Chapter 1 : Lahirnya Sang Pengembara

168 7 0
                                    

Perjalanan melintasi dimensi ruang dan waktu. masa lalu, masa depan, atau realitas lain dengan kemungkinan tanpa batas bukanlah hal yang mustahil. Aku akan menceritakan kepada kalian tentang pengalamanku berkelana melintasi banyak realitas dan berbagai macam zaman. Semua ini berawal pada suatu hari pada akhir tahun 2020-an. Aku sedang berkunjung ke sebuah gedung tua, yang dulunya adalah sekolah lamaku yang sudah akan dihancurkan pada malam hari. Aku mencoba masuk kedalam gedung walaupun sudah ada peringatan dilarang masuk. Suasana di dalam gedung sangatlah gelap, apek, dan lembab. Banyak kotoran, debu, dan jaring laba laba dimana mana. Ada beberapa bagian gedung yang juga sudah mengalami kerusakan karena usia gedung yang memang sudah tua.

Saat menjelajahi sekolah aku jadi teringat tentang masa laluku saat masih bersekolah dulu. Aku lalu masuk ke dalam kelas lamaku dan duduk di bangku lamaku sambil beristirahat sebentar. Aku lalu menutup mataku sambil mengenang masa masa sekolah yang menyenangkan. Namun tiba tiba aku mendengar suara berisik dan ribut. Awalnya aku kira kalau ada hewan atau orang lain yang masuk kedalam sekolah, tapi saat aku membuka mataku aku langsung terkejut karena melihat kelas yang tadinya bobrok dan sunyi, langsung berubah menjadi bersih, dan terlihat baru. Aku juga melihat teman temanku yang dulu berada di kelas menggunakan seragam sekolah dan mereka juga terlihat seperti masih remaja.

Aku melihat ke tubuhku dan ternyata aku juga memakai seragam lamaku yang terlihat masih seperti seragam baru. Aku lalu melihat sekitar dengan bingung sampai aku mendengar teman sebangkuku yang bernama Nadia memanggil namaku.
Nadia:"ada apa Fadli? Kamu kok terlihat bingung seperti itu"
Aku lalu melihat kearahnya masih dalam keadaan bingung. Aku lalu menggelengkan kepalaku.
Fadli:"gapapa aku gapapa"
Aku lalu mengambil ponselku untuk melihat tanggal.
Fadli:'2016? Aku kembali kemasa lalu?'
Fadli:'atau semua yang aku alami selama ini hanya mimpi?'
Aku lalu memijat kepalaku karena sedikit pusing.

Fadli:'ah, whatever'
Aku lalu mengikuti pembelajaran seperti biasanya tanpa memikirkan hal yang lain. Lalu ketika sudah masuk jam istirahat aku keluar kelas untuk pergi ke kantin. Tapi, ketika aku melewati pintu kelas tiba tiba aku langsung berpindah tempat. Aku berada di sebuah kota yang terlihat sangat canggih pada malam hari. Aku melihat ada banyak sekali robot robot, hologram, bahkan ada mobil dan motor yang terbang di langit. Aku juga melihat kalau pakaianku berubah sama seperti pakaian yang dipakai orang orang di kota ini. Aku lalu memutuskan untuk berkeliling dan melihat lihat sekitar. Aku kemudian melihat salah satu hologram yang ada memunculkan tanggal hari ini, dan aku cukup terkejut ketika aku melihat tahun dimana aku berada saat ini.

Fadli:"tahun 2100? Sepertinya aku masih bermimpi"
Ketika aku berjalan di depan sebuah toko, aku mendengar kalau ada seseorang yang memanggil namaku.
???:"Fadli, akhirnya aku menemukanmu juga, dari mana saja sih kamu?"
Aku berbalik untuk melihat orang itu, dan entah kenapa aku merasa kalau aku mengenal dia walaupun aku tidak pernah bertemu dia sebelumnya.
Fadli:"Alex? Ada apa?"
Alex:"ini"
Dia kemudian memberikan sesuatu yang terlihat seperti sebuah jam tangan kepadaku.
Alex:"kamu meninggalkan ini di rumahku kemarin"
Fadli:"ah, terima kasih"

Aku mengambil jam itu kemudian aku memakainya. Setelah itu Alex pamit pulang, dan aku teringat kalau aku belum makan. Aku lalu menemukan sebuah bangunan yang terlihat seperti sebuah restoran, dan aku langsung memasukinya. Namun ketika aku memasuki restoran itu, aku langsung kembali ke kelasku lagi.
Fadli:'huh? Sebenarnya apa yang terjadi sih?'
Aku kemudian melihat kearah pergelangan tanganku, dan ternyata aku masih memakai jam yang di berikan oleh Alex di masa depan.
Fadli:'jadi semua itu bukanlah mimpi?'
Saat aku sedang berpikir, aku mendengar bel tanda kalau istirahat sudah berakhir.
Fadli:"sial"
Aku kemudian kembali duduk di sebelah Nadia yang sedang memakan bekalnya.

Aku lalu menundukan kepalaku ke atas meja dengan lemas.
Fadli:"ugh, aku lapar"
Aku kemudian merasakan kalau Nadia melihat kearahku.
Nadia:"memangnya kamu enggak ke kantin tadi?"
Fadli:"enggak, karena beberapa urusan aku enggak sempat ke kantin"
Fadli:"aku juga enggak sarapan tadi"
Nadia kemudian memberikan bekalnya yang masih tersisa setengah kepadaku.
Nadia:"makan nih"
Fadli:"eh, terus kamu gimana?"
Nadia:"aku sudah kenyang kok, lagipula aku juga sudah sarapan tadi pagi"
Aku kemudian langsung menerima makanan itu dengan senang hati.
Fadli:"makasih Nad"
Dia tersenyum kepadaku.
Nadia:"sama sama"
Dia lalu memberikan sebuah botol minum kepadaku.

Nadia:"ini minumnya kalau kamu haus nanti"
Fadli:"makasih"
Tidak lama setelah aku menghabiskan bekalnya, guru yang akan mengajar kami akhirnya datang. Aku lalu mengambil buku yang aku letakan di kolong meja, tapi yang aku ambi bukanlah buku melainkan sebuah amplop yang bertuliskan "untuk Fadli, tolong buka segera" . Aku kemudian melihat kearah Nadia yang juga sedang memperhatikan amplop yang aku pegang.
Fadli:"apa kamu tau siapa yang meletakan ini di kolong mejaku?"
Nadia:"enggak, kenapa enggak kamu coba buka aja?"
Aku kemudian menuruti kata Nadia, dan membuka amplop itu. Amplop itu berisikan sebuah surat yang bertuliskan.

"aku tau kalau kamu pasti sangat bingung saat ini, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu jika kamu mau mengikuti ini,
Izinlah kepada guru yang sedang mengajar untuk mengangkat telpon"
Setelah membaca itu, aku dan Nadia saling tatap dengan wajah bingung, tapi aku kemudian mengangkat tanganku untuk menarik perhatian guru yang sedang mengajar.
Guru:"ada apa?"
Fadli:"maaf bu, saya izin mengangkat panggilan telpon, karena sepertinya penting"
Guru:"silahkan"
Aku kemudian berjalan keluar kelas sambil melihat kearah ponselku. Lalu saat aku sudah berada di luar kelas, tiba tiba ada panggilan yang masuk, dan aku langsung mengangkatnya, dan aku mendengar suara perempuan yang tidak asing tapi juga tidak aku kenali bicara dari sisi lain panggilan tersebut.

???:"halo Fadli? Akhirnya tersambung juga"
Fadli:"siapa ini? Bagaimana kamu bisa mengetahui namaku?"
???:"siapa aku, dan bagaimana aku bisa tau tentangmu itu tidak penting, karena suatu saat nanti kita berdua akan bertemu secara langsung, dan saat itu terjadi, aku akan memberitaumu semua tentangku"
???:"untuk sekarang kamu bisa memanggilku Minerva"
Fadli:"jadi, kenapa kamu ingin aku mengangkat panggilan ini?"
Minerva:"kamu pasti penasaran bukan, bagaimana kamu bisa melakukan perjalanan lintas waktu dan alasan kenapa kamu pergi melintasi waktu?"
Fadli:"apa ini semua ulahmu?"
Minerva:"bukan, aku sama sekali tidak ada hubunganya dengan hal itu"

Minerva:"itu semua adalah ulahmu sendiri, kamu memiliki kekuatan yang memungkinkan kamu untuk melakukan perjalanan antar waktu, tapi kamu melakukannya secara tidak sadar, karena itulah kamu belum bisa mengendalikan ke tahun mana kamu pergi"
Minerva:"ketika kamu sudah bisa mengendalikan kekuatan itu, maka kekuatan itu juga akan berkembang"
Minerva:"kamu akan mendapatkan suatu peran setiap kali kamu melakukan perjalanan waktu, kamu harus melakukan sesuatu terlebih dahulu sebelum kamu bisa kembali ke tahun asalmu"
Minerva:"dan tahun dimana kamu berada saat ini adalah tahun asalmu"
Fadli:"bukankah aku berasal dari akhir tahun 2020an"
Minerva:"memang, tapi setelah kamu melakukan perjalanan untuk yang pertama kalinya, tahun itu menjadi tahun asalmu"

Minerva:"dan juga, jam yang kamu terima dari Alex di masa depan itu akan memberitaukan kepadamu di tahun mana dan dimana kamu berada"
Fadli:"bagaimana kamu bisa mengetahui tentang semua ini, dan juga bagaimana aku bisa mengenal Alex padahal aku belum pernah bertemu dengan dia sebelumnya?"
Minerva:"suatu saat nanti kamu akan mengingat tentang semua itu, jadi aku tidak akan memberitaumu"
Fadli:"baiklah"
Minerva:"itu saja yang ingin aku beritaukan kepadamu, sampai jumpa"
Setelah itu panggilan itu terputus, dan aku kembali ke kelas untuk melanjutkan pembelajaran.

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang