Chapter 11 : Kiamat Mayat Hidup

21 4 2
                                    

Hi semua, kembali lagi dengan Fadli disini, kali ini aku berada di rooftop sebuah gedung yang ada di daerah perkotaan. Aku duduk di pinggir gedung tersebut untuk menikmati pemandangan langit kota yang penuh awan dan merasakan angin semilir sambil meminum es greentea yang baru saja aku beli di tahun 2016. Tidak lama kemudian, ketika aku sedang asik melihat lihat awan yang ada di langit, tiba tiba aku mendengar ada suara yang sangat keras dari jalan di bawah. Ketika aku melihat ke bawah ternyata suara itu berasal dari beberapa mobil yang kecelakaan dan saling menabrak satu sama lain. Aku juga melihat kalau sudah ada banyak orang yang mengelilingi kedua mobil yang kecelakaan itu.

Kemudian, ketika aku sudah puas melihat awan yang ada di langit dan menghabiskan greenteaku, aku memutuskan untuk pergi dari rooftop. Namun baru saja aku berdiri, ada yang membuka pintu kearah tangga dengan keras. Lalu ada dua orang yang keluar melalui pintu itu, dan ketika mereka melihatku, mereka langsung mengerang dan berlari kearahku. Dengan cepat aku langsung mengambil pistol 「Silver Horn」yang ada di saku celanaku, dan langsung menembak mereka dan tubuh mereka langsung terbakar tanpa sisa. Hmm? Kalian ingin tau kenapa aku bisa melakukan hal itu dengan santainya? Coba baca judul di atas.

Dua orang itu dan orang orang yang berkumpul di kecelakaan mobil di bawah sudah bukan lagi manusia dan mereka juga tidak bisa di katakan sebagai "hidup" jadi tidak masalah jika aku membunuh mereka, bahkan justru lebih baik membunuh mereka, karena jika di biarkan mereka bisa saja menginfeksi mereka yang masih manusia menjadi makhluk yang sama seperti mereka, yang "hidup" tanpa pikiran dan akan menyerang siapapun yang berbeda dari mereka. Itu benar mereka yang biasanya kita sebut dengan 「Zombie」atau「Mayat Hidup」yang biasanya muncul di dalam film film aksi dan fiksi sains benar benar ada di dunia ini.

Meskipun aku terdengar sangat tenang seperti ini, sebenarnya aku benar benar panik, karena aku sama sekali tidak tau apa apa mengenai dunia ini, dan ketika baru sampai di dunia ini aku langsung di serang oleh sekawanan zombie zombie itu. Bahkan aku juga sempat tergigit oleh salah satu dari mereka, tapi entah kenapa luka bekas gigitan tersebut langsung sembuh dengan sendirinya dan aku tidak merasakan adanya perubahan dalam tubuhku, dan untungnya ketika aku sedang panik saat di serang oleh mereka, aku menemukan pistol「Silver Horn」di saku celanaku dan aku langsung menembak mereka semua dan tubuh mereka langsung terbakar tanpa sisa, aku juga tidak tau bagaimana pistol itu ada di celanaku, tapi aku benar benar bersyukur untuk itu.

Aku juga sama sekali belum bisa bertemu dengan orang orang yang masih selamat jadi aku masih tidak tau apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini. Orang orang yang mengalami kecelakaan mobil itu sudah pasti mati, jika tidak karena kecelakaan, pasti mereka mati karena di serang para zombie yang mengerumuni mereka, dan memakan mereka, atau mengubah mereka menjadi zombie juga. Alasan sebenarnya aku berada di rooftop gedung adalah aku sedang mencari tanda tanda kehidupan dari manusia lain, namun sayangnya aku tidak menemukan apapun, dan sepertinya kota ini sudah sepenuhnya di kuasai oleh para mayat hidup itu.

Aku kemudian mencari seluruh tabung gas yang ada di dalam gedung kemudian aku membocorkan semua tabung tersebut. Kemudian aku memicu alarm kebakaran di sebuah ruangan untuk memancing para zombie untuk berkumpul, kemudian aku memasukan macam macam kaleng yang berhasil aku temukan dan memasukannya kedalam microvawe dan oven elektrik dan mengatur waktunya untuk menyala. Terakhir aku pergi ke parkiran yang ada di lantai paling bawah dan mengambil beberapa kunci kendaraan. Aku kemudian memilih salah satu motor sport yang ada disana untuk pergi dari kota karena akan sulit melewati jalan yang kacau menggunakan mobil.

Tidak lama setelah aku keluar dari gedung, microwave dan oven yang aku setel tadi menyala dan memanggang kaleng yang di dalamnya hingga meledak dan ledakannya memicu gas yang sudah menutupi seluruh gedung itu dan membuat gedung itu langsung meledak dengan ledakan yang cukup besar. Ledakan itu langsung menarik para zombie untuk mendekat ke gedung tersebut sehingga aku bisa pergi dari kota dengan aman tanpa harus berurusan dengan mereka. Tujuanku yang sekarang masih tetap sama, yaitu mencari orang orang yang masih selamat untuk mencaritau apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini.

Untungnya aku sempat mendengar dari radio yang ada di pos keamanan tempat parkir kalau orang orang yang selamat berkumpul dan membuat bunker pertahanan di dekat gunung, dan setelah melihat peta daerah aku langsung menuju ke bunker itu. Ketika aku sudah dekat dengan terowongan yang digunakan untuk masuk ke area gunung, aku melihat ada beberapa orang berdiri di depan terowongan itu seperti sedang berjaga. Aku kemudian menyiapkan pistolku untuk kemungkinan terburuk. Saat aku sudah berada di depan mereka, mereka langsung menodongkan senjata mereka kearahku dan aku juga menodongkan pistolku kearah mereka.
Fadli:"apa kalian masih manusia?"
Mereka kemudian melihat satu sama lain kemudian mereka mengangguk kearahku.

Fadli:"syukurlah, akhirnya aku bisa bertemu dengan manusia lain"
Aku kemudian turun dari motor dan mendekat kearah mereka.
Fadli:"jadi, ada berapa yang selamat?"
Mereka berdua menunduk dan terlihat sedih.
Penjaga 1:"hanya sekitar 200 an orang"
Setelah mendengar itu aku juga langsung menundukan kepalaku.
Fadli:"itu jauh lebih sedikit dari yang aku kira"
Penjaga 2:"karena kekacauan ini terjadi begitu cepat, jadi hanya sedikit yang sempat untuk menyelamatkan diri, tapi kami berharap masih ada orang lain lagi yang masih bertahan, jadi kami mengirimkan pesan melalui radio"
Fadli:"ah iya, aku juga mendengar pesan kalian, tapi aku rasa tidak ada manusia lain yang masih bertahan di kota"

Mereka berdua menutup matanya untuk mendoakan orang orang yang terlambat menyelamatkan diri. Mereka kemudian mengajakku untuk masuk, dan bertemu dengan pemimpin dari tempat itu. Aku kemudian menceritakan kepada pemimpin itu yang ternyata adalah seorang ilmuwan yang bernama Carla tentang situasiku, dan bagaimana aku bisa berada di dunia ini. Awalnya dia tidak mempercayaiku, tapi setelah aku memperlihatkan pistolku, dia langsung percaya kepadaku, dan memberitauku apa yang terjadi di dunia ini. Sepertinya semua kekacauan ini terjadi karena sebuah labotarium penelitian rahasia milik pemerintah tiba tiba bocor dan menyebarkan virus yang sedang mereka teliti ke pemukiman yang berada di dekatnya melalui media udara, dan air.

Tidak perlu waktu cukup lama, banyak orang langsung terinfeksi oleh virus itu, dan mereka juga langsung menginfeksi orang orang lain. Para warga yang mengetahui laboratorium itu adalah milik pemerintah langsung berdemo dan menggugat pemerintah, tapi pemerintah membantah gugatan itu dan menolak untuk bertindak, dan karena kebodohan mereka virus itu menjadi semakin tersebar luas, hingga akhirnya mereka semua terinfeksi sebelum sempat bertindak. Setelah mendengar kebodohan seperti itu, aku merasa sangat marah dan jadi ingin membunuh mereka. Ketika kami sedang membahas tentang virus itu, kami mendengar suara keributan dari luar, dan saat kami keluar, kami melihat ada seseorang yang mengamuk dan menyerang orang lain.

Fadli:"apa yang terjadi?"
Carla:"sepertinya dia terinfeksi, tahap awal orang yang terinfeksi adalah perilaku mereka menjadi kasar dan suka menyerang orang lain seperti itu sebelum mereka berubah sepenuhnya"
Aku melihat ada beberapa orang yang mulai mengikat orang yang mengamuk tersebut, dan ada seorang wanita yang menangis kearah orang itu.
Fadli:"apa yang mereka lakukan?"
Carla:"mereka akan membawa orang itu untuk di karantina supaya dia tidak menginfeksi orang lain"
Carla:"walaupun aku bilang karantina, yang kami lakukan hanya mengurung mereka sampai mereka mati kelaparan, atau sampai bunuh diri sebelum mereka berubah sepenuhnya"

Fadli:"kira kira sudah berapa lama dia terinfeksi?"
Carla:"kalau di lihat dari kondisinya sepertinya baru beberapa jam, kenapa memangnya?"
Fadli:"beberapa jam? Sepertinya aku masih bisa menyelamatkannya"
Carla:"benarkah?"
Aku mengangguk kemudian aku menodongkan pistolku kearah orang itu.
Carla:"apa yang kamu lakukan"
Fadli:"percayalah padaku"
Aku kemudian menarik pelatuknya namun bukannya terbakar, tubuh orang itu malah berkilauan seperti glitch, dan dia langsung menjadi tenang dan luka infeksinya langsung sembuh dan menghilang.
Carla:"apa yang kamu lakukan?"
Fadli:"dengan pistol ini, aku bisa mengembalikan kondisi apapun dan siapapun ke kondisi semula mereka, bahkan aku juga bisa membangkitkan mereka dari kematian, tapi batas waktunya hanya 24 jam saja"

Carla langsung terkejut setelah mendengar itu.
Carla:"apa?"
Aku kemudian menyuntik tanganku sendiri dan menarik beberapa mililiter darah kedalam suntikan itu lalu memberikannya kepada Carla.
Fadli:"coba kamu teliti darahku, aku yakin di dalamnya ada antibiotik untuk melawan virus itu, karena aku tadi tergigit tapi tidak terjadi apa apa padaku"
Carla yang masih terkejut melihat kearahku dengan wajah tidak percaya.
Carla:"siapa kamu sebenarnya?"
Fadli:"bukankah aku sudah mengatakan kepadamu tadi"
Fadli:"aku adalah seorang pengembara"
Tepat setelah aku mengatakan itu aku langsung kembali ke apartemenku di tahun 2100.

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang