh wanita itu untuk tenang, sepertinya cuma akan jadi tindakan yang sia-sia. Ibu Sam seolah tidak mau kalah debat dan kukuh ingin menghukum Yoshi.

"Tolong tenang dulu, Bu." Pak Hanbin memohon.

"Tenang?" Ibu Sam menyentak meja. "Kalo saya mau, hari ini juga sekolah ini ditutup!"

Tanpa mengindahkan ucapan Ibu Sam, Yoshi menghampiri Sam, ditariknya kerah laki-laki itu hingga berdiri, dan langsung menyergap Sam dengan tatapan menusuk.

Ibu Sam terkejut, begitu pun dengan Pak Hanbin.

"Kamu mau apain anak saya, bajingan!" seru Ibu Sam seraya mendekat dan menarik-narik kasar seragam Yoshi, berusaha menjauhkannya dari Sam.

"Gue udah kasih lo banyak kesempatan, tapi lo gak pernah benar-benar gunain kesempatan itu!" Urat-urat tangan Yoshi mulai tercetak kala menahan diri untuk tidak memukuli Sam. "Sekarang, gue nggak ada lagi alasan buat nutup-nutupin busuk lo!"

"Jauhin dia dari anak saya! Kenapa Bapak diam aja!?" Ibu Sam menilik kesal pada Pak Hanbin. "Benar-benar nggak ada yang becus di sekolah ini! Nggak murid, nggak gurunya!"

"DIAM!"

Seruan Pak Hanbin menggelegar di ruangan itu, mengagetkan orang-orang yang ada di dalam. Tarikan di kerah baju Sam bahkan mengendur, terutama Ibu Sam yang tampak shock, tidak disangkanya bila Pak Hanbin akan berteriak begitu.

"CUMA KARENA SAYA DIAM BUKAN BERARTI SAYA NGGAK MELAKUKAN SESUATU!" teriak Pak Hanbin, tidak lagi bisa menahan emosi menghadapi Ibu Sam, tidak lagi bisa menahan kesal saat satu sekolah dikatai tidak becus oleh wanita bermulut cabai itu.

Teriakannya sampai menarik beberapa siswa yang mendengar, dan mengintip di balik jendela.

"Saya tidak bisa drop out anak murid saya begitu saja tanpa kejelasan, saya harus tahu dulu basisnya apa sampai Yoshi memukul anak Anda!" ujar Pak Hanbin tanpa mengurangi volume suaranya.

Menghadapi Ibu Sam sepertinya memang harus dilawan dengan tegas juga.

"Waduh, lagi ributin apa nih? Ada Blackpink, ya?"

Seseorang menyeletuk dari luar, tidak sampai setengah menit ketika kata-kata itu terlontar, Haechan dan Yangyang masuk ke ruangan, disusul Sanha yang datang bersama tiga orang siswi kelas 10. Kedatangan mereka mendadak membuat Sam disergap rasa takut.

"Siapa yang suruh kalian masuk ke sini?" tanya Pak Hanbin tajam pada Haechan.

"Aw, santai dulu, Pak, saya ke sini untuk menegakkan kebenaran!" seru Haechan dengan lagak konyolnya.

"Apa maksudmu? Kebenaran apa?" Pak Hanbin sepenuhnya memberi atensi pada Haechan.

Haechan tersenyum miring, lalu mulai menceritakan semua perbuatan kotor Sam selama ini, tentang Sam yang suka mencabuli beberapa siswi seangkatannya, tentang Sam yang dengan beraninya coba-coba mengganggu Somi, tentang transaksi Sam bersama pengedar obat terlarang. Haechan bercerita dengan santai tanpa hambatan, dibantu oleh pengakuan ketiga siswi yang tidak lain adalah korban Sam.

A Thousand Star for YoshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang