Pagi ini Aura dan Aurel diantar Raka ke sekolah, sebenarnya hari ini Aurel bisa berangkat bersama papanya tapi ia ingin diantar Raka abangnya.
Mobil Raka menuju SMP Aurel, setelah menurunkan Aura di depan sekolahnya. Kini hanya ada dirinya dan Aurel di mobil itu.
"Bang," panggil Aurel.
"Hmmm," deham Raka yang masih memfokuskan tatapannya ke jalanan.
"Ureell mauu nanya," ucap Aurel ragu.
"Yaudah tanya aja, ngapa izin dulu," balas Raka.
"Mbak Ara... mbak Araa" ucapnya Ara terbata bata, takut apa yang ia tanyakan itu salah.
"Mbak Ara kenapa?" tanya Raka, karena Aurel tidak menyampaikan pertanyaannya dengan jelas.
"Gue blum selesai ngomongnya," jawab Aurel.
"Mbak Ara mau nikah ya Bang?" lanjut Aurel bertanya.Pertanyaan itu membuat Raka terdiam sebentar, karena ia bingung bagaimana harus menjawab pertanyaan Aurel dan bertanya tanya dari mana Aurel tau tentang hal tersebut.
"Ah ngawur loo, Aura kan baru masuk SMA," ucap Raka membantah pertanyaan Aurel barusan.
"Udah deh Bang ga usah bohong, gue denger kok kemaren kakek ngomong waktu di kamar" ucap Aura memberi tahu.
"Jadi lo nguping?" tanya Raka.
"Ya nggk, gue ga nguping. Cuma pas mau ambil snack ke dapur gue denger. Tapi gue ga denger semua," ucap Aura.
"Ya sama aja," kata Raka.
" jadi bener mbak Aura mau nikah?" tanya Aurel lagi.
"Kayaknya sih iya" jawab Raka. " jadi habis makan malam ...........................
Flashback on
"Mbak, nonton film yok dikamar lo" ajak Aurel.
" Hmmm boleh deh," setuju Aura, "udah lama juga ga nonton," lanjutnya.
Kemudian keduanya pamit dan menuju kamar Aura untuk menonton . Setelah keduanya berpamitan kakek memulai pembicaraan.
"Hmm Anton, Dewi ada yang mau Papa bicarakan kepada kalian berdua," ucap kakek memulai pembicaraan.
"Yaudah Pah bicara aja" ucap Anton.
"Iya Pa" ucap mama.
"Kita bicaranya di ruang kerja kamu Anton," ucap kakek.
"Kenapa ga disini aja kek?," tanya Raka."Kayaknya yang mau di omonging penting banget," lanjutnya.
Setelah itu kakek berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruang kerja papa. Mama, papa dan juga Raka mengikuti dari belakang.
Kini semuanya sudah berada di ruang kerja papa, mereka duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu." Duluu.... papa punya sahabat, papa dekat sekali dengan dia. Dia baik sekali sama papa, bahkan kita udah bersahabat sejak SD." Ucap kakek mulai bercerita.
"Trus kek?" Tanya Raka.
"Pada suatu waktu, sebelum papa kamu lahir kakek dan sahabat kakek itu membuat sebuah perjanjian, kalau nanti anak kami lahir yang 1 cewe dan yang 1 cowo kami akan menjodohkan mereka berdua," kakek lanjut bercerita.
"Anton kamu kenal alm. Om dodi kan?," tanya kakek pada papa.
"Kenal pa, tapi kan anaknya alm. om dodi itu juga cowok pa," ucap Anton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
Novela JuvenilGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)