"Aaaaaaaaa gaaaaiiiiiisssss," teriak Enjel disertai senyum sumringah ketika melihat kedua temannya yang sedang duduk sambil berbincang di bangku masing-masing.
"Duuh njel budek telinga gue tau ga?," Aura menutup kedua lubang telinganya menggunakan telapak tangan untuk mengurangi volume suara Enjel yang masuk ke gendrang telinganya.
Enjel duduk di bangku kosong di belakang Aura, tempat biasa. Walaupun sebenarnya mereka bebas untuk duduk dimana saja, tapi mereka lebih suka duduk berdekatan di tempat itu.
"Kenapa si Njel," tanya Shakila.
"Sini deh" Shakila membawa bangkunya untuk mendekat ke meja Enjel.
Aura yang juga penasaran memutar mejanya ke belakang untuk menghadap Enjel.
"Kak Vino mau gue temuin dia nanti habis pulang sekolah, ada hal penting yang mau dibicarain katanya," ucap Enjel dengan volume suara yang di perkecil.
"Bicarain apa?," tanya Shakila tak mengerti maksud Enjel.
"Ihhh, masa lo ga tau sii," raut muka Enjel seketika berubah ketika Shakila melontarkan pertanyaan itu untuk dirinya.
"Emang kak Vino bilang kalo dia mau nembak elo?," tanya Aura yang mengerti arah pembicaraan Enjel.
"Ya belum si, tapi gue yakin kok dia mau utarain cintanya ke gue."
"Hmm, kepedean" ucap Shakila.
"Yaudah deh nanti kalian juga ikut, buat buktiin gue di tembak apa nggk"
"Gue berharap lo ga ditembak Njel," ucap Ara sambil menampilkan raut wajah sedih.
"Ih kok lo gitu sii," ucap Enjel cemberut.
"Kalo lo di tembak ya lo mati lah JAMILAAH" lanjut Shakila menegaskan pada kata jamilah.
🌹🌹🌹
Saat jam pelajaran pertama Aura izin ke toilet untuk buang air kecil. Ia memberanikan diri untuk berjalan ke depan meja guru untuk meminta izin pada guru yang mengajar di kelasnya itu.
"Buuk, saya izin ke toilet ya"
Setelah di izinkan, Aura keluar dari kelas. Dengan langkah yang terburu buru ia menuju ke toilet cewe di dekat uks.
Toilet itu berada dekat dengan ruangan kelas XII. Ia berharap tidak bertemu Arga di sana.
Keadaan di sana sangat sepi, karena ini adalah jam belajar mengajar. Yang artinya semua siswa akan berada di kelasnya masing-masing, menerima ilmu dari guru.
Setelah selesai, ia ingin segera kembali ke kelasnya agar tidak ketinggalan pelajaran. Karna ia juga manusia biasa yang apabila tidak menyimak materi dari guru tidak akan paham.
Namun rencananya itu gagal karena seseorang mencekal tangannya yang membuat langkahnya terhenti."KAK ARGA?" Ara menutup mulutnya dengan tangan yang tidak di cekal setelah ia sadar teriakannnya itu terlalu keras, dan dapat mengganggu pembelajaran.
Arga melepaskan genggaman tangan nya dari pergelangan tangan Aura. Ia merogoh kantung celana kanannya mengambil sesuatu. Setelah mendapati barang yang di maksud ia mengeluarkannya. Sebuah kertas putih yang sudah dilipat sedemikian rupa sehingga ukurannya cukup kecil. Ia menyerahkan kertas itu kepada Aura dengan raut wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Wasiat Kakek
Genç KurguGa mau bilang banyak, baca aja guys Burung kakak tua Hinggap di jendela Kalau sudah baca Jangan lupa votenya:) Start : minggu 7 agustus 2021 Peringkat: #7- wasiat/20211201/ (283 cerita) #6 - aura /20210913/ (445 cerita)