Hari hari silih berganti, baik keluarga Aura maupun keluarga Arga seperti sudah mengabaikan wasiat itu. Walau kadang kakek masih terus membujuk.
Aura tidak terlalu memikirkan perihal perjodohan itu. Ia hanya ingin fokus mengenyam pendidikan. Cita citanya yang memang cukup tinggi harus ia kejar, berusaha dengan giat belajar.
Ya kini sudah berjalan 1 semester sejak ia masuk ke SMA nya ini. Kalau di tanya soal prestasinya selama ini, belum terlalu banyak memang. Tapi ia sudah dikenal pintar oleh seluruh guru mata pelajaran yang masuk. Saat penerimaan raport tengah semester 3 bulan lalu saja ia bahkan mendapatkan juara 1 dengan nilai tertinggi di sekolah.
Hari ini, adalah hari penerimaan raport Semerter 1 nya. Seluruh wali murid hadir untuk menerima raport putra dan putri mereka. Tak terkecuali Orang tua Aura. Hari ini yang akan mengambil raport adalah Dewi.
Ketika yang lain sudah bersama orang tua mereka masing masing, Aura belum menemukan kehadiran Dewi diantara ratusan wali murid yang hadir.
Dan bahkan kini wali kelas sudah masuk ke ruang kelas dengan membawa raport dibantu ketua kelas dan wakil yang artinya pembagian raport dan pengumuman peringkat kelas akan segera di mulai.
"Mama lo kok belum dateng sih Ra?," tanya Enjel, ketika wali kelas mereka sudah terdengar memulai pembagian raport.
"Ga tau Njel,"
"Lo udah kasi tau jam nya kan?" Tanya shakila.
"Udah, tadi pagi gue udah ingetin lagi kok" ucapnya. Matanya terus memandang ke arah gerbang masuk sekolah. Menanti kedatangan sang mama. Berharap mamanya segera datang untuk menerima raport semesternya.
Pembagian raport tengah berlangsung, namanya pun sudah di sebut di awal. Ya ia mendapatkan juara 1 pada penerimaan raport kali ini. Tapi raport itu belum bisa ia genggam, karena orang tuanya belum datang.
Tak lama seorang wanita paruh baya didampingi seorang cowo yang merupakan anaknya menghampiri Aura yang sedang berdiri di depan kelasnya.
"Aura udah nerima raport," tanya wanita itu.
"Eh tante, belum tan. Dari tadi mama belum dateng," jujurnya.
Ya wanita itu adalah Rita, dan cowo itu Arga. Aura sendiri heran ketika tante Rita malah masuk kedalam kelasnya. Seluruh siswa yang tengah mengerubungi pintu masuk memberi ruang untuk Rita agar dapat masuk ke dalam kelas. Terlihat di sana Rita bercengkrama dengan bu Fatma, seperti membicarakan sesuatu.
"Ra, itu siapanya lo," tanya Shakila dengan berbisik. Shakila melirik Arga sekilas. "Kok datengnya sama kak Arga sii?," tanyanya penasaran.
"Ituu mamanya kak Arga," tutur Aura dengan berbisik pula.
"Ooo," Shakila menggangguk tanda mengerti.
Enjel yang menyimak pembicaraan mereka berdua pun ikut bertanya "Emang lo siapanya kak Arga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
Genç KurguGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)