Kini Aura dan kedua temannya yaitu Enjel dan Shakila sedang berada di salah satu mall di kota Jakarta.
Sesuai dengan rencana mereka waktu itu.
Ketiganya tengah berjalan menyusuri bagian dalam mall. Sampai saat ini mereka hanya berkeliling keliling sekedar melihat lihat area mall, mulai dari lantai 1 hinggal lantai 4."Gais kita muter muter aja ni?," tanya Aura pada kedua temannya.
"Gue bingung mau ngapain, sumpah," respon Enjel.
"Beli apa kek gitu," ide Shakila.
"Balik ke lantai 1 aja lagi gimana?," tanya Aura.
Shakila dan Enjel menyetujui ucapan Aura. Karena biasanya di lantai 1 ada jajanan, minuman dan makanan ringan.
Mereka yang kini ada di lantai 2 menuju eskalaor agar bisa turun ke lantai 1.Mereka mengelilingi rak-rak makanan dan minuman di sana, mencari snack yang mereka ingin beli.
"Woi gue haus," Enjel mengelus lehernya.
"Yaudah kesana tu, ada air mineral"
Ketiganya kemudian menuju rak rak yang disana tersusun berbagai merk air mineral. Mulai yang ukurannya kecil, hingga besar dan tentunya dengan berbagai macam merk.
Mereka mengambil air mineral masing masing, Kemudian menuju kasir untuk membayar.
Setelahnya mereka berniat untuk membeli jam tangan couple. Ketika akan menuju tempat penjual jam, seorang mbak mbak sales menghampiri mereka dan memberikan selembaran produk yang ia jual. Aura mengambil selembaran tersebut, namun ia malah ditarik dan ajak untuk mencoba produk cosmetik yang mbak mbak itu jual. Tentu saja Enjel dan Shakila juga harus ikut terlibat dan rencana mereka untuk membeli jam tertunda.
Mbak sales itu menawarkan mereka produk yang serupa dengan body lotion. Aura sebenarnya malas untuk meladeni penjual penjual seperti mbak ini. Dan kini ia semakin tidak suka, ketika mbak itu malah mengoleskan lotion bewarna putih itu di tangan kirinya. Ingin rasanya ia membentak bentak mbak itu karena asal mengoleskan krim abal abal ke tangannya.
Sedangkan kedua temannya hanya melihat dan memerhatikan ketika ia dijadikan kelinci percobaan."Sekarang coba kamu bandingin deh, kedua tangan kamu. Putihan yang mana?"
Aura yang tidak ingin berlama lama, dan tau maksud dari mbak itu langsung menjawab bahwa tangan yang kiri lebih putih. Padahal kalau di lihat lihat warna kedua tangannya sama saja, sama sama putih tentunya. Karena pada dasarnya sejak lahir warna kulitnya memang sudah putih."Nah disini coba kalian baca manfaat dari produk ini" ucap mbak itu sembari menunjuk selembaran yang ia bagikan kepada Aura tadi.
Aura, begitu pula Enjel dan Shakila membaca selebaran itu.Disana tertulis beberapa manfaat krim itu.
Beberapa di antaranya yaitu :
1. Mencerahkan warna kulit
2. Melembabkan kulit
3. Mengobati jerawat
4. Memudarkan flek hitamDan masih banyak lagi manfaat dari krim itu, Aura tidak berniat untuk membaca semuanya. Bagaimanapun ia tidak akan sembarangan membeki produk. Buang buang uang saja, pikirnya.
"Banyakkan manfaat nya?," tanya mbak itu "Nah ini kalo ke orang lain kakak jual dengan harga 100 ribu, karena kita dalam rangka promosi jadi untuk kalian 75 ribu aja sebotolnya," Jelas kakak itu menawarkan produknya.
"Nggk dulu deh kak," tolak Enjel.
"Yakin ga mau?, merawat tubuh itu penting lo dek," ucapnya. "Kalian masih sekolah?," tanyanya lagi.
"Masih kak," jawab ketiganya serentak.
"Yaudah deh karena kalian masih anak sekolah, 50 ribu aja buat kalian," Ucap mbak itu lagi menurunkan harga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
Teen FictionGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)