Di UKS
Di uks Aura tersadar, namun kepalanya masih sedikit pusing. Ia memandang ke sekitar, ia tau ini pasti ruangan UKS. Di sampingnya ada Arga yang tengah fokus mengotak atik ponselnya. Ara duduk dan berniat pamit untuk keluar dari UKS.
"Hmm..kak," panggil Ara pelan.
"Udah sadar lo?," tanya Arga tanpa memalingkan wajah dari ponsel.
'Udah jelas gue ngomong gini, masih nanya udah sadar lo?, basa basi banget. Makanya kalau orang ngomong tu di liat orangnya jangan ke hp,' kata Aura dalam hati.
"Woii punya telinga? malah bengong," tanya Arga yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari Aura.
"Punya mata ga?," tanya Aura balik dengan sinis.
Arga tak membalas pertanyaan Aura, iya justru menyuguhkan segelas teh kepada Aura.
"Nih minum dulu."
"Nggk mau!!"
"Muka lo pucet, gue ga tanggung jawab kalau lo sakit"
"Yaudah sini." Aura mengambil segelas teh yang diberikan Arga, "Apa apaan ni, udah dingin. Jangan-jangan teh nya udah lama ya?" tuduh Ara setelah bibirnya menyeruput secangkir ter yang di berikan Arga.
"Teh gelas aja lo minum. Padahal udah berbulan bulan," ketus Arga dan tidak di gubris oleh Aura.
"Tunggu di sini jangan kemana-mana," setelah itu Arga pergi meninggalkan Ara di ruangan itu. Tentu saja Ara tidak peduli dengan perintah itu, setelah beberapa menit kemudian Ara turun dari ranjang uks kemudian keluar dan memasang sepatunya.
Suasana di sana sangat sepi. Ia bingung harus kemana sekarang.
"Aura lo udah sadar." Aura melihat ke arah belakang, ternyata itu Kak Putri, kakak pembina mos nya.
"Eh kak," sapa aura.
"Gue baru aja mau anterin nasi goreng buat lo, lo pasti belum makan kan?" tanya Putri sambil memberikan sebuah kantong plastik bewarna hitam.
"Makasih banyak kak," ucap Aura berterimakasih.
"Yaudah makan nya di dalam UKS aja," saran Putri.
Karena tidak enak, Aura menuruti saja saran Putri. Keduanya pun masuk ke dalam UKS, kemudian duduk di kursi yang ada di dalam. Ara menyantap nasi gorengnya dengan lahap. Ya ia memang sangat lapar, karena memang belum makan dari pagi.
"Lahap banget makannya kayak belum makan dari pagi."
"Emang belum makan dari pagi Kak," jujur Aura dengan sedikit cengiran.
"Pantes pingsan," ucap Putri dan di balas senyuman oleh Aura.
"Hmm Kak, siswa yang lainnya sekarang dimana ya kak?, aku udah gapapa kok Kak," tanya Aura setelah selesai menghabiskan nasi gorengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
Teen FictionGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)