Chapter 8 : Dunia Tanpa Corona

33 4 3
                                    

Pernahkan kalian berpikir tentang kata 'bagaimana jika?' misalnya bagaimana jika kemarin kita tidak masuk sekolah, bagaimana jika kemarin kita berbelok di tempat yang berbeda, atau bahkan bagaimana jika perang dunia tidak pernah terjadi?
Kata 'bagaimana jika' merupakan sebuah kata yang sangatlah penting. Karena kata itulah yang mendasari terciptanya teori tentang multisemesta atau dunia pararel. Sebuah teori tentang berbagai macam dunia tanpa batas yang berjalan bersamaan dengan dunia kita dimana segala kemungkinan bisa saja terjadi. Ada banyak sekali kasus tentang 'bagaimana jika', dan aku akan menceritakan kepada kalian salah satu dari berbagai macam kasus itu, yaitu bagaimana jika pandemi Covid-19 tidak pernah terjadi.

Awalnya aku sedang berjalan jalan dan bersantai di taman kota, ketika tiba tiba aku langsung berpindah ke tengah tengah suatu kota yang tidak aku ketahui. Aku melihat gedung gedung sekitar yang bentuknya seperti gedung gedung yang ada di eropa. Saat aku melihat kearah jam tanganku, aku melihat kalau aku ternyata berada pada tahun 2020, salah satu tahun terburuk sepanjang masa, dan saat ini aku sedang berada di Italia salah satu negara yang terkena dampak paling parah dari pandemi. Tapi anehnya, tempat ini masih saja ramai, bahkan masih banyak yang berkerumun tanpa menggunakan masker sama sekali. Hal ini berbeda dari apa yang aku lihat di berita.

Aku kemudian mencoba untuk bertanya kepada penjual yang ada di dekatku.
Fadli:"mi scusi, Sapete dove posso acquistare le maschera?" (permisi, apakah anda tau dimana saya bisa membeli masker?)
Penjual:"Molti lo vendono al mercato" (banyak yang menjualnya di pasar)
Penjual itu menunjuk kearah pasar yang tidak jauh dari tempat kami berada.
Fadli:"grazie" (terima kasih)
Aku kemudian pergi untuk memeriksa pasar tersebut, namun yang aku temukan disana hanyalah topeng topeng yang biasanya digunakan untuk festival, tidak ada satupun dari mereka yang menjual ataupun memakai masker.
Fadli:'sebenarnya apa yang terjadi disini?'

Aku kemudian mencoba untuk mencari berita tentang corona di internet, tapi anehnya aku tetap saja tidak menemukan apapun. Aku kemudian berpikir untuk memeriksa ke China lansung, tapi aku tidak tau bagaimana caranya. Lalu, tepat ketika aku memikirkan tentang China aku kembai berpidah tempat secara tiba tiba. Kali ini aku berada di sebuah kota yang telah hancur lebur seperti terkena ledakan, mayat mayat manusia dan hewan terlihat gosong dan berjajar di jalanan. Tanaman tanaman di sekitar mati dan hangus terbakar, tanah yang ada di kota ini juga sangatlah tandus. Semuanya tertutup oleh abu abu dan debu, serta aku bisa merasakan ada radiasi nuklir yang sangatlah tinggi terpancar di sekitar kota, aku tidak tau kenapa aku tetap baik baik saja walaupun terpapar radiasi sebanyak ini.

Aku mengecek jam tanganku, dan ternyata aku masih berada di tahun yang sama, namun kali ini aku berada di Wuhan, China. Saat itulah aku menyadari kalau aku sudah tidak berada di duniaku lagi, aku berada di garis waktu lain, dimana pandemi 2020 tidak pernah terjadi. Aku berjalan jalan di kota itu dan aku melihat pemandangan yang sangat mengerikan, mayat mayat yang berjajar semakin banyak, apalagi ketika aku melihat kedalam sebuah bangunan yang sepertinya dulunya adalah sebuah toko. Pemandangan ini sangatlah menyakitkan untuk dilihat, dan yang paling parah hingga membuatku sampai menangis adalah.

