Prolog

21.5K 1K 1
                                    

"Gue hamil"

Artha membulatkan matanya, dia menatap Gladis yang menyodorkan satu test pack beserta satu amplop surat bertuliskan salah satu rumah sakit di kota mereka.

Lama Artha menatap garis dua pada test peck itu tanpa berniat membuka amplop sebagai bukti yang lain. Tangannya tampak sedikit bergetar memegangnya, wajahnya total blank tanda ia masih tak percaya pada apa yang terjadi.

Gladis menatap Artha, ia tau jika lelaki didepannya ini shock berat, tapi mau bagaimana lagi? Toh ini juga perbuatannya. Disangkal bagaimanapun, itu kenyataan yang harus Artha terima.

Seminggu kebelakang Gladis mempertimbangkan apakah harus memberi tahu Artha atau tidak, dan akhirnya ia memilih memberi tahu Artha.

"Gue cuma ngasih tau aja, lo berhak tau. Tapi gue gak nuntut tanggung jawab kok, gue mau gugurin aja" jelas Gladis enteng sambil membereskan tasnya, ingin segera pergi dari hadapan Artha

belum sempat sepenuhnya Gladis berdiri, tangganya ditarik pelan oleh Artha hingga dia kembali duduk. Artha kini menatapnya dalam, hingga dahi Gladis mengeryit heran.

"Jangan"

Gladis paham, tapi dia berpura - pura bodoh dan tetap diam seolah tak mengerti ucapan yang Artha lontarkan padanya. Dia ingin memastikan.

"Jangan gugurin, gue mau tanggung jawab Dis" ucap Artha mantap.

<<<°°>>>

Akibat Kesalahan Semalam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang