02: Dimana ini?

88.7K 13.2K 573
                                    

WAJIB DI VOTE!!
🏸🏸🏸
°
°
°
HAPPY READING 💙

Di sebuah ruang dengan warna tembok dominan putih bercampur Cream. Sosok gadis yang sudah lama tertidur lelap kini kembali membuka matanya kembali. Matanya mulai mengerjap, Indra penglihatannya mulai merespon cahaya yang masuk. Setelah sudah merasa baik, dia mulai mengedarkan pandangannya ke ruangan itu. Alisnya menukik, dia merasa kebingungan.

"Gue selamat, ya?"

Gadis itu mulai meneliti ruangan itu. Matanya mulai menjelajahi tempat dia di rawat. Sampai netranya jatuh di pada pintu yang terbuka. Masuklah beberapa orang asing yang tidak ia kenali. Tapi, orang-orang itu seperti akrab dengan dirinya.

"SELVIN?!"

Gadis menaikan alisnya, mencoba memahami situasi yang terjadi sekarang ia  menatap gadis itu dengan bingung. "Mereka siapa? Kenapa bukan keluarga gue?"

"Panggil Dokter, gih." Suruh seorang gadis yang menjadi salah satu dari mereka kepada temannya yang berteriak tadi.

Keadaan Ruangan berubah menjadi sunyi. Tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Baik sang pasien maupun yang menjenguk enguk. Mereka hanya diam, sesekali saling menatap tanpa mau memulai obrolan. Sampai akhirnya salah satu gadis yang berdiri di antara para lelaki muda itu mulai mengangkat suara memecahkan keheningan.

 "Selvin, maaf ya. Gara-gara aku, kamu jadi kayak gini." Cicit salah satu gadis yang berdiri di belakang pria berwajah datar dengan perasaan takut. Dia menautkan kedua tangannya, detak jantungnya berdegup begitu kencang.

"Maaf lo gak ada guna, dan gak akan merubah apapun. Emangnya, maaf lo bisa menyembuhkan teman gue dalam hitungan detik?" Sarkas gadis itu dengan sinis dan menatap benci pada lawan bicaranya.

"Agatha, jangan mulai." Peringkat pria yang ada di depan gadis dengan nada tertahan mencoba menahan emosinya yang selalu meluap melihat sosok bernama Agatha itu, ia menatap tajam gadis itu dengan urat urat leher yang mengetat.

"Pacarnya siapa, yang di bela siapa. Lawak!"

Pria itu mengepalkan tangannya kuat. Ingin sekali ia menghajar gadis itu sampai habis, jika saja ini bukan di rumah sakit, gadis itu pasti sudah K.O.

Sedangkan gadis yang berbaring itu benar benar di landa kebingungan. Dia masih belum mengerti apa yang terjadi, maklumi baru di cium helikopter. Dia juga mencoba untuk memahami apa yang tengah terjadi, situasi aneh ini membuat gadis itu bingung bukan kepalang.

ceklek

Pintu terbuka, membuat seluruh atensi mengarah pada arah pintu dan kembali menampilkan gadis yang berteriak tadi datang bersama dengan wanita paruh baya, pria paruh baya dan seorang Dokter yang masih muda.

Dokter dengan cepat mendekati gadis itu dan mulai memeriksa gadis itu. Mencoba mencari dan memeriksa tubuh pasiennya. Sedangkan Amel masih mencoba mencerna apa yang terjadi.

"Selvin, kamu ingat tahun berapa ini?"

Gadis itu tersadar dari pemikirannya, dia menatap Dokter itu dan mengangguk, Gadis itu dengan susah payah menggerakkan mulutnya yang kering meminta minum dengan susah payah.

Wanita paruh baya yang tadi datang langsung mengambil gelas dan memberikan pada gadis itu. Gadis itu menerima minum itu dan meneguknya. Ah rasanya lega sekali.

"Tahun 2019."

Keadaan menjadi hening dalam sejenak, semua orang menatap gadis berwajah cantik itu dengan tatapan tidak percaya dan menampilkan raut aneh dan bingung.

"Kalian siapa sih?" Akhirnya pertanyaan yang sedari tadi bersarang di benaknya mulai ia keluarkan. Lega rasanya setelah apa yang tertanam di dalam diri kita akhirnya bisa kita sampaika.

"Kamu ingat nama kamu?" tanya Dokter itu sekali lagi.

"Amelia Grelia Venus." Dokter itu tersenyum singkat.

"Sekali lagi, berapa umur kamu?"

"20 Tahun."

Dokter itu pun menghela nafas dalam. Dia menoleh kepada keluarga dan teman pasien dan mengajak mereka keluar.

Sesampainya di luar, pria paruh baya yang memiliki peran sebagai seorang ayah langsung menatap nyalang Dokter itu yang sialnya adalah adiknya.

"Kamu bilang, Selvin gak akan kenapa-napa. Sekarang apa, Gerald?! Dia Bahkan tidak ingat namanya!!" teriak pria itu.

Dokter Gerald menghela nafas lelah. "Kak, izinin Gerald ngejelasin dulu baru marah-marah."

"Jelasin!!"

"Sejujurnya ini bukan hal biasa. Gerald baru pertama kali bertemu kasus seperti ini. Ada beberapa orang yang pernah mengalami hal ini, berlagak dia adalah orang lain. Tapi biasanya itu untuk pasien sakit jiwa atau yang Memiliki 2 jiwa dalam satu tubuh." Jelas Gerald secara perlahan kepada kedua orang tua pasien.

"Untuk sekarang, Gerald gak bisa mendiagnosis apa yang terjadi pada Selvin. Tapi yang pasti, dia kehilangan ingatannya. Dan selama koma, kemungkinan besar dia menciptakan sosok lain dalam dirinya."

"Penjelasan bodoh macam apa itu?" tutur Agatha pada sosok pria di depannya. Penjelasan yang lebih cocok di bilang, karangan Dokter dari pada diagnosis Dokter.

Gerald menghela nafas lelah. Memang sulit untuk di terima akal sehat. Hal konyol seperti itu lebih cocok di jadikan lelucon.

"Untuk sekarang, kita harus menjelaskan siapa dia. Dan menyadarkan dia, bahwa ini bukan lagi dunia buatannya."

*****

Di dalam kamar, sosok gadis yang baru baru saja bangun, tengah mencoba untuk bangun secara perlahan. Dia berusaha menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan. Pelan tapi pasti, dia mulai bisa mengubah posisi tidurnya menjadi duduk.

Sudah mendapatkan tempat yang pas. Gadis itu menatap ke arah depan, dengan perasaan lega. Tapi kejutan baru ia dapati.

"ARGHHHHH!!"

Brak

"Selvin ada apa?!" Gadis itu mematung menatap pantulan dirinya di kaca tepat di sebrang ranjangnya. Detak jantungnya menjadi lebih cepat. Ia bahkan menulikan panggilan orang-orang di sekitarnya. Dia hanya terfokus dengan apa yang ada di depannya. H

Hal yang tidak masuk akal.

"Gak mungkin.."

Netranya mulai mengedar menyapu ruangan serta orang-orang disini. Menatap mereka dengan perasaan tidak percaya. Di kelilingi orang asing dengan tubuh asing membuat dia nyaris mendapatkan serangan jantung. Entah apa yang terjadi pada dirinya, tapi ia benar-benar tidak dapat berpikir jernih.

"Siapa nama gue?"

"Sel, lo kenapa? Ada yang sakit? Biar di periksa om Gerald."

"Gue tanya, siapa nama gue!!"

"Selvin Greclia."

Tubuhnya mendadak kaku dan tak bisa di kuasai. Dia benar-benar shock sangat-sangat shock saat mendengar nama tadi. nama itu sangat ia kenal. Nama dari seorang Tokoh Figuran Antagonis

"OASU GUE MASUK KEDALAM NOVEL HUAA!!"

🏸🏸🏸
°
°
°
TERIMAKASIH SUDAH BACA!!
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN💙

IG: Jrubied

Story by JRUBIED

Transmigration Badminton Atlet [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang