Chapter 30 : Sang Hantu Dari Gaza 🇵🇸

4 0 0
                                    

Hari ini sangatlah menyenangkan dan menenangkan, Linda akhirnya berhenti mengikutiku jadi aku bisa lumayan santai. Aku juga berpindah ke tempat yang terlihat tidak asing bagiku, dan setelah aku mengecek jam tanganku ternyata aku berada di bumi nomor - 1445.
Fadli:"hmm, 1445? Empat digit nomor, menarik"
Aku lalu melihat kalau aku berada di tahun 2024 di dunia ini.
Fadli:"2024? Tahun yang normal, kira kira kenapa aku berada disini?"
Aku kemudian mencoba untuk berjalan jalan untuk mencari petunjuk dan melihat lihat dunia yang satu ini. Ternyata dunia yang satu ini juga tidak jauh berbeda dengan dunia asalku.

Hanya saja ketika aku berjalan jalan di mall dan beberapa tempat, aku melihat ada banyak sekali orang orang yang mengibarkan bendera Palestina, dan memakai atribut atribut untuk mendukung Palestina. Awalnya aku cukup bingung, dan ingin bertanya kepada mereka kenapa mereka melakukan itu, sampai aku melihat sebuah siaran berita di televisi yang menampilkan sebuah berita yang mengerikan. "Tentara Israel membunuh 10.000 anak anak dan ibu hamil" dan seterusnya, setelah aku melihat berita itu ingatanku langsung terpicu, dan aku melihat semua yang terjadi di dunia ini. Berbeda dengan dunia asalku, di dunia ini Palestina dijajah oleh para monster selama kurang lebih 100 tahun.

Sudah banyak yang menjadi korban di kubu Palestina, khususnya anak anak dan ibu hamil. Namun, tidak ada satupun negara yang mau untuk membantu Palestina, dan ketika rakyat Palestina menyerang balik tentara Israel, seluruh dunia menganggap mereka layaknya mereka adalah teroris. Pemerintah dunia bahkan mendukung dan memberi banyak pertolongan kepada Israel seperti mengirim makanan, uang, dan persenjataan bagi Israel yang sudah jelas jelas membantai orang orang yang tidak bisa bertarung. Tapi, seluruh dunia tetap diam dan berpura pura buta membiarkan hal tersebut tetap terjadi. Bahkan, saat ini di dunia ini sedang merayakan bulan Ramadhan, tapi Israel tetap saja tidak ingin menghentikan serangan mereka kepada rakyat Palestina yang sedang berpuasa.

Ini semua benar benar kejam, aku langsung menangis saat aku melihat ingatan tersebut, dimana rasa kemanusiaan mereka semua, kenapa pemerintah di dunia ini menjadi lebih rendah dari pada iblis. Dunia ini tidak berada di dimensi gelap, tapi tempat ini tidak jauh berbeda dengan dunia di dimensi gelap. Setelah cukup lama aku menangis, aku langsung pergi ke Palestina untuk mencoba menghentikan semua ini. Saat baru saja aku sampai di Palestina, aku melihat ada seorang anak yang akan dilindas oleh sebuah tank. Dengan cepat aku langsung menyelamatkan anak itu dan aku mencari tempat berlindung untuk anak tersebut.

Namun, kemanapun aku melihat, tidak ada lagi satupun tempat untuk berlindung. Semua bangunan disini telah runtuh dan rata dengan tanah, jadi terpaksa aku membawa anak tersebut ke salah satu reruntuhan untuk berlindung. Aku kemudian memeriksa keadaan anak itu.
Fadli:"هل أنت بخير يا فتى؟ (apa kamu baik baik saja dek?)"
Anak itu tersenyum dan mengangguk kearahku.
Anak:"نعم، أنا بخير، شكرا لك أخي الكبير (iya, aku baik baik saja, terima kasih kak)"
Fadli:"من اسمك؟ (siapa namamu?)"
Umar:"اسمي عمر (namaku Umar)"
Fadli:"أين عائلتك يا عمر؟ يمكنني مساعدتك في البحث عنهم (dimana keluargamu Umar? Aku bisa membantumu mencari mereka)"

Umar langsung terlihat seperti menahan tangisnya setelah aku mengatakan itu.
Umar:"لم يعد لدي أي شخص بعد الآن، كلهم ​​صيادون بالفعل (aku sudah tidak punya siapa siapa lagi, mereka semua telah syahid)"
Aku langsung memeluk Umar setelah dia mengatakan itu, aku memeluknya dengan sangat erat dan dia langsung menangis di pelukanku.
Fadli:"أنا آسف (aku minta maaf)"
Saat aku sedang memeluk Unar, aku mendengar suara tawa dan suara mesin mulai mendekat, dan saat aku mengintip aku melihat beberapa tentara sedang tertawa saat mereka melihat tank tank mereka melindas beberapa jasad orang, aku juga melihat ada beberapa drone yang menembakan misil misil ke beberapa reruntuhan hanya untuk bersenang senang.

