🌹JWK 8

85 76 70
                                    

Assalammualaikum, selamat pagi buat yang baca pagi, selmat siang buat yang baca siang dan selamat malam buat yang baca malam:))

~~~~~~~~~

Dua insan muda saat ini tengah berada di sebuah mall di daerah ibu kota Jakarta. Menikmati isi dalam mall yang dikelilingi makhluk sejenis dengan mereka berdua yang dikenal dengan sebutan manusia.

Sang gadis yang mengalungkan tangannya di lengan sang pria sambil menyandarkan kepalanya di bahu kiri lelakinya. Bagi yang belum tau, mereka adalah pasangan sejoli Arga dan Putri yang tengah menghabiskan waktu bersama.

Sebenarnya Arga tidak suka pergi ke mall seperti ini, tapi karena ini ajakan Putri ia tidak bisa menolak.

"Kita kemana dulu yang ?" tanya Putri

"Kamu mau nya kemana?" ucap Arga kemudian mengecup puncak kepala gadisnya.

"Nonton aja gimana?," pinta Putri sambil mendongakkan kepalanya ke arah Arga.

"Boleh" balas nya singkat, mengiyakan semua keinginan kekasihnya.

Setelah menyetujui permintaan Putri, keduanya menuju ke lantai 4 mall tempat dibmana bioskop berada.

Mereka membeli tiket dan memesan beberapa makanan dan minuman untuk dinikmati saat menonton nanti.

🌹🌹

Malam ini semua anggota keluarga berkumpul di ruang keluarga menghabiskan waktu bersama walau hanya sekedar menonton televisi dan menghabiskan gorengan yang dibuat mama.

"Ih bang Raka makannya banyak banget si, nanti yang lain ga kebagian" ucap Aurel ketika melihat Raka yang mengambil dan memakan gorengan secara terus menerus tanpa henti.

Ia heran dengan abangnya yang makannya bisa di bilang cukup banyak, tapi badannya tidak gemuk gemuk. Ia berfikir apakah abangnya ini cacingan. Bahkan ia pernah menyarankan abangnya untuk memriksakan diri ke dokter.

"Suka-suka gue dong"

"Udah, nanti kalau habis mama buatin lagi," ucap mama menengahi.

"Mama aja ngebolehin" Raka menuturkan lidahnya ke arah Aurel, merasa menang karena sudah mendapatkan pembelaan dari mama.

"Hmmm Aura," panggil papa, "ada yang mau papa dan kakek bicarain sama kamu," lanjutnya.
Aura yang merasa namanya di pangggil mendongak ke sumber suara.

"Tentang apa Pah? Kek?," ucapnya sambil menatap papa dan kakek secara bergantian.

"Aurel ke kamar dulu deh, mau ngedrakor" alibi Aurel.

"Hmm raka ke kamar, mau nyiapin buat ke kampus senin depan," ucap Raka mencari alasan dan pergi dari ruangan itu.

Raka, aurel yang mengerti akan hal itu langsung pergi meninggalkan ruang tamu, sedangkan mama tetap berada di ruangan itu.

'Ngampusnya kan masih senin, sekarang masih kamis'. Ucap Aura dalam hati, setelah mendengar kata-kata abangnya. Tumben abangnya rajin, pikirnya.

Keadaan ruangan menjadi hening . Mama yang semula duduk di samping papa bertukar posisi menjadi di samping Aura.

"Aura... ," panggil Papa lagi, memecah keheningan. "Kakek, ingin menjodohkan kamu dengan cucu sahabatnya," lanjut papa.

"Ha ? Gmn pah?" Tanya aura yang masih belum bisa mencerna dengan baik kata kata papa.

"Kakek mau kamu menikah dengan cucu temannya Ra," jelas papa lagi.

Aura yang mendengar kalimat itu tentu tidak terima dengan penuturan papanya.
Ia melihat ke arah kakek sejenak, meminta penjelasan

Jodoh Wasiat Kakek Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang