Hening masih menyelimuti semuanya, mereka masih sibuk mencerna apa yang barusan terjadi. Bahkan Jihoon sudah menutupi tato itu dengan tangan mungilnya. Entah kenapa, baginya tubuh Soonyoung terlalu berharga diperlihatkan seperti ini. Ia juga sudah menenggelamkan diri di ceruk leher Soonyong dengan tangan yang melingkari tubuh pemuda tersebut.
Melihat Jihoon yang semakin lengket, sukses membuat mereka bingung luar biasa. Jimin memang sedikit banyaknya tahu hal-hal seperti ini. Di luar akal tapi otaknya mampu menerima semua informasi ini.
"Sebenarnya apa ini?" Taehyung sedikit menjerit, mencengkram kepalanya yang mendadak sakit. Ingatlah, dirinya cuman ingin meluruskan hal-hal yang mudah, kenapa semakin ke sini malah semakin rumit?
"Tae, jangan gila dulu. Kita masih harus mencari solusinya!" Pukas Yoongi memberikan Taehyung ketenangan. Dahyun sudah tidak tahu ingin mengatakan apa lagi. Ini di luar jalur yang ia ketahui.
Terlebih Soonyoung yang sudah tidak peduli dengan Jihoon yang terlihat bringas dipangkuannya dan sebelum itu semakin jauh, pemuda itu mencoba memberikan pengertian. "Ji, dengarkan aku. Tahan, aku janji kita bisa melakukannya, tidak sekarang tapi. Aku masih mencari solusi untuk masalah ini, kau paham?"
"Paham, cium aku!"
"Oke!" Secepat kilat Soonyoung melakukannya, tidak memperdulikan delapan mata yang memandangnya. Dan Jihoon kembali tenang dalam pangkuan Soonyoung.
"Hanya cinta sejati yang membuat tato itu muncul!"
Ujaran itu membuat mereka menoleh. Menatap seberkas cahaya yang perlahan memperlihatkan wujudnya. Seorang wanita dengan sepasang sayap, layaknya peri.
"Kau siapa?" Tanya Taehyung. Ia sudah tenang dan kini memeluk tubuh Yoongi dari belakang.
"Aku adalah sosok yang membuat mereka bertiga seperti ini!"
"Makhluk dengan dua wujud?"
"Mereka adalah manusia. Sebuah kesalahan membuat mereka menjadi seperti ini!" Netranya menangkap Jihoon yang kini memandangnya. "Halo sweetheart, bagaimana perasaanmu? Seperti lahir kembali!"
"Kau benar!"
Setelah mendengar jawaban Jihoon, ia kembali menatap mereka semuanya. "Sebenarnya ada banyak cara untuk menjadi hak milik. Tapi yang sering terjadi hanya dua, lewat penyatuan dan pernyataan. Penyatuan seperti kalian. Dimana cinta kalian melebur bersama hal tersebut. Dan untuk kasus Jihoon. Aku tahu bagaimana Jihoon yang selalu menolak, lalu dikala sang Tuan merasa bahwa dirinya tak membuat bahagia, itu tiba. Jihoon mengatakannya dengan tersirat dan aku juga tahu kau menerima itu dengan bahagia!"
"Dan perlu kujelaskan, jika Yoongi dan Jihoon berbeda. Yoongi tidak pernah menolak apapun yang Taehyung lakukan kepadanya, ia menerimanya. Seperti Dahyun yang menerima Jimin sebagai Tuannya. Meskipun Jihoon bersyukur di adopsi Soonyoung, tapi dirinya masih tabu dengan hal-hal itu, benci sampai tanpa sadar bisa menyakiti yang lainnya!"
"Aku begitu?" Tanya Jihoon dan dibalas anggukan.
"Kau tidak sadar, Hoon. Mungkin hari yang selalu kau lewati seperti apa yang matamu tangkap, Soonyoung masih terus tersenyum, bersikap jenaka tapi tidak setelah semua mulai meredup." Ucap Jimin yang mulai mengerti akan pembicaraan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goyang-i
FanficIni aneh. Ada yang terjadi semalam saat ia terlelap, dan berniat untuk mencari tahu. Betapa terkejutnya ia saat mendapati apa yang selama ini ia pertanyakan. "Tu.....an!" "Dimana Suga?" "Tu.....an!" "Siapa kau?" "Tu.....an!"