Aku juga menemukan banyak sekali tubuh anak anak di tempat ini, dari pose tubuhnya sepertinya mereka sedang bermain dengan teman teman sebayanya ketika peristiwa ini terjadi. Aku kemudian menutup mataku untuk mendoakan mereka, tapi ketika aku menutup mataku aku malah melihat detik detik kehancuran kota ini, aku melihat sebuah roket nuklir yang meluncur hingga meledak di tengah tengah kota, menghancurkan semua kehidupan yang ada disini.
Fadli:"jadi itu yang kalian pilih?"
Fadli:"mengorbankan jutaan nyawa, untuk menyelamatkan miliaran nyawa lainnya"
Fadli:"aku tidak bisa mengatakan cara ini benar ataupun salah"

Fadli:"tapi aku yakin, peristiwa ini memiliki konsekuensi yang sangat besar nantinya"
Aku membuka mataku kembali, dan melanjutkan berjalan jalan di kota ini. Untuk kalian kalian yang berpikir kalau cara ini adalah cara yang benar untuk mengatasi pandemi, dan menyelamatkan banyak orang, akan aku ceritakan kepada kalian apa yang akan terjadi beberapa tahun kedepan. Para rakyat China yang tidak terima keluarganya meninggal karena pemboman Wuhan mulai mengumpulkan orang orang yang memiliki pendapat yang sama hingga akhirnya terjadilah perang sipil. Ketika mereka berhasil memenangkan perang itu dan menguasai pemerintahan, mereka merasa kalau negara negara lain sangatlah tidak adil, karena mereka merasa kalau hanya mereka saja yang menderita kehilangan orang yang mereka sayangi untuk dikorbankan.

Mereka akhirnya mendeklarasikan perang terhadap negara negara yang setuju untuk membom nuklir kota Wuhan, dan akhirnya pecahlah perang dunia 3. Karena perkembangan teknologi sudah sangatlah maju, perang dunia 3 lama kelamaan berubah menjadi perang kimia menggunakan senjata biologis, yang pada akhirnya mengarah kepada perang nuklir. Miliaran nyawa orang orang yang tidak bersalah ikut lenyap gara gara perang itu terjadi. Tindakan yang awalnya bertujuan untuk menyelamatkan nyawa manusia berakhir menjadi sebuah perang yang menghancurkan segala kehidupan yang ada di bumi. Jika kalian bertanya bagaimana aku bisa mengetahui semua hal ini? Itu karena aku berada disana.

Aku melihat semuanya dari perang itu terjadi hingga semuanya berakhir. Aku tidak bisa melakukan apa apa, karena tidak ada yang mau mendengarkanku, tidak ada yang mengenalku. Satu satunya pilihan yang aku punya adalah membiarkan mereka semua terus berperang hingga mereka menghancurkan dunia ini. Tapi jangan terlalu sedih dahulu, karena seperti yang aku katakan diatas, teori dunia pararel adalah sebuah teori dimana sebuah dunia memiliki kemungkinan yang tanpa batas. Meskipun dunia yang satu ini hancur, bisa saja dunia lainnya selamat, Bisa saja di dunia selain dunia ini mereka semua mengikhlaskan orang orang yang mereka sayangi di korbankan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang, dan memilih hidup berdampingan dengan damai.

Mungkin ada juga dunia yang memiliki akhir yang lebih buruk daripada dunia ini. Mungkin saja ada juga dunia dimana banyak orang terselamatkan karena mereka berhasil menciptakan obat lebih cepat dan lebih ampuh. Atau mungkin hal yang sama yang terjadi pada dunia kita saat ini dimana Covid menjadi pandemi terjadi juga di dunia alternatif lain. Kita tidak akan pernah tau, karena semua kemungkinan itu bisa saja terjadi, bahkan sekecil apapun kemungkinan itu bisa berdampak besar kepada segalanya. Tapi, aku juga tidak memaksa kalian untuk mempercayaiku, karena bahkan sampai saat ini aku masih saja belum bisa mengendalikan dan belum mengetahui semuanya tentang kekuatanku ini.

Time WandererTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang