"GUYS! BLACKPINK KATANYA MAU CB!"Teriakan disusul gebrakan meja dari Sanha mengagetkan ketiga sahabatnya yang tengah makan, bukan hanya ketiga sahabatnya, sebagian penghuni kantin yang bangkunya cukup dekat dengan mereka ikut kaget dengan teriakan heboh Sanha.
"Rusuh lo anjir!" omel Yangyang seraya menendang sepatu Sanha.
"Blackpink mau cb, njir!" tukas Sanha. "Lo gak tau aja gimana rasanya jadi Blink, nunggu idol cb kek nunggu langit hujan duit!"
"Bukannya baru-baru ini cb?" tanya Haechan. "Yang lagunya nananana what is love? Tau ah, intinya ada lirik kaya gitu."
"Geblek!" Satu toyoran menyapa kepala Haechan. "Itu sih What Is Love-nya Twice!"
"Tzuyu istri gue titik!" kata Yangyang.
Dia juga lumayan into Kpop seperti Sanha, walau terbilang masih newbie.
"Ambil sana, gue sih teh Jihyo," timpal Sanha.
"Halah, paling lo suka anunya."
"Anu apaan geblek, gue bukan fanboy mesum, ya!" gerutu Sanha tak terima ucapan Yangyang. "Gue suka teh Jihyo murni bakatnya, apalagi suara sama visualnya, adem banget liatnya."
"Kalo gitu Jihyo masuk list istri gue, ah," ujar Yangyang bermaksud menggoda Sanha.
"Mau mati lo?"
Yangyang terbahak. "Btw, bias lo di BP siapa?"
"Teh Jisoo, dong."
"Gue sih Jennie."
Sanha berpangku dagu sambil senyum-senyum. "Ah, gue udah gak sabar sama cb BP, mereka udah mau dua tahun sejak debut dan lagunya baru lima, njir."
"Oi, diem aja lu berdua." Yangyang menegur Haechan dan Yoshi yang diam saja menyimak Sanha dan Yangyang.
Maklum, mereka berdua tidak terlalu tahu soal Kpop. Pernah dengar nama Blackpink Twice dan nama grup idol lainnya tapi tidak tahu bentuknya bagaimana. Hanya tahu lagu Kpop apa saja yang sedang tren dinyanyikan tapi tidak tahu judul dan nama grupnya.
Daripada mengikuti aliran musik baru, Haechan dan Yoshi cenderung gemar dengan musik-musik lama apalagi aliran band metal, kemudian mengaransemennya
"Kita gak tau kalian bahas apaan," ujar Yoshi.
Haechan mengangguk setuju. "Kayak ngeliat monyet sama gorila ngomong pake bahasa alien."
"Tai, lo!"
Haechan seketika mendapat serangan berupa cubitan dari Sanha dan Yangyang, Yoshi tertawa melihatnya.
Kerusuhan itu tak lepas dari pandangan para siswa, baru menyadari betapa menghiburnya melihat tingkah konyol anak Zero L. Padahal, dulu kalau melihat kerusuhan mereka bawaannya bikin kesal dan pengen lempar mereka pakai tisu.
Tawa mereka juga aksi cubit-cubitan Sanha dan Yangyang akhirnya terinterupsi oleh kehadiran seseorang.
"Gue boleh gabung?"
Yangyang melengos, Haechan berdeham seraya menunduk, Sanha menyengir kaku, sementara Yoshi sempat terpaku.
"Boleh."
Mendapat tanggapan dari Yoshi, Hwall segera menaruh nampan makanannya ke meja, menarik salah satu kursi kosong dari meja lain dan meletakkannya di samping Yoshi.
"Malesin banget."
Yangyang berdiri, hendak pergi tapi ditahan Haechan.
"Mau ke mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Star for Yoshi
Fanfikce"Maaf kalau kehadiran saya di kehidupan Ayah jadi benalu, setelah ini saya janji, saya bakal pergi jauh dari Ayah." Dean tidak menyangka, bila setelah percakapan suram itu sungguh menjadi pertemuan yang terakhir kalinya dengan Yoshi. Sebab, Yoshi b...