Hari ini hari terakhir Masa Orientasi Siswa yang di singkat MOS. Tidak ada masalah yang di hadapi Aura pada hari terakhir MOS. Semua kegiatan berjalan dengan lancar.
Semua siswa tengah berbaris di lapangan upacara sekarang. Arga sedang memberikan pidato singkat untuk menutup kegiatan MOS yang sudah diadakan dalam 3 hari ini.
"Semoga dengan kegiatan MOS kita selama 3 hari ini, bisa memberikan pengalaman berharga untuk kalian. Mulai besok kalian sudah bisa mengikuti pembelajaran di sekolah ini. Untuk kelasnya sendiri bisa di cek sendiri di deretan lokal kelas sepuluh. Saya mewakili seluruh panitia MOS meminta maaf apabila ada prilaku kami yang kurang mengenakkan. Dengan ini kegiatan MOS resmi ditutup," ucap Arga di depan semua murid.
Hal itu kemudian direspon dengan tepukan tangan oleh seluruh murid kelas sepuluh
"Saya sudahi, assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh," lanjut Arga setelah tidak ada tepukan tangan yang terdengar lagi.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab seluruh siswa.
🌹🌹🌹
Kini Ara, Shasa dan Enjel tengah berada di depan kelas X, sesuai instruksi Arga tadi mereka mengecek nama mereka pada kertas yang di tempel di jendela setiap kelas
"Wih rame banget " ucap Shakila ketika melihat begitu ramainya siswa disana, seperti saat pembagian sembako saja. Ya tentu bukan mereka saja yang ingin mengetahui kelas mereka.
"Semoga kita sekelas deh," ucap Aura, "Aamiin," ucap serentak Enjel dan Shakila.
"Gini deh, karena disini yang paling kecil itu badannya Aura, mending lo aja deh ra yang liat nama kita," ide Enjel.
"Ide bagus," kata Shakila.
"Hmm boleh juga," setuju Aura
"Hmmm menurut kalian, nilai kalian waktu daftar itu tinggi, standar atau rendah?," tanya Enjel.
"Menurut gue sih tinggi ya, tapi gue ga tau ada yang lebih tinggi dari gue atau nggk," ucap Aura.
"Iya gue juga ngerasa gitu," kata Shakila.
"Nah bagus, berarti kayaknya nama kita ada di kelas X ipa 1 kalau ga ya X ipa 2," simpul Enjel.
"Yaudah gue coba liat di X ipa 1 dulu deh," ucap Aura kemudian mencoba menyelip di antara siswa siswa yang ingin mengecek nama seperti dirinya.
Setelah sampai di depan, ia bisa melihat cukup jelas nama-nama yang ada di sana. Setelah menemukan namanya Aura keluar dari kerumunan siswa yang masih cukup ramai.
"Gimana gimana Ra?," tanya Shakila.
"Yaah gaiss, gue di kelas ini tapi-," ucapnya dengan raut wajah kecewe," tapi yang namanya Enjel sama Shakila juga ada." Wajah yang semula kecewa berubah menjadi riang gembira.
"Ha? maksud lo kita semua sekelas, Ra?," tanya Shakila.
"Iya dong," ucap Aura dengan wajah senang.
"Serius lo Ra?," ucap Enjel dengan wajah datar sambil memegang bahu sebelah kiri Aura.
Aura membalas dengan anggukan dan senyum yang lebar.
"Yeeeyyy, ga nyangka banget bisa sekelas" ucap Enjel dengan penuh semangat.
🌹🌹🌹
Hari ini Aura pulang ke rumah dijemput oleh papanya. Di dalam mobil sudah ada Aurel juga. Tapi saat ini posisinya beda, Aura duduk di belakang sedangkan Aurel duduk di sebelah papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
JugendliteraturGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)