Part 1

791 48 1
                                    





Jalannya sudah lesu dengan helaan napas beberapa kali. Hawa dingin terasa menusuk tulang, jaket yang menutupi tubuhnya rasanya tidak berguna untuk menghalau udara. Ia jadi ingin cepat-cepat pulang kerumah, tapi sejauh mata memandang itu masih lama. Ia berdecak. Kenapa motor kesayangannya harus rusak? Gajinya belum cukup untuk membeli yang baru. Jangankan beli, memperbaikinya Taehyung masih kesulitan. Hei, hidup di tengah kota metropolitan itu sulit, bung. Mana dunia ini keras sekali.

Kim Taehyung, pemuda berkulit tan yang selalu meratapi nasibnya. Selalu bersumpah serapah kepada Tuhan yang menurutnya tidak adil. Terlalu lama berjalan, akhirnya ia berjongkok karena lelah. Perutnya lapar meskipun tadi sudah beli sebungkus nasi. Naasnya ia kembali lapar.

"Rumah masih jauh, kenapa hidupku sulit sekali sih?!" Taehyung memekik. Jika orang-orang melihatnya, mungkin ia disangka gelandangan karena duduk tepat di samping tempat sampah. Kasihan sekali hidupmu!

Pemuda itu sudah ingin menangis saja jika tak mendengar suara grusak-grusuk di sisinya. Menoleh singkat dan jujur memasang wajah takut. Hei, ini sudah hampir larut dan dia terjebak di sini. Jangan sampai makhluk yang tidak ia inginkan muncul. Percayalah, Taehyung takut hantu.

Hingga Taehyung membulatkan matanya terkejut kala mendapati seekor kucing yang berjalan menghampirinya. Agak berhati-hati takut kucing itu galak, tapi begitu sampai di dekat kaki Taehyung, hewan berbulu itu langsung mendusal di kakinya. Taehyung terperangah.

"Eh?!"

Diangkatnya buntalan berbulu tersebut dan mendekapnya erat, mungkin kucing itu kedinginan mengingat lamanya beradanya di luar. Taehyung sesekali menatap lamat kucing tersebut, siapa tahu mendapati pemilik si kucing gembul ini. Iya, badannya berisi dan sedikit gembul, lucu sekali. Ia jadi ingin membawanya pulang. Di bolak-balik tak juga menemukan tanda pemilik.

"Huh? Kasihan sekali, apa kau dibuang? Kalau begitu aku bawa pulang saja. Ayo, ikut aku ke rumah!"

Entah dapat semangat dari mana, Taehyung segera berdiri, merapatkan jaketnya dengan menaikkan resleting guna melindungi kucing tersebut di dalam dekapannya. Sesekali kucing itu tampak mengeong. Mungkin kesakitan.

"Tunggu sebentar lagi. Kau harus bersembunyi dulu untuk menghindari keributan!" Bisiknya dan sukses kucing itu diam sejenak, malah terlihat mendusal ke dada Taehyung yang hangat dan sontak membuat Taehyung hampir memekik gemas.

"Lucu sekali!" Pukasnya dengan mendekap tubuhnya dan bersyukur kucing itu tidak mengelak saat Taehyung melakukan itu kepadanya. Hingga ia tidak sadar kakinya sudah tiba di unit rumahnya. Memutar kunci dan masuk dengan perlahan. Mengeluarkan kucing gembul tersebut dan meletakkannya di lantai.

"Nah, kita sudah sampai. Kau bisa berkeliling guna beradaptasi. Aku ingin mandi sebentar!"

Taehyung serasa memiliki teman. Tapi, tetap saja bahwasanya itu adalah hewan, berkaki empat pula. Yang membuat Taehyung betah itu mata kucingnya, menyorot seakan mengajaknya berbicara. Selesai dengan segala macam alat mandi dan kamar mandi, Taehyung bergegas mencari kucing yang baru ia temukan. Tengah duduk dengan tenang di atas meja dapur. Mendudukkan dirinya dihadapan kucing tersebut.

"Sepertinya kau cepat beradaptasi!" Pukasnya, sedetik tatapannya jadi sendu. "Maaf ya, aku belum punya makanan untukmu. Aku belum gajian. Aku janji, jika nanti aku sudah gajian, aku akan membelikanmu makanan yang enak!" Semangatnya sembari mengelus bulu kucing yang terasa lembut ditangannya. Kucing itu mengerang nikmat, mungkin Taehyung mengelus di daerah yang bisa membuatnya seperti itu.

Goyang-iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang