—Ada yang rindu?
Lets go baca sambil dengerin lagu 'its you'!
Happy reading❤️
—Air mata nya luruh bersamaan air hujan dan dingin nya malam. Nadine berjalan keluar dari apartment setelah amarah Saga mengusirnya pergi. Nadine terlihat sangat menyedihkan namun ada hal lain yang mengusiknya. Nadine merasa dejavu dengan suasana ini.
Nadine mengusap air matanya, bentakan dan perlakuan kasar dari Saga membuatnya merasa rendah. Sepertinya ia memang pantas diperlakukan seperti ini. Nadine menertawakan dirinya sendiri.
Di sisi lain, Saga terlihat gusar dan khawatir. Dia lepas kendali dan telah memperlakukan Nadine dengan kurang ajar.
"ANJING!" Teriak Saga, dia tidak bermaksud mengusir Nadine dari apartment tapi mengusir Nadine dari kamarnya. Nadine salah paham.
Tapi, apa yang sudah dilakukannya memang sangat melecehkan perempuan malang itu.Saga mencoba menelpon Nadine tapi ternyata Nadine tidak membawa ponselnya. Ntahlah mengapa dirinya sangat khawatir pada Nadine tapi yang pasti saat ini dia ingin menemukan perempuan itu. Saga menatap dari jendela, diluar hujan lebat membuatnya semakin gila. Saga segera mengambil kunci mobilnya untuk mencari Nadine.
Hujan semakin lebat sehingga suasana semakin dingin. Nadine menarik napas nya perlahan untuk mencoba tetap berjalan tanpa tujuan yang pasti.
"Papa, Mama, kalian disurga ya? aku boleh ikut?" bibir gadis itu bergetar, selama enam belas tahun dia telah menderita tidak pernah merasakan sedikit kebahagiaan.
"Maaf tuhan, jika dunia memang kejam maka aku lebih baik berada didunia lain yang jauh lebih kejam. Aku tahu ini salah, tapi aku lelah."Lirih Nadine.
Nadine memegang kepalanya yang tiba tiba sakit, sekilas memori muncul di otaknya membuat Nadine mengaduh kesakitan.
"AW!" teriak Nadine, kepalanya sungguh sakit bahkan penglihatannya perlahan mengabur bersamaan air mata bercampur air hujan.
Bayangan sosok dirinya terlintas dibenaknya.
"Sakit.." Nadine menangis, kedua tangannya masih berada di kepalanya.
"Nadine Aldabella, dasar sampah!"
"ARGHH!!" Nadine berteriak karena ingatan yang tiba tiba hadir.
Sedangkan, Saga sedari tadi memukul stir karena belum juga menemukan Nadine. Saga memegang stirnya dengan kuat antara marah dan merasa bersalah.
Pikirannya hanya pada Nadine, Nadine dan Nadine.
Namun, di pinggir trotoar Saga melihat tubuh yang ia kenali sedang ambruk di tanah. Ia tahu, itu adalah Nadine.
"Nadine.." lirih Saga setelah turun dari mobil dan langsung menghampiri Nadine yang pingsan di trotoar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROVA
Fiksi RemajaWARNING⛔️ BAPER,NYESEK, AGRESIF, KASAR🔞⚠️ [SILAHKAN DIBACA TAPI AWAS KETAGIHAN?!] "Lo amnesia?" Nadine Aldabella, seorang gadis amnesia yang melakukan percobaan bunuh diri namun naas, takdir menyelamatkan hidupnya dan bertemu dengan Sagara Abraha...