Mereka benar benar gila, mereka tidak ada bedanya dengan monster, dan aku tidak akan membiarkan hal ini terus berlanjut. Aku berbisik kepada Umar.
Fadli:"عمر انتظر هنا وأغمض عينيك (Umar kamu tunggu disini, dan tutup mata kamu)"
Umar mengangguk dan aku meninggalkan dia untuk berlindung sementara aku pergi melawan para tentara iblis itu.
Fadli:"אוי מפלצות! תפסיק עם זה! (oi para monster! Hentikan itu!)"
Fadli:"אם אתה רוצה להילחם במישהו, אז תילחם בי! (jika kalian ingin melawan seseorang, maka lawan aku!)"
Mereka semua langsung tertawa lebih keras lagi setelah aku mengatakan itu dan mereka tanpa ragu langsung menembakiku.

Tapi, tentu saja senjata mereka tidak mempan kepadaku. Aku kemudian memanggil pedangku.
Fadli:"Karaschronia"
Para tentara itu langsung menjadi sangat ketakutan saat serangan mereka sama sekali tidak berpengaruh terhadapku, dan bahkan beberapa dari mereka ada yang mencoba untuk kabur. Tapi sayangnya aku tidak sebaik itu, tidak akan aku biarkan para monster ini untuk tetap hidup.
Fadli:"אני מקווה שכולכם נרקבים בגיהנום, פחדנים (aku harap kalian semua membusuk di neraka, dasar pengecut)"
Dengan satu tebasan, aku langsung membelah mereka semua, termasuk tank dan drone mereka dengan mudah seperti membelah mentega.

Aku lalu mengumpulkan sisa sisa jasad yang telah mereka rusak, sambil aku meminta maaf kepada jasad jasad tersebut. Setelah itu aku kembali ke tempat aku meninggalkan Umar, namun ketika aku kembali, ternyata Umar telah terbaring tidak bernyawa. Aku langsung kembali menangis setelah melihat itu, dan aku langsung mengusap wajahnya dengan lembut.
Fadli:"إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ"
Aku lalu mengangkat tubuh Umar dan membawanya pergi ke kamp pengungsi. Semua orang awalnya terkejut saat aku tiba tiba muncul, tapi mereka semua langsung berlari ke arahku saat mereka melihat aku membawa jasadnya Umar. Beberapa dari mereka langsung memelukku dan mencoba untuk membuatku tabah, padahal mereka sama sekali tidak mengenalku.

Tidak lama kemudian aku melihat ada beberapa rudal yang ditembakan kearah kamp, dan saat orang orang melihat itu, mereka sama sekali tidak ada yang takut, dan bahkan mereka semua hanya tersenyum menerima takdir mereka. Aku lalu memberikan jasad Umar ke salah satu dari mereka, kemudian aku langsung menahan rudal rudal tersebut dengan sebuah tabir tembus pandang. Setelah itu aku langsung mengembalikan rudal itu kembali ke tempat asalnya. Semua orang langsung melihatku dengan cukup bingung dan ada pula yang kagum. Aku lalu mengeluarkan beberapa sisa jasad yang telah aku kumpulkan tadi, dan aku melihat ke arah mereka semua sambil menangis.

Fadli:"أنا آسف (aku minta maaf)"
Fadli:"أنا آسف لأنني لا أستطيع مساعدتك، أنا آسف لأنني لا أستطيع إنقاذك (aku minta maaf aku tidak bisa membantu kalian, aku minta maaf aku tidak bisa menyelamatkan kalian)"
Fadli:"أنتم أفضل وأقوى أمة قابلتها في حياتي (kalian adalah bangsa terbaik dan terkuat yang pernah aku temui)"
Fadli:"لا تستسلم أبدًا، فالنصر سيكون لك بالتأكيد (jangan pernah menyerah, kemenangan pasti akan menjadi milik kalian)"
Fadli:"أقول وداعا، آمل أن نلتقي مرة أخرى بعد فوزك، إلى اللقاء (Saya pamit, Semoga kita bisa bertemu kembali setelah kemenangan kalian, sampai jumpa)"
Setelah mengatakan itu, aku langsung kembali ke dunia asalku.

Beberapa tahun setelahnya, walaupun sudah banyak yang syahid, banyak yang kehilangan harta mereka. Akhirnya rakyat Palestina bisa merdeka, dibawah pimpinan seorang pemimpin yang sangat hebat, rakyat Palestina akhirnya bisa menang melawan penjajah, dan beberapa orang yang mengingat kedatanganku dulu memberiku sebutan sebagai 「شبح غزة」 yang dapat diartikan sebagai The Ghost of Gaza atau Sang hantu dari Gaza.





______________________________________________________________________________________________________________

Selamat hari raya idul fitri 1445 hijriah untuk seluruh umat islam di seluruh dunia. Chapter kali ini author dedikasikan untuk saudara saudari kita yang masih saja menderita di Palestina. Semoga mereka bisa mendapatkan kemenangan secepatnya, semoga mereka bisa bebas secepatnya.

Teruntuk saudara saudari kami di Palestina, kami memohon maaf sebesar-besarnya, kami tidak bisa melakukan apapun untuk membantu kalian, kami hanya bisa terus mendukung kalian dan mendoakan kalian. Maafkan aku yang hanya bisa mendukung kalian melalui tulisan ini. Kemenangan pasti akan kalian dapatkan, wahai bagsa yang kuat, semoga kita dapat berjama'ah di masjid Al-Aqsa setelah kalian merdeka.

#freePalestine #PrayforGaza #BoycottIsrael

🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸🇵🇸♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang