cinta itu sederhana
yang rumit itu kamu..—
"Leza, kamu beneran pacaran sama Ael?" lirih Nadine menatap sahabatnya dengan pandangan kecewa.
"Maaf, Nadine. Aku dan Ael emang saling suka dari dulu." balas Leza namun tak ada raut penyesalan ataupun rasa bersalah melainkan Leza sangat terlihat senang.
Hati Nadine teriris, dikhianati oleh kedua sahabatnya sekaligus membuatnya kecewa dan merasa hancur.
"Bukannya kamu tahu kalau aku suka Ael?" kata Nadine dengan pelan, matanya tidak berbohong bahwa dia ingin menangis sekarang juga namun Nadine menahan nya untuk tidak terlihat lemah dihadapan Leza.
"Aku kira kamu bohong Nad.." santai Leza seolah tak memikirkan perasaan Nadine sedikitpun.
Bohong? apakah Nadine terlihat bisa berbohong apalagi berhubungan dengan perasaan.
"Bohong? nggak mungkin aku bohong Za." lirih Nadine menatap Leza dengan pandangan tak percaya.
"Yaudah sih Nad, lupain aja perasaan kamu ke Ael. Kamu hanya perlu tahu bahwa Ael hanya suka sama aku dan dia juga udah jadi pacar aku. Kamu jangan ganggu dia lagi Nad.." sahut Leza dengan sarkas sedikitpun tak memikirkan perasaan Nadine.
"Kamu.... tega banget Za.." Nadine menatap Leza dengan lekat. Matanya sudah berkaca kaca melihat Leza dengan tatapan luka dan sendu.
Benarkah dihadapannya Leza yang merupakan sahabatnya?
"Udah deh Nad, kamu itu nggak usah sok polos! Aku muak lihatnya." ketus Leza dengan kasar.
"Leza.. aku nggak nyangka kamu kayak gini. Aku sahabat kamu Za." Pandangan Nadine sudah buram karena air mata kini mengalir di pipinya.
"Sahabat? selama ini aku cuma pura pura Nad. Kamu jangan kegeeran deh!" balas Leza dengan tatapan mendelik lalu pergi meninggalkan Nadine yang sudah terdiam ditempat dengan air mata terus mengalir di kedua pipinya.
Hatinya terluka..
"Emang pada akhirnya satu persatu semuanya saling meninggalkan ya?" lirih Nadine lalu menghapus air matanya dengan kasar.
Nadine mengerjapkan matanya saat kedua pipi nya ditabok pelan secara bolak balik oleh seseorang.
"Nad, bangun woi!" itu suara Saga, dia terlihat kesal karena Nadine sangat susah dibangunkan. Tidak biasanya Nadine kesiangan.
"Lo mau sekolah nggak sih!" kesal Saga masih menabok kedua pipi Nadine secara bolak balik.
Nadine membuka matanya lalu menatap Saga yang sudah kesal karena membangunkan dirinya.
"Aku mimpi Saga.." lirih Nadine dengan pelan. Pandangannya lurus menatap atas. Ntahlah, bayangan dan mimpi itu terasa nyata. Apakah itu adalah sepotong memori?
KAMU SEDANG MEMBACA
TROVA
أدب المراهقينWARNING⛔️ BAPER,NYESEK, AGRESIF, KASAR🔞⚠️ [SILAHKAN DIBACA TAPI AWAS KETAGIHAN?!] "Lo amnesia?" Nadine Aldabella, seorang gadis amnesia yang melakukan percobaan bunuh diri namun naas, takdir menyelamatkan hidupnya dan bertemu dengan Sagara Abraha...