"Almira, aku minta maaf..." Saga memeluk seorang gadis dari belakang dengan erat, Saga sambil menangis untuk menahan gadis itu agar tidak pergi meninggalkannya.
"Lepasin Saga.." lirih Gadis yang dipanggil Almira. Saga menggelengkan kepalanya, Saga tidak ingin melepaskan perempuan yang ia sayangi dan juga cintai.
"Nggak! aku nggak akan lepasin kamu! Jangan pergi Al!" lirih Saga, hatinya rapuh dan tak rela melihat Almira ingin pergi dari hidupnya.
"Maaf, aku pergi Saga." Almira menyentak lengan Saga dan langsung melepaskan rengkuhan Saga.
"AL!!!!!!!" teriak Saga yang kini menormalkan detak jantungnya. Keringatnya telah mengalir membasahi dahinya, lagi dan lagi mimpi tentang masa lalunya kembali terulang. Almira, sosok masa lalu yang masih muncul di dalam setiap mimpi dan memberikan bekas di lubuk hatinya.
"Huh..." Saga menghembuskan napasnya pelan untuk mencoba lebih sadar. Wajah Almira, senyum Almira, dan Tangis Almira masih teringat jelas di memori otaknya.
"ANJING!" Mengingat Almira membuat Saga mengacak rambutnya dengan kasar seraya mengumpat dengan keras.
Nadine yang sedang memasak makanan untuk sarapan terlonjak kaget mendengar teriakan dari kamar Saga.Apa Saga baik baik saja?
Nadine berlari mendekati kamar Saga, tanpa mengetuk Nadine membuka pintu kamar Saga dengan perasaan khawatir. Sama halnya Saga yang terkejut karena kehadiran Nadine. Sedangkan, Nadine terperanjat sontak menutup matanya dengan kedua tangannya. Saga bertelanjang dada, sungguh membuat Nadine terkejut. Niat awalnya melihat keadaan cowo itu, ternyata dia bernasib sial!
"KAMU!!!!" Teriak histeris Nadine yang masih tidak ingin melihat Saga. Saga hanya memutar bola matanya malas, perilaku Nadine sungguh berlebihan dan terlihat alay.
"Ngapain lo di kamar gua? pergi!" ketus Saga menatap malas arah Nadine. Saga masih pusing memikirkan mimpi tentang Almira.
"Kamu nggak papa kan? kenapa kamu teriak?" tanya Nadine yang terlihat khawatir, namun tetap saja tangannya masih setia menutupi matanya.
"Bukan urusan lo!" sentak Saga, Nadine sungguh perempuan yang cerewet dan banyak tanya. Dan Saga benci itu.
"Tapi, kamu bener nggak papa kan? aku khawatir.." lirih Nadine.
Saga hanya menatap sekilas kearah Nadine, tidak peduli gadis itu yang memang sangat khawatir dengan dirinya. Pikirannya masih terpaku tentang sosok Almira.
"Maaf, aku pergi Saga." Almira menyentak lengan Saga dan langsung melepaskan rengkuhan Saga.
Perkataan terakhir Almira di dalam mimpinya masih tergiang giang di pikiran Saga, bahkan hatinya sedang kacau hanya mengingat kembali tentang Almira seakan membuka luka lama yang masih terluka.
"Lo nggak mau pergi?" Saga menghela napas kesal dan turun dari kasur nya lalu mendekati Nadine yang sedang menutup matanya. Nadine terkejut saat pergerakan Saga mendekati dirinya, Nadine takut melihat Saga seperti ini apalagi dengan pakaian yang tidak lengkap. Ada sedikit penyesalan untuk Nadine karena masuk ke kamar laki laki itu tanpa izin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROVA
Teen FictionWARNING⛔️ BAPER,NYESEK, AGRESIF, KASAR🔞⚠️ [SILAHKAN DIBACA TAPI AWAS KETAGIHAN?!] "Lo amnesia?" Nadine Aldabella, seorang gadis amnesia yang melakukan percobaan bunuh diri namun naas, takdir menyelamatkan hidupnya dan bertemu dengan Sagara Abraha...